Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara. Sedangkan informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi
oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakata dari suatu objek penelitian.
Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Materi wawancara yang baik terdiri
dari pembukaan, isi dan penutup. Metode wawancara mendalam in- depth intervie adalah sama seperti
metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan pewawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara yang
berbeda dengan wawancara pada umumnya. Perbedaan dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan
berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian Bungin, 2006: 108.
b. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamtan secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat
dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Observasi partisipasi adalah metode observasi di mana peneliti juga berfungsi sebagai
partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti, apakah kehadirannya diketahui atau tidak diketahui Kriyantono, 2010:
110. 2.
Data sekunder Pada umumnya data sekunder berbentuk catatan atau laporan dokumentasi
oleh lembaga tertentu Ruslan, 2003: 138. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat dan membuka dokumen, situs-situs
atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara atau disesuaikan dengan lokasi informan. Penelitian ini dilaksanakan mulai
bulan April 2014 sampai September 2014. Sebelumnya peneliti harus menyiapkan terlebih dahulu segala keperluan dan hal-hal yang dibutuhkan sebelum melakukan
penelitian ke lapangan agar peneliti mendapatkan hasil penelitian yang maksimal dan terbaik, proses pengumpulan data dalam penelitian ini berlangsung selama
lima bulan.
3.5.3 Keabsahan Data
Penelitian kualitatif menghadapi persoalan penting mengenai pengujian keabsahan hasil penelitian. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan
kebenarannya karena beberapa hal: 1.
Subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif.
2. Alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi apapun
bentuknya mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol dalam observasi partisipasi.
3. Sumber data kualitatif yang kurang kredibel akan mempengaruhi hasil
akurasi penelitian Bungin, 2006: 253. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data untuk
mengecek keabsahan data penelitian. Menurut Moleong 2010: 330 Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Triangulasi data dapat dibedakan dengan memanfaatkan sumber, metode, peneliti, dan teori.
Dari keempat macam triangulasi data tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemerikasaan dengan memanfaatkan sumber.
Triangulasi data sumber adalah teknik pemerikasaan data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Moleong 2010: 331. Dalam mencapai kepercayaan tersebut, maka diambil
langkah sebagai berikut: 1.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2.
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi dengan
apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan
3.6 Teknik Analisis Data