Merupakan sebuah uji konsistensi jawaban responden terhadap seluruh pertanyaan yang  ada.  Metode  yang  cukup  populer  untuk  mengukur  reliabilitas  ini  adalah
Cronbach’s  Coefficient  Alpha,  yang  digunakan  untuk  pertanyaan  dengan  skala multipoint,  dan  formula  Kuder-  Richardson,  yang  digunakan  untuk  pertanyaan
yang bersifat dikotomus. Semakin tinggi koofisien  yang diperoleh, semakin baik pula pengukuran tersebut Sekaran, 2000.
b. Split-Half Reliability Metode  ini  membagi  dua  daftar  pertanyaan  yang  ada  biasanya  dengan
pengelompokan  nomor  pertanyaan  ganjil-genap,  kemudian  hasil  dari  kedua kelompok tersebut dibandingkan. Kelemahan dari cara ini adalah bahwa koofisien
korelasi  dan  indeks  reliabilitas  biasanya  berfluktuasi,  tergantung  dari  cara pengelompokannya Peter Hagul dalam Singarimbun, 1989.
2.5.2 Validitas
Konsep  validitas  lebih  abstrak  dan  lebih  sulit  diukur  daripada reliabilitas.Dalam  menilai  validitas  suatu  alat  ukur,  si  peneliti  mempertanyakan
apakah  alat  ukur  tersebut  memang  mencerminkan  variabel  atau  konsep  yang hendak diukur Peter Hagul dalam Singarimbun, 1989. Dalam penelitian ilmiah,
ada beberapa jenis validitas yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Validitas muka face validity
Validitas ini memiliki dua arti yaitu menyangkut pengukuran atribut yang konkrit dimana  inferensi  tidak  diperlukan  dan  menyangkut  penilaian  para  ahli  maupun
konsumen terhadap alat ukur tersebut. Peter Hagul dalam Singarimbun, 1989 2. Validitas isi content validity
Dua  hal  yang  penting  dari  validitas  isi  yaitu  pokok-pokok  yang  dicantumkan dalam suatu test perlu mewakili masalah  yang akan diuji dan pokok-pokok  yang
dicantumkan  dalam  suatu  test  seharusnya  sesuai.  Pentingnya  validitas  isi diperlukan terutama apabila masalah yang diteliti sangat luas. Peter Hagul dalam
Singarimbun 1989 3. Validitas konstruk construct validity
Dalam  membahas  validitas  konstruk  suatu  alat  ukur,  peneliti  mulai  dengan menganalisa  apakah  yang  merupakan  unsur-unsur  suatu  konstruk  Peter  Hagul
dalam  Singarimbun  1989.  Kenyataan  yang  terkait  dengan  konstruk  juga  dapat
diberikan  dengan  meneliti  korelasi  antar  suatu  variabel  tertentu  dengan  variabel lainnya.  Kerangka  ini  secara  teoritis  dapat  diturunkan  dan  dapat  membantu
mendefinisikan  arti  konstruk  yang  diukur  Supranto,  1997.  Cohen    menyatakan penggunaan  validitas  konstruk  dapat  dipandang  sebagai  suatu  konsep  yang
menyatukan bukti validitas untuk semua tipe validitas, termasuk validitas isi dan criterionrelated validity.
4. Validitas Kriteria criterion-related validity Validitas  ini  berkait  dengan  penelitian  hubungan  sistematis  biasanya  dalam
bentuk koofisien korelasi antara skor untuk skala tertentu dengan skor lain yang diramalkan Supranto, 1997.
2.6 Analisis Faktor