Usia karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor berkisar antara 19 sampai 50 tahun, dimana usia tersebut merupakan usia yang produktif untuk
bekerja. Usia responden dalam penelitian ini yang terbanyak adalah karyawan yang berusia 19-29 tahun 15 53,6 orang.
Lama bekerja berhubungan dengan pemahaman karyawan akan sistem dan kinerja di perusahaan. Untuk karyawan yang lama bekerja nya diatas 3 tahun,
biasanya sudah bisa memahami tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil kuesioner, lama bekerja responden antara lain 3-9 tahun sebanyak 24 orang 85,7.
4.3. Perbandingan CBS lama dan CBS baru
Tabel 3. Perbandingan CBS lama sigma sharia dan CBS baru iBSM Sigma sharia
iBSM Quick basic
tidak membutuhkan koneksi internet Web basic
membutuhkan koneksi internet
Tampilan menu kurang menarik Tampilan menu lebih modern
Log out user tidak otomatis Log out user otomatis setiap
10 menit idle Pemeliharaan data nasabah lebih mudah
Pemeliharaan data nasabah lebih banyak membutuhkan
verifikasi
Hanya dapat membuka satu halaman Dapat membuka dua atau lebih
halaman dalam satu jendela Pengoperasian menggunakan keyboard
Pengoperasian menggunakan mouse dan keyboard
Kartu contoh tanda tangan KCTT manual Kartu contoh tanda tangan
KCTT otomatis Kurs valuta asing manual
Kurs valuta asing otomatis Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan BSM Cabang Bogor,
didapatkan hasil perbandingan sistem sigma sharia dan sistem iBSM seperti yang terdapat pada Tabel 3 di atas. Sistem sigma sharia berbasiskan program komputer
yaitu quick basic yang tidak membutuhkan koneksi internet dalam penggunaannya. Tetapi, aplikasi ini berbentuk software perlu di install terlebih
dahulu dan rentan terkena virus dalam file installer. Sistem sigma sharia mempunyai kapasitas yang terbatas, sedangkan transaksi perbankan terus
meningkat. Hal ini menjadi salah satu alasan pergantian sistem di BSM.
Sistem iBSM berbasiskan web yang membutuhkan koneksi internet dalam penggunaannya. Aplikasi ini tidak perlu di install karena menggunakan web
browser internet explorer yang sudah ada di setiap program windows. Kapasitas sistem iBSM jauh lebih besar dan hal tersebut mempengaruhi kecepatan transaksi.
Tampilan menu layar iBSM lebih modern dibandingkan dengan tampilan sigma sharia. Perbedaan tampilan sistem sigma sharia dan sistem iBSM dapat dilihat
pada Lampiran 13. Pada sistem sigma sharia, jika ingin keluar dari menu log out harus
dioperasikan oleh pengguna. Pada sistem iBSM, log out menu terjadi secara otomatis jika dalam waktu 10 menit sistem tidak digunakan. Log out otomatis
berguna untuk keamanan user id agar tidak disalahgunakan oleh karyawan lain. Untuk mencari data nasabah lebih mudah dalam sistem sigma sharia, karena
hanya membutuhkan satu input nama atau nomor rekening nasabah. Pada sistem iBSM, lebih banyak verifikasi yang harus dilakukan sebelum mendapatkan data
nasabah verifikasi dengan alamat atau nomor telepon. Banyaknya verifikasi yang dilakukan bertujuan untuk menjaga keamanan data nasabah.
Dalam sistem sigma sharia, pengguna hanya bisa membuka satu halaman transaksi. Jika ingin melihat menu lainnya, maka harus menutup menu
sebelumnya. Hal ini dianggap kurang efisien menurut karyawan BSM Cabang Bogor. Sistem iBSM dapat membuka beberapa halaman dalam satu jendela menu
yang lebih memudahkan karyawan melakukan multi transaksi. Pada saat menggunakan sistem sigma sharia, pengoperasian transaksi
sepenuhnya menggunakan keyboard dan pengguna harus memasukkan kode menu yang ingin dibuka. Sistem iBSM dioperasikan menggunakan mouse untuk
membuka menu dan keyboard untuk input data. Hal ini dianggap kurang efisien oleh karyawan.
Pada saat transaksi pendebetan tarik tunai atau transfer maka dibutuhkan kartu contoh tanda tangan KCTT untuk verifikasi tanda tangan nasabah. Dalam
sistem sigma sharia, KCTT harus dilihat secara manual jika dalam satu cabang, atau harus menunggu kiriman dari cabang lain jika nasabah antar cabang. Sistem
iBSM sudah dilengkapi dengan verifikasi tanda tangan yang otomatis akan muncul pada saat nomor rekening nasabah di input. Teknologi ini tentu saja
sangat memudahkan pengguna khususnya teller karena lebih hemat waktu dan tenaga serta menguntungkan bagi nasabah karena transaksi menjadi lebih cepat.
Pada saat transaksi valuta asing valas, perlu ada kurs untuk mengkonversi nilai valas tersebut. Pada sistem sigma sharia, sebelum melakukan transaksi teller
terlebih dahulu harus menanyakan kurs kepada costumer service kemudian dapat menginput transaksi. Sistem iBSM yang berbasis internet sudah online dengan
kurs yang ada di Bank Indonesia. Pada saat input transaksi valas, maka kurs akan muncul secara otomatis dengan hasil konversi sekaligus.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan mempunyai persepsi ada kekurangan dan kelebihan dari setiap sistem, misalnya
sistem sigma sharia yang tidak membutuhkan koneksi internet lebih stabil kecepatannya dibandingkan dengan sistem iBSM. Tetapi dilihat dari segi menu,
tampilan, kemudahan transaksi, dan kemudahan digunakan, karyawan mempunyai persepsi bahwa sistem iBSM lebih baik.
4.4. Analisis Persepsi