≤18,75 tonha. Data produksi singkong teraan maksimum disajikan pada Lampiran 23.
Tabel 4. Sekat produksi singkong untuk kelas kesesuaian lahan
Kelas Kesesuaian Lahan Produksi Singkong
Tonha Persentase Sangat sesuaiCukup sesuai
S1S2 60
80 Cukup sesuaiSesuai marjinal
S2S3 45
60 Sesuai marjinalTidak sesuai
S3N 18,75
25
5.3 Produksi Pati Singkong Teraan
Bagian dari singkong yang dijadikan sebagai bahan dasar bioenergi adalah pati. Untuk menilai hubungan antara produksi singkong yang akan digunakan
sebagai bahan dasar bioenergi dengan kualitas lahan maka digunakan produksi pati singkong. Sama halnya dengan studi lapang produksi singkong, agar dapat
dibandingkan satu sama lain, maka produksi pati singkong harus ditera terlebih dahulu dengan umur.
Hubungan produksi pati singkong dengan umur disajikan pada Gambar 16. Walaupun koefisien determinan R
2
sangat kecil namun cenderung produksi pati singkong dipengaruhi oleh umur. Produksi pati singkong ditera dengan umur
dengan menggunakan persamaan Ý = -0,088x
2
+ 1,873x – 7,759 dan rumus Y
teraan
= Ÿ + Yi – Ý, maka akan didapatkan produksi pati singkong yang bebas dari pengaruh umur sehingga dapat dibandingkan dengan kualitas lahan.
Gambar 16. Hubungan umur dengan produksi pati singkong
Dalam menentukan kualitas lahan yang dipersyaratkan untuk kesesuaian lahan, maka selang produksi pati singkong untuk kelas S1 sangat sesuai adalah
y = -0,088x
2
+ 1,873x - 7,759 R² = 0,127
1 2
3 4
5 6
7 8
9
4 6
8 10
12
Pr od
uks i pat
i s
ingk ong
t on
ha
umur bulan
≥80 dari produksi pati singkong teraan maksimum 7,29 tonha yaitu ≥5,83 tonha , kelas S2 cukup sesuai adalah 60-80 dari produksi pati singkong teraan
maksimum atau 4,37-5,83 tonha, kelas S3 sesuai marginal adalah 25-60 dari produksi pati singkong teraan maksimum atau antara 1,82-4,37 tonha, dan kelas
N tidak sesuai mempunyai selang produksi ≤25 dari produksi pati singkog
teraan maksimum atau ≤1,82 tonha. Data produksi pati singkong teraan
maksimum disajikan pada Lampiran 23.
Tabel 5. Sekat produksi pati singkong untuk kelas kesesuaian lahan
Kelas Kesesuaian Lahan Produksi Pati Singkong
Tonha Persentase Sangat sesuaiCukup sesuai
S1S2 5,83
80 Cukup sesuaiSesuai marjinal
S2S3 4,37
60 Sesuai marjinalTidak sesuai
S3N 1,82
25
5.4 Penetapan Kriteria Kesesuaian Lahan Berdasarkan Produksi
Singkong dan Produksi Pati Singkong
Penetapan kriteria kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan hubungan antara karakteristik lahan dengan produksi singkong dan produksi pati singkong.
Beberapa karakteristik lahan yang digunakan untuk penetapan kelas kesesuaian lahan adalah temperatur, media perakaran, retensi hara, kondisi terrain, dan
toksisitas.
5.4.1 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Elevasi
Penentuan kriteria kesesuaian lahan untuk temperatur menggunakan pendekatan elevasi. Hal ini dikarenakan adanya hubungan antara elevasi dan
temperatur, semakin tinggi lokasi elevasi maka semakin rendah temperatur di lokasi tersebut. Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong
dengan elevasi disajikan pada Gambar 17. Dengan memproyeksikan titik potong
sekat produksi dengan garis batas pada sumbu X karakteristik lahan, maka didapatkan persamaan produksi singkong tera dan pati singkong tera untuk elevasi
yaitu : y = -0,069x + 94,31 dan y = -0,008x + 9,7528
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan elevasi adalah berbanding terbalik. Hal ini
dikarenakan pengaruh elevasi terhadap produksi adalah negatif. Nilai elevasi maksimum yang didapatkan di lapang yaitu 890 mdpl dan elevasi minimum 56
mdpl. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Selang nilai elevasi untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai elevasi mdpl berdasarkan produksi
singkong Selang nilai elevasi mdpl
berdasarkan produksi pati singkong
S1 497,25
490,25 S2 497,25–714,64 490,25-672,75
S3 714,64 –
1095,07 672,75-991,5 N 1095,07
991,5
Gambar 17. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan elevasi
5.4.2 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Media Perakaran
Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong dengan
tekstur ditunjukan pada Gambar 18. Dengan menggunakan metode yang sama
pada penentuan elevasi maka didapatkan persamaan produksi singkong tera dan pati singkong tera untuk tekstur liat yaitu :
y-left = 1,139x + 14,09 dan y-right = -0,001x
2
- 0,879x + 121,8 dan
y-left = 0,154x – 0,887 dan y-right = -0,000x
2
– 0,059x + 11,84
y = -0,069x + 94,31 R² = 0,946
10 20
30 40
50 60
70 80
250 500
750 1000
P roduk
s i
s ingk
ong te ra
an ton
ha
Elevasi mdpl
y = -0,008x + 9,752 R² = 0,971
1 2
3 4
5 6
7 8
250 500
750 1000
Pr o
duk si
pa ti
si ngk
ong t
e ra
a n
to n
ha
Elevasi mdpl
Persamaan produksi singkong tera dan pati singkong tera untuk tekstur pasir yaitu:
y-left = 0,150x
2
- 0,217x + 43,86 dan y-right = -0,980x + 89,81 dan
y-left = -0,011x
2
+ 0,667x - 0,217 dan y-right = -0,132x + 9,284 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan tekstur adalah parabola. Hal ini dikarenakan tekstur memiliki titik optimum. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan
disajikan pada Tabel 7, Tabel 8, dan hasil overlay dari segitiga tekstur disajikan pada Table 9.
Tabel 7. Selang kadar liat untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang kadar liat berdasarkan produksi singkong
Selang kadar liat berdasarkan produksi pati singkong
S1 40,31-65,44 17,32-32,1
S2 65,44-80,08 atau 27,14-40,31
22,62-32,1 atau 17,32-21,53 S3
80,08-100 atau 4,09-27,14 6,06- 22,62 atau 21,53- 28,88
N 4,09 6,06 atau
28,88
Tabel 8. Selang kadar pasir untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang kadar pasir berdasarkan produksi singkong
Selang kadar pasir berdasarkan produksi pati
singkong S1 9,67-30,52
11,1-26,17 S2
2,13-9,67 atau 30,52-45,83 26,17-37,23 atau 7,91-11,1
S3 45,83-72,61 atau 2,13
37,23-56,55 atau 3,23-7,91 N 72,61
56,55 atau
3,23
Tabel 9. Selang kelas tekstur untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Kelas tekstur berdasarkan produksi singkong
Kelas tekstur berdasarkan produksi pati singkong
S1 Liat dan liat berdebu
Lempung berdebu dan lempung berliat
S2 Lempung liat berdebu, liat
berpasir, dan lempung berliat Lempung dan lempung liat
berdebu S3
Lempung berpasir, lempung liat berpasir, lempung, dan lempung
berdebu Lempung berpasir, debu, dan
lempung liat berpasir N
Pasir, pasir berlempung dan debu
Pasir berlempung, pasir, liat, liat berpasir, dan liat berdebu
Gambar 18. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan tekstur.
5.4.3 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Retensi Hara
Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong dengan beberapa aspek dari retensi hara yaitu pH tanah, C-organik, kapasitas tukar kation
KTK, dan kejenuhan basa KB disajikan pada Gambar 19, Gambar 20, Gambar
21, dan Gambar 22. Dengan metode yang sama pada penentuan elevasi, maka
didapatkan persamaan produksi singkong tera dan produksi pati singkong tera untuk pH yaitu :
y-left = 540,8lnx - 793,0 dan y-right = -450lnx + 802,3
dan y-left
= -30,57x
2
+ 308,3x – 769,6 dan y-right = -24,9x + 138,2 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan pH adalah parabola. Hal ini dikarenakan pH
y = 1,139x + 14,09 R² = 0,845
y = -0,001x
2
- 0,879x + 121,8 R² = 0,993
10 20
30 40
50 60
70 80
25 50
75 100
P roduk
s i
s ingk
ong te ra
an ton
ha
liat
y = 0,154x - 0,887 R² = 0,869
y = -0,000x
2
- 0,059x + 11,84 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
25 50
75 100
P roduk
s i pa
ti s
in g
ko ng
te ra
a n
t on
ha
liat
y = 0,150x
2
- 0,217x + 43,86 R² = 1
y = -0,980x + 89,81 R² = 1
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50
pr od
uk si
si ng
kon g
t e
ra a
n to
n ha
Pasir
y = -0,011x
2
+ 0,667x - 0,217 R² = 1
y = -0,132x + 9,284 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
10 20
30 40
50
Pr o
duk si
pa ti
si ngk
ong t
e ra
a n
to n
ha
Pasir
memiliki titik optimum. Nilai pH maksimum yang didapatkan yaitu 6,8 dan pH minimum 4,6. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan disajikan pada
Tabel 10.
Tabel 10. Selang nilai pH untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai pH berdasarkan produksi singkong
Selang nilai pH berdasarkan produksi pati singkong
S1 4,84 – 5,2
4,79 – 5,31 S2
4,71-4,84 atau 5,2-5,38 4,71-4,79 atau 5,31-5,37
S3 4,49-4,71 atau 5,38-5,7
4,6-4,71 atau 5,37-5,48 N
4,49 atau 5,7 4,6 atau 5,48
Persamaan produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan untuk C-organik yaitu :
y = -17,00x
2
+ 87,53x - 26,09 dan y= -0,558x
2
+ 7,362x - 3,882 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan C-organik adalah berbanding lurus. Hal ini dikarenakan pengaruh C-organik terhadap produksi adalah positif. Nilai C-organik
maksimum yang didapatkan yaitu 3,03 dan C-organik minimum 0,6. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Selang nilai C-organik untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai C-organik berdasarkan produksi
singkong Selang nilai C-organik
berdasarkan produksi pati singkong
S1 1,32 1,33
S2 1,01-1,32 1,13-1,33
S3 1,01 1,13
N - -
Persamaan produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan untuk KTK yaitu :
y = 20,80x - 221,6 dan y = 3,018x - 35,75 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan KTK adalah berbanding lurus. Hal ini dikarenakan pengaruh KTK terhadap produksi adalah positif. Nilai KTK
maksimum yang didapatkan yaitu 19,05 cmol + kg
-1
dan KTK minimum 12,63 cmol + kg
-1
. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Selang nilai KTK untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang KTK cmol + kg
-1
berdasarkan produksi singkong
Selang nilai KTK cmol + kg
-1
berdasarkan produksi pati singkong
S1 13,54 13,78
S2 12,82-13,54
13,29-13,78 S3 12,82
13,29 N -
- Persamaan produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan
untuk KB yaitu : y = -0,073x
2
+ 7,970x – 144,4 dan y = 0,374x - 9,783 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan KB adalah berbanding lurus. Hal ini dikarenakan pengaruh KB terhadap produksi adalah positif. Nilai KB maksimum
yang didapatkan yaitu 70,50 dan KB minimum 23,91. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Selang nilai KB untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai KB berdasarkan produksi
singkong Selang nilai KB
berdasarkan produksi pati singkong
S1 41,17 41,75
S2 34,96-41,17 37,84-41,75
S3 34,96 37,84
N - -
Gambar 19. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan pH H
2
O
Gambar 20. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan C-organik
Gambar 21. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan KTK
y = 540,8lnx - 793,0 R² = 0,879
y = -450lnx + 802,3 R² = 0,862
10 20
30 40
50 60
70 80
90
4 5
6
P roduk
s i
s ingk
ong te ra
an ton
ha
pH H
2
O
y = -30,57x
2
+ 308,3x - 769,6 R² = 0,972
y = -24,9x + 138,1 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
4 5
6
Pr o
duk si
pa ti
si ngk
ong t
e ra
an
to n
ha
pH H
2
O
y = -17,00x
2
+ 87,53x - 26,09 R² = 1
10 20
30 40
50 60
70 80
2 4
P roduk
s i
s ingk
ong te ra
an t on
ha
C- organik
y = -0,558x
2
+ 7,362x - 3,882 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
P rodu
ks i p
a ti
s ingk
ong te
ra an
t on
h a
C-org anik
y = 20,80x - 221,6 R² = 1
10 20
30 40
50 60
70 80
12 17
p roduk
si s
in g
ko ng
te ra
a n
t on
ha
KTK cmol + kg
-1
y = 3,018x - 35,75 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
12 17
P roduk
s i pa
ti s
in g
ko ng
te ra
a n
t on
ha
KTK cmol + kg
-1
Gambar 22. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan KB
5.4.4 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Kondisi Terrain
Kondisi terrain adalah spesifik lokasi pada tempat dimana sampel diambil, atau bukan menggambarkan terrain makro, terutama kaitannya dengan kemiringan
lereng. Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong dengan beberapa aspek kondisi terrain, yaitu kemiringan lereng akan disajikan pada
Gambar 23. Dengan menggunakan metode yang sama seperti sebelumnya, maka
didapat persamaan produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan untuk kemiringan lereng yaitu :
y = -1,193x + 78,58 dan y = -0,155x + 7,755 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan kemiringan lereng adalah berbanding terbalik. Hal ini dikarenakan pengaruh kemiringan lereng terhadap produksi
adalah negatif. Kemiringan lereng maksimum yang didapatkan di lapang yaitu 40 dan kemiringan lereng minimum 2. Selang nilai karakteristik lahan yang
didapat akan disajikan pada Tabel 14.
y = -0,073x
2
+ 7,970x - 144,4 R² = 0,974
10 20
30 40
50 60
20 40
60
P ro
duk si
si n
g ko
ng te ra
a n
t on
ha
KB
y = 0,374x - 9,783 R² = 1
1 2
3 4
5 6
20 40
60
P rodu
ks i p
a ti
s ingk
ong te
ra an
t on
ha
KB
Tabel 14. Selang nilai kemiringan lereng untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai kemiringan lereng berdasarkan
produksi singkong Selang nilai kemiringan lereng
berdasarkan produksi pati singkong
S1 15,57 12,42
S2 15,57-28,15 12,42-21,84
S3 28,15-50,15 21,84-38,29
N 50,15 38,29
Gambar 23. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan kemiringan lereng
5.4.5 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Toksisitas
Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong dengan
aspek toksisitas, yaitu Al-dd akan disajikan pada Gambar 24. Dengan
menggunakan metode yang sama seperti sebelumnya, maka didapat persamaan produksi singkong tera untuk Al-dd yaitu :
y = -4,525x + 77,17 dan y = -0,576x + 7,566 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan Al-dd adalah berbanding terbalik. Hal ini dikarenakan pengaruh Al-dd terhadap produksi adalah negatif. Nilai Al-dd
maksimum yang didapatkan yaitu 5,94 cmol + kg
-1
dan Al-dd minimum 0,12 cmol + kg
-1
. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan disajikan pada Tabel 15.
y = -1,193x + 78,58 R² = 1
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
P ro
duk si
si n
g ko
ng te ra
a n
t on
ha
Lereng
y = -0,155x + 7,755 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
10 20
30 40
pr oduk
s i pa
ti s
in gk
ong te
ra a
n
t on
ha
Lereng
Tabel 15. Selang nilai Al-dd untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai Al-dd cmol + kg
-1
berdasarkan produksi singkong
Selang nilai Al-dd cmol + kg
-1
berdasarkan produksi pati singkong
S1 3,79 3,01
S2 3,79-7,11 3,01-5,55
S3 7,11
5,55 N -
-
Gambar 24. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan Al
y = -4,525x + 77,17 R² = 1
10 20
30 40
50 60
70 80
5 10
pr od
uk si
si ng
kon g
t e
ra a
n to
n ha0
Al cmol + kg
-1
y = -0,576x + 7,566 R² = 1
1 2
3 4
5 6
7 8
2 4
6 8
P roduk
si pa
ti si
ng ko
ng te
ra a
n
t on
ha
Al cmol + kg
-1
5.5 Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Singkong
Produksi Singkong. Berdasarkan persyaratan tumbuh dan studi lapang
yang telah diperoleh, maka dapat disusun kriteria kesesuaian lahan seperti yang
disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Kriteria klasifikasi kesesuaian lahan berbasis produksi singkong
Kualitas lahan Kelas kesesuaian lahan
Sangat sesuai S1
Cukup sesuai S2
Sesuai marjinal S3
Tidak sesuai N
Temperatur t -
Elevasi mdpl 497,25
497,25- 714,64 714,64-1095,07
1095,07
Media Perakaran r -
Tekstur C dan SiC
SiCL, SC, dan CL
SL, SCL, L, dan SiL
S, Si, dan LS
Retensi Hara f -
KTK tanah cmol + kg
-1
- KB
- pH H2O
- C-organik
13,54 41,17
4,84-5,2 1,32
12,82- 13,54 34,96-41,17
4,71-4,84 5,2-5,38
1,01-1,32 12,82
34,96 4,49-4,71
5,38-5,7 1,01
- -
4,49 5,7
-
Toksisitas x -
Kejenuhan Al cmol + kg
-1
3,79 3,79-7,11 12,91 -
Kondisi terrain m -
Lereng 15,57
15,57-28,15 28,15-50,15
50,15 Keterangan:
C = Clay; L = Loam; S = pasir Sand; Si = debu Silt, SL = lempung berpasir Sandy loam; pasir berlempung Loamy Sand; SC = liat berpasir Sandy Clay; SCL = Lempung Liat Berpasir;
SiCL = Lempung Liat Berdebu; CL = Lempung Berliat; SiC = Liat Berdebu; SiL = Lempung berdebu.
Produksi Pati Singkong. Berdasarkan persyaratan tumbuh dan studi
lapang yang telah diperoleh, maka dapat disusun kriteria kesesuaian lahan seperti
pada Tabel 17. Tabel 17. Kriteria klasifikasi kesesuaian lahan berbasis produksi pati
singkong
Kualitas lahan Kelas kesesuaian lahan
Sangat sesuai S1
Cukup sesuai S2
Sesuai marjinal S3
Tidak sesuai N
Temperatur t -
Elevasi mdpl 490,25
490,25-672,75 672,75-991,5
991,5
Media Perakaran r -
Tekstur SiL dan CL
L dan SiCL SL, Si dan SCL
LS, S, C, SC, dan
SiC
Retensi Hara f -
KTK tanah cmol + kg
-1
- KB
- pH H2O
-
C-organik
13,78 41,75
4,79-5,31 1,33
13,29-13,78 37,84-41,75
4,71-4,79 5,31-5,37
1,13-1,33 13,29
37,84 4,6-4,71
5,37-5,48 1,13
- -
4,6 5,48
-
Toksisitas x -
Kejenuhan Al cmol + kg
-1
3,01 3,01-5,55 5,55 -
Kondisi terrain m -
Lereng 12,42
12,42-21,84 21,84-38,29
38,29 Keterangan:
C = Clay; L = Loam; S = pasir Sand; Si = debu Silt, SL = lempung berpasir Sandy loam; pasir berlempung Loamy Sand; SC = liat berpasir Sandy Clay; SCL = Lempung Liat Berpasir;
SiCL = Lempung Liat Berdebu; CL = Lempung Berliat; SiC = Liat Berdebu; SiL = Lempung berdebu.
Berdasarkan dua kriteria kesesuaian lahan yang telah dibuat Tabel 16 dan Tabel 17, dapat diketahui bahwa antara kriteria kesesuaian lahan berbasis
produksi singkong dan berbasis produksi pati singkong menunjukkan batas-batas kelas kesesuaian yang relatif sama. Hal ini berarti antara produksi singkong dan
produksi pati singkong memiliki keterkaitan.
5.6 Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Singkong