terakhir, golongan, dan masa kerja dan status pegawai di UT. Ke ketujuh aspek demografi tersebut mempunyai peran penting dalam menilai iklim organisasi,
kepuasan dan komitmen karyawan UT. Rekapitulasi karakteristik responden dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada Tabel 24 menunjukkan bahwa responden penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin pria sebanyak 169 orang 62,82 dan responden wanita
sebanyak 100 orang 37,18. Berdasarkan data kepegawaian UT per 28 Juli 2011 sebagian besar karyawan UT adalah pria lihat Tabel 15 sehingga
responden yang diambil lebih banyak responden pria daripada responden wanita.
Tabel 24. Jumlah responden karyawan UT berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 169 62,82 Wanita 100 37,18
Jumlah 269 100 Sumber : data primer yang diolah, 2011
Pada Tabel 25 menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat iklim organisasi dimana sebagian besar responden memiliki tingkat iklim
organisasi sedang sebanyak 192 orang 71,38. Dari 192 orang yang memiliki tingkat iklim organisasi sedang terdiri dari laki-laki sebanyak 124 dan wanita
sebanyak 68 orang. Jika dilihat secara keseluruhan responden sebanyak 260 responden memiliki tingkat iklim organisasi yang sedang sampai tinggi.
Sedangkan tingkat iklim organisasi rendah hanya 9 responden 3,34 saja. Tabel 25. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat iklim organisasi responden
karyawan UT
Tingkat Iklim Organisasi Jenis Kelamin
Total laki-laki wanita
Jumlah Jumlah Jumlah rendah 1 – 3
5 2,95
4 4
9 3,34
sedang 3 – 4 124
73,38 68
68 192
71,38 tinggi 4 – 5
40 23,67
28 28
68 25,28
sumber : data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil pengujian One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan tingkat iklim organisasi laki-laki dengan tingkat iklim organiasi wanita dimana
diuji pada taraf signifikansi 0,05 dengan hasil yang diperoleh sebesar sig. 0
.557
. Lampiran 5. Jadi dengan signifikan diatas 0,05 berarti tidak ada perbedaan
antara tingkat iklim organisasi laki-laki dan wanita. Sedangkan hasil pengolahan dengan Descriptives Lampiran 6 terlihat bahwa rata-rata Mean tingkat iklim
organisasi tidak berbeda antara wanita dengan pria, yaitu rataan wanita sebesar
3,587
dan laki-laki sebesar
3,623
. Sama seperti tingkat iklim organisasi diatas, sebagian besar responden
memiliki tingkat kepuasan sedang sebanyak 73,61 dan 16,36 memiliki tingkat kepuasan tinggi lihat Tabel 26. Pada Tabel 26 menunjukkan hubungan jenis
kelamin dengan tingkat kepuasan responden karyawan UT dimana persentase
responden laki-laki dengan wanita yang memiliki kepuasan sedang maupun tinggi, yakni sebesar 91,72 untuk laki-laki dan 87 untuk wanita. Untuk hasil
pengujian dengan One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan laki-laki dengan wanita yang diuji pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar
0.737. Angka tersebut diatas 0,05 berarti tidak ada perbedaan tingkat kepuasan Lampiran 5. Hasil pengolahan Descriptives Lampiran 6 terlihat bahwa rata-
rata Mean tingkat iklim organisasi tidak berbeda antara wanita dengan laki-laki,
yaitu rataan wanita sebesar 3,542 dan pria sebesar 3,515.
Tabel 26. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kepuasan responden karyawan UT
Tingkat Kepuasan Jenis Kelamin
Total laki-laki wanita
Jumlah Jumlah
Jumlah rendah 1 – 3
14 8,28
13 13
27 10,04
sedang 3 – 4
130 76,93
68 68
198 73,61
tinggi 4 – 5
25 14,79
19 19
44 16,36
sumber : data primer yang diolah, 2011
Begitu juga dengan tingkat komitmen responden karyawan UT dimana sebanyak 76,58 memiliki tingkat komitmen sedang dan 23,05 memiliki
tingkat komitmen tinggi lihat Tabel 27. Pada Tabel 27 persentase responden pria dengan wanita yang memiliki komitmen sedang maupun tinggi, yakni 99,4
untuk laki-laki dan 100 untuk wanita . Berdasarkan hasil pengujian One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan pria dengan tingkat
kepuasan wanita dimana dilihat dari α=0,05 dengan tingkat signifikansinya
sebesar 0,374 diatas 0,05 Lampiran 5. Hasil pengolahan Descriptives Lampiran 6 terlihat bahwa rata-rata Mean tingkat iklim organisasi tidak berbeda antara
wanita dengan pria, yaitu rataan wanita sebesar 3,600 dan Laki-laki sebesar
3,544.
Tabel 27. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat komitmen responden karyawan UT
Tingkat Komitmen Jenis Kelamin
Total Laki-Laki wanita
Jumlah Jumlah
Jumlah rendah 1 – 3
1 0,59
1 0,37
sedang 3 – 4
131 77,51
75 75
206 76,58
tinggi 4 – 5
37 21,89
25 25
62 23,05
sumber : data primer yang diolah, 2011
5.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Selain karakteristik berdasarkan jenis kelamin kita dapat juga melihat karakteristik berdasarkan usia responden. Jumlah responden dalam penelitian ini
berdasarkan usia tampak pada Tabel 28. Bila kita lihat dari segi usia responden maka diperoleh hasil pengujian One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan
tingkat iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dengan melihat tingkat signifikan masing-masing sebesar 0,983, 0,123 dan 0,650 diatas 0,05 Lampiran
5. Hasil pengolahan Descriptives Lampiran 6 terlihat bahwa rata-rata Mean tingkat iklim organisasi , kepuasan dan komitmen masing-masing sebesar 3,611,
3,905 dan 3,548 untuk usia 30 Tahun, 3,618, 3,603dan 3,520 untuk usia 30- 39 Tahun dan 3,606, 3,481 dan 3,583 untuk usia
≥40 Tahun.
Tabel 28. Jumlah responden menurut usia
Usia Karyawan Jumlah
Persentase 30 Tahun 6 2,24
30-39 Tahun 76
28,25 ≥40 Tahun
187 69,51
Jumlah 269
100,00 Sumber : data primer yang diolah, 2011
5.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, responden dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu : SD sampai SLTP, SMA, Diploma, Sarjana dan Pascasarjana.
Sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan Pascasarjana, yaitu sebesar 41,6 lihat Tabel 29.
Hubungan tingkat pendidikan terhadap iklim organisasi, kepuasan dan komitmen maka dilakukan uji Anova Lampiran 5, bahwa didapatkan hasil
bahwa semua nilai signifikan sebesar 0,983 untuk iklim organisasi, 0,123 untuk kepuasan dan 0,650 untuk komitmen. Jadi semua nilai signifikan diatas 0,05
berarti karakteristik tingkat pendidikan tidak memberikan pengaruh yang nyata berbeda terhadap iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen karyawan.
Tabel 29. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan formal.
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
SD- SLTP 8
2,9 SLTA 68
25,2 Diploma 25
9,3 Sarjana 56
21 Pascasarjana 112 41,6
Jumlah 269
100,00 Sumber : data primer yang diolah, 2011
5.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja
Masa kerja erat dihubungkan dengan pengalaman, kepercayaan diri yang tinggi dan pemahaman job description yang lebih baik. Lamanya masa kerja pada
umumnya berkaitan dengan tingkat loyalitas yang dimiliki oleh seorang karyawan. Data mengenai responden menurut masa kerja dapat dilihat pada Tabel
30. Pada Tabel 30 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden telah memiliki masa kerja di atas 20 tahun yaitu sebanyak 135 orang 50,2.
Tabel 30. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Masa kerja Tahun
Frekuensi Persentase 10 Tahun
66 24,53
10-19Tahun 68 25,27 ≥20 Tahun
135 50,2
Jumlah 269 100,00
Sumber : data primer yang dioleh, 2011
Hubungan antara masa kerja terhadap iklim organisasi, kepuasan dan komitmen pada hasil uji Anova Lampiran 5 menunjukkan bahwa iklim
organisasi dan komitmen memiliki nilai signifikan sebesar 0,035 dan 0,034. Nilai tersebut dibawah 0,05 yang berarti ada perbedaan karakteristik responden
berdasarkan masa kerja terhadap iklim organisasi dan komitmen. Sedangkan untuk kepuasan tidak terdapat perbedaan apabila dilihat dari masa kerja karyawan.
Hal ini diperlihatkan dengan nilai signifikan diatas 0,05 yakni sebesar 0,101. Pada tabel description Lampiran 6 menunjukkan kelompok karyawan dengan masa
kerja 10-19 tahun memiliki rataan skor tertinggi baik terhadap iklim organisasi maupun komitmen karyawan yaitu sebesar 3,735 dan 3,697.
5.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan
Karakteristik responden berdasarkan golongan dibagi menjadi 4 yakni golongan 1, 2, 3, dan 4. Responden dengan golongan 3 yang paling banyak yakni
184 orang 68,40. Golongan yang paling sedikit adalah golongan 1 hanya 1,86 lihat Tabel 31.
Tabel 31. Karakteristik responden berdasarkan golongan
Golongan Frekuensi Persentase
I 5 1,86 II 51
18,96 III 184 68,40
IV 29 10,78 Jumlah 269 100,00
Hubungan antara golongan terhadap iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dari hasil uji Anova Lampiran 5 menunjukkan bahwa kepuasan dan
komitmen memiliki nilai signifikan sebesar 0,017 dan 0,041. Nilai tersebut dibawah 0,05 yang berarti ada perbedaan karakteristik responden berdasarkan
golongan terhadap kepuasan dan komitmen. Sedangkan untuk iklim organisasi tidak terdapat perbedaan apabila dilihat dari karakteristik golongan karyawan. Hal
ini diperlihatkan dengan nilai signifikan diatas 0,05 yakni sebesar 0,158. Pada tabel description Lampiran 6 menunjukkan kelompok karyawan dengan
golongan 1 memiliki rataan skor tertinggi terhadap kepuasan yakni sebesar 3,994 sedangkan kelompok karyawan dengan golongan 2 memiliki rataan skor tertinggi
terhadap komitmen yaitu sebesar 3,710.
5.3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Karyawan
Di UT, karyawan terdiri dari 2 dua status yakni staf akademik dosen dan staf administrasi. Jumlah responden staf administrasi paling banyak dibanding
dengan staf akademikdosen. Sebanyak 171 63,56 untuk staf adminitrasi dan 98 36,44 untuk staf akademikdosen lihat Tabel 32. Dengan status karyawan
tersebut maka penting untuk melihat tingkat iklim organisasi, kepuasan dan komitmen berdasarkan status karyawan. Hubungan antara status karyawan
terhadap iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dari hasil uji Anova Lampiran 5 menunjukkan bahwa hanya komitmen saja yang memiliki nilai
signifikan sebesar 0,004. Nilai tersebut dibawah 0,05 yang berarti ada perbedaan karakteristik responden berdasarkan status karyawan terhadap komitmen.
Sedangkan untuk iklim organisasi dan kepuasan tidak terdapat perbedaan apabila dilihat dari karakteristik status karyawan. Hal ini diperlihatkan dengan nilai
signifikan diatas 0,05 yakni sebesar 0,739 dan 0,453. Pada tabel description Lampiran 6 menunjukkan kelompok staf akademikdosen memiliki rataan skor
tertinggi terhadap komitmen yakni sebesar 3,679 sedangkan kelompok staf administrasi memiliki rataan skor terendah terhadap komitmen yaitu hanya
sebesar 3,499. Jadi dapat disimpulkan tingkat iklim organisasi dan kepuasan staf akademikdosen dan staf administrasi tidak ada perbedaan namun tingkat
komitmen staf akademikdosen berbeda dengan staf administrasi dimana staf akademikdosen memiliki tingkat komitmen yang tinggi.Tingkat komitmen yang
tinggi pada staf akademikdosen karena staf akademikdosen memiliki tanggung jawab moral pada Perguruan Tinggi. Dimana dosen adalah pendidik profesional
dan ilmuwan dengan tugas utama menstransformasikan, mengembangkan,dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tegnologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat UU RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Terkait tanggung jawab moral dosen maka dosen
dituntut untuk memiliki komitmen yang tinggi, baik dalam melakukan pendidikan, pengabdian kepada masyarakat terutama dalam penelitian, mulai dari
merencanakan, melaksanakan, dan mempublikasikan hasil penelitiannya, maupun dalam menulis karya ilmiah.
Tabel 32. Karakteristik responden berdasarkan status karyawan
Status Pegawai Frekuensi Persentase
EdukatifDosen 98 36,44
Administrasi 171 63,56
Jumlah 269 100
Sumber : data primer yang diolah, 2011
5.4. Hasil Analisis Partial Least Square PLS : Pengaruh Iklim Organisasi
terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan
Metode analisis yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh variabel laten independen eksogen yaitu iklim organisasi terhadap
variabel laten dependen endogen yaitu kepuasan kerja dan komitmen karyawan adalah menggunakan Partial Least Square PLS yang diolah dengan SmartPLS
2.0. Adapun hasil analisis model penelitian dapat dilihat dalam Gambar 5 Konstruk yang digunakan dalam penelitian merupakan konstruk dengan
multidimensi. Konstruk terdiri dari dua jenjang konstruk yaitu konstruk first order dan konstruk second order. Konstruk first order merupakan variabel penegas dari
konstruk second order. Sedangkan second order merupakan variabel utama dalam pengamatan. Pada penelitian ini kontruk second order meliputi iklim organisasi,
kepuasan kerja dan komitmen karyawan yang akan dipertegas oleh beberapa kontruk first order. Sedangkan konstruk first order dipertegas dengan beberapa
indikator. Setelah model dibentuk dengan menggunakan SmartPLS, dilakukan
pengujian kelayakan model. Pengujian kelayakan model dilakukan terhadap outer model dan inner model. Evaluasi outer model dilakukan untuk mengevaluasi
hubungan indikator dengan konstruk first order. Sedangkan evaluasi inner model dilakukan untuk mengevaluasi hubungan konstruk first order terhadap konstruk
second order dan mengevaluasi hubungan antar konstruk second order.