Teknologi Near Infra Red NIR

Kelembaban ruang pemeraman sangat berpengaruh terhadap mutu buah yang diperam, terutama terhadap warna dan tekstur. Kelembaban yang baik berkisar antara 85-90. Kelembapan tinggi dapat memperlambat terbentuknya wama kuning pada kulit buah dan menghambat laju respirasi serta produksi etilen dari buah tersebut. Pada pemeraman buah pisang kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan buah menjadi lunak, kulit buah mudah robek dan buah mudah lepas rontok dari tangkainya. Kelembaban terlalu rendah dapat menyebabkan tingginya kehilangan bobot selama pemeraman dan wama buah kurang menarik. Kadang-kadang buah gagal menjadi matang, wama kulit menjadi hitam, dan kulit buah mengerut akibat penguapan berlebihan Satuhu, 1995.

G. Teknologi Near Infra Red NIR

Spektrum pada infra merah dekat merupakan gelombang eletromagnetik yang radiasi spektrumnya berada pada rentang panjang gelombang 700 sampai 3000 nm 0,7- 3 µm. Karena itu disebut sebagai “near IR” karena mendekati spektrum cahaya IR 3 – 300 µm. Daerah gelombang NIR sudah lama dipelajari dan digunakan sebagai metode analitik untuk menganalisis berbagai material baik organik maupun anorganik. Tujuan metode ini adalah mengukur kandungan kimia bahan, minyak, minuman, biji-bijian maupun bahan campuran. Metode ini sangat menarik karena bahan yang dianalisis cepat tanpa persiapan dan tidak merusak non destruktif. Kelebihan penggunaan metode NIR antara lain adalah karena banyak komposisi kimia dari bahan pertanianpangan yang menyerap absorbsi atau memantulkan reflektan cahaya pada rentang panjang gelombang 0,7 – 3 µm. Protein, air, asam, lemak, gula dan senyawa-senyawa kimia lainnya memiliki pola serapan yang khas dan berbeda satu dengan lainnya pada setiap panjang gelombang cahaya yang diberikan. Perbedaan pola serapan tersebut disebabkan berbedanya geometri maupun jumlah atom yang terletak pada ikatan C-H, O-H, C-H-O atau N-H. Tiga ikatan kimia ini merupakan ikatan dasar dari semua ikatan kimia dan organik. Penyerapan terjadi jika energi yang diradiasikan cahaya berkorespondensi dengan frekuensi vibrasi ikatan kimia NH, CH, OH. Energi cahaya tersebut akan diserap oleh ikatan kimia tersebut. Energi yang tidak berkorespondensi dengan frekuensi tersebut akan dipantulkan. Karena setiap CH,NH dan OH memiliki frekuensi vibrasi tertentu, informasi penyerapan dapat dijelaskan dengan tiga parameter tersebut. Parameter ini dijelaskan oleh panjang gelombang dalam nanometer, amplitude dengan tinggi puncak gelombang menjelaskan intensitasnya. Dengan tiga parameter ini seluruh informasi penyerapan dari suatu bahan dapat dijelaskan. Setiap bahan organik mengandung ribuan jenis ikatan CH, OH, dan NH akibatnya setiap bahan memiliki spektrum pantulan atau absorbsi cahaya infra merah dekat yang unik. Informasi ini tersimpan dalam daerah gelombang eletromagnetik yang sempit antara 800 - 2500 nm. Aplikasi teknologi NIR telah banyak diterapkan dalam menganalisis kandungan suatu bahan atau pakan karena lebih mudah, sangat cepat, tidak menimbulkan polusi dan tidak merusak. Budiastra et al. 1995 mengklasifikasikan mangga kedalam tiga jenis rasa manis, manis asam dan asam yang diukur dengan teknologi NIR pada 200 contoh mangga dengan kisaran panjang gelombang 1400-1975 nm. Metode stepwise dari regresi berganda digunakan untuk memilih panjang gelombang optimal untuk menduga konsentrasi sukrosa dan asam malat. Validasi dilakukan dengan hasil pengukuran HPLC. Teknologi NIR pada panjang gelombang 900 – 2000 nm dapat digunakan cukup akurat untuk menduga kadar karbohidrat, protein, lemak dan air tepung jagung Zea mays secara cepat dan simultan Rochimawati, 2004 . Penelitian yang dilakukan Ratnawati 2004 juga membuktikan bahwa teknologi NIR pada panjang gelombang 900-2000 nm dapat digunakan dalam menduga kadar asam amino jagung Zea mays secara cepat, akurat, simultan dan non-destruktif, kecuali untuk arginin.

III. BAHAN DAN METODE