III. BAHAN DAN METODE
A. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai September 2007 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP,
Departemen Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
B. Bahan dan Alat
Bahan penelitian adalah buah Pepaya Arum Bogor genotipe IPB 1 yang diperoleh dari kebun percobaan Tajur dan Pasir Kuda. Buah dipanen pada tingkat
ketuaan 0 dan 10 dilihat dari semburat yang terdapat pada bagian ujung buah, bobot buah seragam yaitu rata-rata 250-950 g dan utuh tanpa cacat.
Kemudian buah yang telah dipetik dibungkus dengan kertas koran dan diletakkan ke dalam kotak kardus dengan hati-hati agar tidak terjadi benturan yang dapat
mengakibatkan luka dan memar pada buah. Buah pepaya dibawa ke laboratorium dengan menggunakan mobil. Bahan lainnya adalah thiobendazole fungisida,
alkohol, lilin malam dan gas etilen untuk proses pematangan. Peralatan yang digunakan adalah sistem pengukuran gelombang cahaya
infra merah dekat untuk mengukur kekerasan dan padatan terlarut total PTT secara nondestruktif, sistem peralatan NIR Budiastra et al., 1995 terdiri atas
beberapa komponen yakni lampu halogen 150 watt AT-100 HG, sebuah chopper AT- 100 CH, tiga filter interferensi, monokromator SPG-100 IR, bola
integrating berdiameter 60 mm ISR-260, probe sensor jenis Pbs, lensa, amplifier AT-100 AM, sebuah interface, motor pengontrol pulsa sanyo, dan CPU.
Peralatan lain yang digunakan adalah continous gas analyzer merk Shimadzu tipe IRA-107 untuk mengukur konsentrasi gas CO
2
dan Shimadzu tipe POT-101 untuk mengukur konsentrasi gas O
2
, pengukur suhu dan kelembaban merk Hygrotherm, timbangan digital merk Mettler tipe PM 4800 untuk mengukur bobot buah dan
rangkaian peralatan analisis citra digital untuk menentukan warna kulit buah pepaya. Selain itu alat-alat pendukung yang digunakan adalah stoples, alat
suntik, jepitan, aerator, dan mesin pendingin.
a b
Gambar 2. Buah pepaya genotipe IPB 1: a tingkat ketuaan 0 dan b tingkat ketuaan 10
C. Persiapan bahan