administrasi serta biaya provisi dan komisi. Kegiatan penyaluran dana ini disebut dengan istilah lending.
Pengertian jasa lainnya adalah jasa pendukung yang diberikan oleh bank untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik
yang berhubungan langsung melalui kegiatan simpanan atau pinjaman maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya meliputi jasa setoran, pembayaran,
pengiriman uang, serta jasa-jasa bank lainnya Kasmir, 2008
2.3. Core Banking System CBS
Tabel 2. Contoh CBS perbankan Core Banking System
Bank
Fiserv – Signature
Danamon, Panin Temenos Group
–T24
Syariah BRI, Syariah Mandiri
Mysis – Bankmaster
BII, BTPN, NISP Silverlake
Mandiri, BRI, BTN, Bumiputera, Syariah Mega, OCBC NISP, Maybank
Sumber : SWA 2010 Tabel 2 menunjukkan contoh CBS yang dipakai oleh bank-bank di
Indonesia. Core Banking adalah seluruh produk bank mulai dari funding penghimpunan dana sampai dengan lending pemberian kredit, pembiayaan,
pendanaan. Apabila semua produk tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi sistem komputer maka kita bisa menyebut nama software aplikasi tersebut sebagai Core
Banking System, karena seluruh produk bank tersebut telah terbungkus dalam software aplikasi yang dimaksud.
Aplikasi Core Banking System CBS adalah aplikasi inti yang merupakan jantung dari sistem perbankan. Core Banking ini digunakan untuk memproses
loan, saving, customer information file hingga berbagai layanan perbankan lainnya. Jika dibandingkan dengan industri lain, aplikasi Core Banking ini mirip
dengan Billing System perusahaan Telekomunikasi, atau ERP-nya perusahaan manufaktur. Alasan pemakaian CBS dalam perbankan adalah jumlah bank yang
sangat banyak Indonesia ada 125 bank dan skala bank yang sangat beragam 100 ribu nasabah hingga 30 juta nasabah.
2.4. Penelitian Terdahulu
Ramadhani 2008 dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Perubahan Budaya Perusahaan Corporate Culture Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Studi kasus PT Bank X menghasilkan kesimpulan bahwa budaya perusahaan baru lebih berpengaruh terhadap produktivitas karyawan kantor cabang PT Bank
X sekarang dibandingkan budaya perusahaan lama mempengaruhi produktivitas karyawan dulu. Variabel yang diamati dalam skripsi ini adalah pengaruh
perubahan budaya perusahaan lama terhadap produktivitas karyawan dulu dan pengaruh perubahan budaya perusahaan baru terhadap kinerja perusahaan
sekarang. Variabel yang diamati untuk budaya perusahaan baru dibentuk oleh lima variabel, yaitu kepercayaan trust, integritas integrity, profesionalisme
professionalism, fokus pada pelanggan costumer focus, dan kesempurnaan excellence. Sedangkan produktivitas karyawan dibentuk oleh tiga variabel yaitu,
kemampuan dari manajemen tenaga kerja excellence, efisiensi tenaga kerja efficiency, dan kondisi lingkungan pekerjaan condition. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa perubahan budaya perusahaan baru lebih besar mempengaruhi produktivitas karyawan sekarang R = 45,5 dibandingkan pengaruh budaya
perusahaan lama terhadap produktivitas karyawan dulu R .
Kahar 2008 melakukan penelitian yang berjudul Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan oganisasi Organizational Change pada Perpustakaan
Perguruan Tinggi dengan menggunakan metode analisis persepsi dan regresi. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan organisasi diperlukan kepemimpinan yang kuat melalui tindakan pimpinan dalam mempengaruhi, mengarahkan anggota
organisasi untuk mencapai perubahan. Berdasarkan hasil penelitian salah satu aspek dari kepemimpinan yang perlu ditingkatkan adalah pemimpin sebagai
pelatih. Apalagi perubahan utama dalam organisasi perpustakaan adalah perubahan pada teknologi informasi otomasi perpustakaan. Dalam hal ini,
kepemimpinan berpengaruh positif dalam perubahan organisasi. Unsur-unsur yang mempengaruhi hal tersebut antara lain pimpinan yang dapat menganalisa
teknologi informasi, membimbing dan mengarahkan bawahannya untuk tidak canggung menerapkan teknologi informasi. Suatu langkah yang dapat dilakukan
adalah, dengan merekrut lulusan program studi ilmu perpustakaan yang diselenggarakan di dalam negeri seperti di USU, UI, UNPAD dan UNHAS,
maupun lulusan luar negeri. Utami 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan
dalam Perubahan Organisasi menyebutkan bahwa pada dasarnya ada empat bidang organisasional yang bisa menjadi sasaran perubahan, yaitu struktur
organisasi, teknologi, setting fisik, dan sumberdaya manusia SDM. Mengubah teknologi seringkali diperlukan demi efektivitas kerja karyawan dan peningkatan
kinerja organisasi. Perubahan teknologi biasanya meliputi mesin mesin, peralatan kerja, metode kerja, dan yang paling mencolok dewasa ini adalah otomatisasi atau
komputerisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis uji korelasi dan regresi. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kepemimpinan memiliki
hubungan nyata dan berpengaruh positif terhadap perubahan organisasi. Kendala yang dihadapi pada saat program perubahan organisai dengan kekuatan korelasi
sebagai berikut secara berurut: kendala sistem keorganisasian dan kekuasaan, perbedaan-perbedaan dalam orientasi fungsional dan struktur organisasi yang
mekanistik, kultur organisasi, norma kelompok, pemikiran kelompok group think dan kendala-kendala individual.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual
BSM sebagai salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia mempunyai cita-cita untuk masuk dalam sepuluh bank terbaik di Indonesia, bersaing dengan
bank pemerintah dan bank-bank swasta lainnya. BSM telah menetapkan visi untuk “Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. Dalam mencapai
visi itu, telah ditetapkan misi yang harus dijalankan oleh BSM, yaitu:
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan
pada segmen UMKM 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja
yang sehat 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat Untuk mewujudkan misi tersebut, BSM mencanangkan pula nilai-nilai
perusahaan yang disebut dengan Shared Values BSM. Dalam salah satu shared values tersebut terdapat nilai perusahaan yaitu Costumer Focus, yaitu
“Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal dan internal untuk menjadikan
Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan ”,
dengan core behavior: 1. Good Governance, yaitu melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat
2. Innovation, yaitu proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan
kompetitor 3. Costumer statisfying, yaitu mengutamakan pelayanan dan kepuasan
pelanggan Untuk mengoptimalkan shared values BSM Costumer focus, BSM
melaksanakan program pergantian CBS. CBS yang lama sudah digunakan sejak