menunjukkan warna merah bila nilainya positif, abu-abu bilai nilai nol dan hijau apabila nilainya negatif, sedangkan nilai Hunter b apabila positif menunjukkan
warna kuning, nol menunjukkan abu-abu, dan nilai negatif menunjukkan warna biru. Persamaan konversi nilai L, a, dan b MacDougall,2002 adalah sebagai
berikut: y
Y x
X =
……......……………………………………………………………. 6 Y
X x
X Z
+ −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= …..……………………………………………………….. 7
[ ]
16 100
100 25
3 1
− =
Y L
....... ……..…………………………………….. 8
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
3 1
3 1
100 071
. 98
500 Y
X a
………..…………………………………….9
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
3 1
3 1
225 .
118 100
200 Z
Y b
…………..………………………………. 10
4. Kekerasan dan Total Padatan Terlarut
Pengukuran kekerasan dan TPT secara nondestruktif dilakukan dengan menggunakan sistem pengukuran gelombang cahaya infra merah dekat. Sebelum
dilakukan pengukuran, alat NIR dinyalakan terlebih dahulu kurang lebih 30 menit untuk mendapatkan sinyal analog yang stabil. Celah masuk pada monokromator
diatur sebesar 500 µm, gain sebesar 200, chopper dan sensor PbS dalam keadaan aktif, waktu tanggap respons adalah smooth 1 ms. Filter yang digunakan untuk
menyaring cahaya masuk dalam chopper yaitu filter dengan kode 046 untuk panjang gelombang 900 nm - 1400 nm. Pengukuran pantulan dilakukan dengan
cara mengukur standar putih terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengukuran sampel dengan cara menempatkan buah pepaya pada unit deteksi.
Cahaya dari lampu halogen pertama dipotong pada laju sebesar 270 Hz oleh pemutus cahaya chopper dan cahaya disaring oleh penyaring gangguan
inference sebelum masuk ke dalam monochromator dan mengenai buah pepaya. Pantulan cahaya dari buah pepaya akan dikumpulkan oleh integrating sphere,
ditangkap oleh sensor yang kemudian dikonversi dari data analog ke data digital
oleh AD Converter. Selanjutnya komputer mengirim sinyal digital ke motor untuk melakukan pemindaian gelombang NIR dan pengukuran pantulan
dilakukan lagi dan seterusnya sampai pemindaian gelombang NIR selesai. Kemudian sifat pantulan dihitung, grafik spektrum diperagakan dan data direkam.
Reflektan pemantulan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
dar VS
VSampel R
tan =
................................................................................................. 11 Keterangan: V Sampel adalah tegangan pantulan sampel volt
V Standar adalah tegangan pantulan standar putih volt Pantulan R didapatkan dari perbandingan intensitas pantulan dari buah pepaya
dengan intensitas pantulan standar putih. Sedangkan data absorbansi diperoleh dengan cara mentransformasikan nilai reflektanpantulan kedalam bentuk log
1R. Panjang gelombang reflaktan buah pepaya yang dihasilkan dari sistem
pengukuran non-destruktif dibandingkan dengan nilai adsorban menggunakan metode Stepwise Multiple Linier Regression SMLR. Persamaan kalibrasi yang
digunakan pada pendugaan TPT adalah hasil penelitian Susilowati 2007 yaitu : TPT = 15.6 + 54.7 [A1120] - 73.9 [A970] + 46.1 [A1110] + 104 [A1060] - 9.55
[A900] + 98.0 [A1000] - 96.2 [A1025] - 42.5 [A1115] - 65.8 [A1150] + 33.7 [A1175] - 24.2 [A1230] + 33.5 [A1315] + 32.8 [A935] - 54.4 [A1130]
- 24.5 [A985] - 49.5 [A1010] + 30.2 [A1080] ....................................... 12 dimana : A adalah absorbansi pada panjang gelombang terpilih.
Persamaan kalibrasi untuk menduga kekerasan buah pepaya IPB 1 Susilowati, 2007 adalah sebagai berikut :
KGF = - 2.46 + 46.0 [A1235] - 94.3 [A1175] - 69.8 [A1260] + 71.2 [A1230] – 98.1 [A1160] + 84.4 [A1215] - 50.2 [A1340] + 26.4 [A900] - 29.1 [A925]
+ 32.0 [A1270] + 106 [A1040] - 78.0 [A1080] + 29.6 [A1325] - 33.4 [A945] + 38.2 [A1025] + 40.3 [A1210] - 18.8 [A1185] ....................... 13
dimana : A adalah absorbansi pada panjang gelombang terpilih.
F. Rancangan Percobaan Penelitian