New Media Paradigma Kajian

penilaian di luar diri peneliti. Peneliti percaya bahwa nilai-nilai sangat relevan dalam mengkaji komunikasi sehingga peneliti harus waspada terhadap nilai pribadinya dan ia harus menyatakan secara jelas kepada pembacanya karena nilai- nilai akan secara alami masuk ke dalam penelitian West dan Turner, 2008: 75. Selain itu, paradigma interpretatif memandang realitas sosial tidak pasti namun nisbi atau relatif. Karena kerelatifannya, maka pemaknaan setiap orang tergantung bagaimana ia terlibat dalam peristiwa sosial tertentu. Seseorang hanya dapat mengerti dari sisi dalam, bukan dari luar realitas sosial. Dalam konteks ini ilmu sosial bersifat subyektif. Paradigma interpretatif digunakan dalam penelitian ini karena paradigma ini menyatakan bahwa pengetahuan dan pemikiran awam berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan kehidupannya sehari- hari. Sehingga melalui paradigma interpretatif, dalam penelitian ini peneliti dapat memahami bagaimana penggunaan new media Instagram sebagai media Virtual Display of Affection VDA di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2.2 Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan acuan atau landasan berpikir peneliti dengan basis pada bahan pustaka yang membahas tentang teori atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan. Pencarian dan penelusuran kepustakaan atau literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian sangat diperlukan. Penelitian tidak dilakukan di ruang kosong dan tidak pula dapat dikerjakan dengan baik, tanpa basis teoritis yang jelas. Penelitian kekinian sesungguhnya menelusuri atau meneruskan peta jalan yang telah dirintis oleh peneliti terdahulu Iskandar, 2009: 100. Dengan adanya kajian teori, peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah: Psikologi Komunikasi, Keintiman dalam Hubungan Interpersonal, Virtual Display of Affection dan Mahasiswa.

2.2.1 New Media

Creeber dan Martin dalam Mondry 2008: 13, mendefenisikan media baru atau new media atau media online sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital. New media terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, di mana beberapa media dijadikan satu. Selain itu, new media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik. Menurut situs komunikasipraktis.com, media baru atau new media merupakan sarana atau alat komunikasi yang baru muncul atau baru berkembang. Istilah media baru merujuk pada digital devices, yakni alat komunikasi elektronik yang hanya butuh sentuhan jari. Sedangkan situs ensiklopedia online Wikipedia mendefenisikan media baru sebagai sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh media yang merepresentasikan media baru adalah internet. Program televisi, film, majalah, buku, surat kabar dan jenis media cetak lain tidak termasuk media baru. Pengertian media baru tersebut sebenarnya masih terlalu umum. Belum ditemukan definisi baku tentang media baru karena ada kesulitan dalam merumuskan definisinya. Bailey Socha dan Barbara Eber-Schmid dari New media Institute mengartikan media baru sebagai segala macam barang yang terkait dengan internet, teknologi, gambar, dan suara. Namun, dalam kenyataannya definisi media baru berubah setiap hari dan akan terus demikian komunikasipraktis.com. Pakar komunkasi Denis McQuail dalam buku Teori Komunikasi Massa 2011: 43 menjelaskan, ciri utama new media antara lain adanya saling keterhubungan interkonektivitas, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya interaksi dengan khalayaknya seakan-akan melakukan percakapan langsung, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka serta sifatnya yang ada di mana-mana. Jenis new media dapat dinilai dari dua aspek, yaitu berbasis internet atau berupa digital. New media yang berbasis internet, misalnya adalah website, sedangkan yang berwujud digital, misalnya adalah CD-ROM atau DVD. Namun demikian, dalam penelitian ini new media difokuskan ke arah media yang berbasis internet, baik yang diakses melalui komputer maupun telepon selular. Internet adalah salah satu bentuk dari media baru new media. Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan Ruben, 1998: 110. Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet McQuail, 2009: 28-29. Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihakpihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas mengakses informasi, densitas kepekatan atau kepadatan dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada esensinya sebagai sebuah medium Setyani, 2013: 5. Sebagai media komunikasi, internet mempunyai peranan penting sebagai alat channel untuk menyampaikan pesan message dari komunikatorpenyalur pesan source kepada komunikanpenerima pesan receiver. Sifat dari internet sebagai media komunikasi adalah transaksional, dalam artian terdapat interaksi antar individu secara intensif terus-menerus dan ada umpan balik feedback dari antar individu dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar individu dengan mempertimbangkan untungrugi dalam setiap interaksi. Seseorang membutuhkan koneksi Internet dan piranti keras seperti komputer, smart phone, tablet dan lain sebagainya untuk mengakses internet. Internet dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya Lievrouw, 2006: 221.

2.2.2 Media Sosial

Dokumen yang terkait

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011

12 104 186

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Pemanfaatan Youtube Di Kalangan Mahasiswa (Studi Penggunaan Youtube Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Usu Medan Dengan Pendekatan Uses And Gratification)

16 91 97

BLACKBERRY SEBAGAI NEW MEDIA DI KALANGAN MAHASISWA FIKOM UNPAD.

0 0 2

Penggunaan New Media Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Penggunaan New Media Instagram Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Usu)

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Penggunaan New Media Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Penggunaan New Media Instagram Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fi

0 0 7

Penggunaan New Media Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Penggunaan New Media Instagram Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Usu)

0 0 15

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 36

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 17

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

0 0 10