Motif Mahasiswa Paradigma Kajian

Gambar 2.3. Teks mesra yang menunjukkan rasa cinta kepada pasangan di Instagram

2.2.7 Motif

Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan- alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu Ardianto, 2004: 87. Menurut M. Ngalim purwanto 1990: 60, motif adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Menurut Rochman Natawijaya 1980: 78, motif adalah setiap kondisi atau keadaan seseorang atau suatu organisme yang menyebabkan atau kesiapannya untukmemulai atau melanjutkan suatu serangkaian tingkah lakuatau perbuatan. Hal ini diperjelas oleh Sudibyo Setyobroto 1989: 24, bahwa motif adalah sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motif mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tindakan atau perbuatan manusia yang dapat diartikan sebagai latar belakang dari tingkah laku manusia itu sendiri. Motif merupakan suatu keadaan tertentu pada diri manusia yang mengakibatkan manusia itu bertingkah laku untuk mempunyai tujuan. Motivasi adalah “pendorong”; suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu, Ngalim Purwanto, 1990: 71.

2.2.8 Mahasiswa

Mahasiswa merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis. Perkembangan kehidupan manusia terjadi secara bertahap, dan setiap tahap perkembangan tersebut memiliki karakteristik, tugas-tugas perkembangan serta risiko-risiko yang harus dihadapi. Memasuki periode dewasa awal, individu memiliki tugas perkembangan yang berbeda dengan periode sebelumnya. Salah satu tugas perkembangan pada masa ini adalah membangun hubungan dengan lawan jenis dan kemudian menikah. Salah satu kelompok individu yang berada pada masa ini adalah mahasiswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah mereka yang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan memiliki perencanaan dalam bertindak. Karakteristik mahasiswa secara umum yaitu stabilitas dalam kepribadian yang mulai meningkat karena berkurangnya gejolak-gejolak di dalam perasaan serta memiliki pandangan yang realistik tentang diri sendiri dan lingkungannya. Selain itu, mahasiswa cenderung lebih dekat dengan teman sebaya untuk saling bertukar pikiran dan saling memberikan dukungan karena di sisi lain sebagian besar mahasiswa berada jauh dari orang tua dan keluarga. Karakteristik mahasiswa yang paling menonjol adalah mereka mandiri dan memiliki prakiraan di masa depan baik dalam hal karir maupun percintaan. Mereka akan memperdalam keahhlian di bidangnya masing-masing untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Mahasiswa juga mengikuti perkembangan teknologi dan memiliki rasa ingin tahu terhadap kemajuan teknologi sehingga mahasiswa umumnya cenderung untuk mencari tahu bahkan ada yang membuat inovasi di bidang teknologi. Oleh sebab itu, mahasiswa menjadi mudah terpengaruh dengan apa yang sedang marak pada saat itu. Dari sisi psikologi, mahasiswa memasuki akhir dari tahap perkembangan remaja akhir dan memasuki awal dari tahap perkembangan dewasa awalnya. Mahasiswa yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal mempunyai masalah sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, mahasiswa mengalami perkembangan psikososial dan salah satunya adalah dengan membentuk hubungan intim dengan lawan jenis. Masalah ini berkaitan dengan tugas perkembangannya yang berada pada masa dewasa awal di mana sebagian besar mahasiswa berada pada rentang umur dari 18 tahun sampai dengan 25 tahun Maeri, 2011: 1-2. Mahasiswa bukan hanya dituntut untuk sekedar menjalin hubungan dengan lawan jenis. Akan tetapi, mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan keintiman intimacy dalam hubungannya tersebut. Keintiman dengan lawan jenis ini akan membantu mahasiswa untuk memenuhi tugas perkembangannya dalam rangka persiapan untuk hidup berumah tangga. Sebelum berumah tangga mahasiswa akan memilih pasangan yang paling tepat untuk dijadikan pendamping. Biasanya mereka yang menikah adalah mereka yang telah melalui tahap-tahap berpacaran. Melalui pacaran, seseorang menjalankan suatu hubungan di mana dua orang saling bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain sebelum memasuki dunia pernikahan. Oleh karena itu, hubungan pacaran akan diwarnai dengan keintiman. Keduanya pun terlibat perasaan cinta dan saling mengakui pasangan sebagai pacar. Mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan periode pencarian identitas diri. Mahasiswa melakukan eksplorasi yang mempertanyakan kembali, mengkaji dan mendalami berbagai hal mengenai masalah yang menimpanya. Seiring dengan eksplorasi maka mahasiswa melakukan suatu komitmen yaitu penentuan sikap atau pilihan yang pasti terhadap suatu permasalahan. Akan tetapi, di satu pihak mahasiswa begitu penuh harap, terbuka, bangga, tetapi dilain pihak mahasiswa dipenuhi ketakutan, keraguan, kecemasan, tidak yakin dirinya mampu atau tidak, tidak mengetahui tujuan hidupnya, tidak mengetahui akan menjadi apa dikemudian hari dan sebagainya. Mahasiswa sering dipenuhi konflik dan tantangan tentang masa depan. Maeri, 2011: 6.

2.3 Model Teoretik

Dokumen yang terkait

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011

12 104 186

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Pemanfaatan Youtube Di Kalangan Mahasiswa (Studi Penggunaan Youtube Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Usu Medan Dengan Pendekatan Uses And Gratification)

16 91 97

BLACKBERRY SEBAGAI NEW MEDIA DI KALANGAN MAHASISWA FIKOM UNPAD.

0 0 2

Penggunaan New Media Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Penggunaan New Media Instagram Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Usu)

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Penggunaan New Media Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Penggunaan New Media Instagram Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fi

0 0 7

Penggunaan New Media Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Penggunaan New Media Instagram Sebagai Sarana Virtual Display Of Affection Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Usu)

0 0 15

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 36

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2

0 0 17

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

0 0 10