≥80 dari produksi pati singkong teraan maksimum 7,29 tonha yaitu ≥5,83 tonha , kelas S2 cukup sesuai adalah 60-80 dari produksi pati singkong teraan
maksimum atau 4,37-5,83 tonha, kelas S3 sesuai marginal adalah 25-60 dari produksi pati singkong teraan maksimum atau antara 1,82-4,37 tonha, dan kelas
N tidak sesuai mempunyai selang produksi ≤25 dari produksi pati singkog
teraan maksimum atau ≤1,82 tonha. Data produksi pati singkong teraan
maksimum disajikan pada Lampiran 23.
Tabel 5. Sekat produksi pati singkong untuk kelas kesesuaian lahan
Kelas Kesesuaian Lahan Produksi Pati Singkong
Tonha Persentase Sangat sesuaiCukup sesuai
S1S2 5,83
80 Cukup sesuaiSesuai marjinal
S2S3 4,37
60 Sesuai marjinalTidak sesuai
S3N 1,82
25
5.4 Penetapan Kriteria Kesesuaian Lahan Berdasarkan Produksi
Singkong dan Produksi Pati Singkong
Penetapan kriteria kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan hubungan antara karakteristik lahan dengan produksi singkong dan produksi pati singkong.
Beberapa karakteristik lahan yang digunakan untuk penetapan kelas kesesuaian lahan adalah temperatur, media perakaran, retensi hara, kondisi terrain, dan
toksisitas.
5.4.1 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Elevasi
Penentuan kriteria kesesuaian lahan untuk temperatur menggunakan pendekatan elevasi. Hal ini dikarenakan adanya hubungan antara elevasi dan
temperatur, semakin tinggi lokasi elevasi maka semakin rendah temperatur di lokasi tersebut. Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong
dengan elevasi disajikan pada Gambar 17. Dengan memproyeksikan titik potong
sekat produksi dengan garis batas pada sumbu X karakteristik lahan, maka didapatkan persamaan produksi singkong tera dan pati singkong tera untuk elevasi
yaitu : y = -0,069x + 94,31 dan y = -0,008x + 9,7528
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan elevasi adalah berbanding terbalik. Hal ini
dikarenakan pengaruh elevasi terhadap produksi adalah negatif. Nilai elevasi maksimum yang didapatkan di lapang yaitu 890 mdpl dan elevasi minimum 56
mdpl. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Selang nilai elevasi untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang nilai elevasi mdpl berdasarkan produksi
singkong Selang nilai elevasi mdpl
berdasarkan produksi pati singkong
S1 497,25
490,25 S2 497,25–714,64 490,25-672,75
S3 714,64 –
1095,07 672,75-991,5 N 1095,07
991,5
Gambar 17. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan elevasi
5.4.2 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan
Media Perakaran
Hubungan antara produksi singkong dan produksi pati singkong dengan
tekstur ditunjukan pada Gambar 18. Dengan menggunakan metode yang sama
pada penentuan elevasi maka didapatkan persamaan produksi singkong tera dan pati singkong tera untuk tekstur liat yaitu :
y-left = 1,139x + 14,09 dan y-right = -0,001x
2
- 0,879x + 121,8 dan
y-left = 0,154x – 0,887 dan y-right = -0,000x
2
– 0,059x + 11,84
y = -0,069x + 94,31 R² = 0,946
10 20
30 40
50 60
70 80
250 500
750 1000
P roduk
s i
s ingk
ong te ra
an ton
ha
Elevasi mdpl
y = -0,008x + 9,752 R² = 0,971
1 2
3 4
5 6
7 8
250 500
750 1000
Pr o
duk si
pa ti
si ngk
ong t
e ra
a n
to n
ha
Elevasi mdpl
Persamaan produksi singkong tera dan pati singkong tera untuk tekstur pasir yaitu:
y-left = 0,150x
2
- 0,217x + 43,86 dan y-right = -0,980x + 89,81 dan
y-left = -0,011x
2
+ 0,667x - 0,217 dan y-right = -0,132x + 9,284 Pola yang didapatkan dari hubungan produksi singkong teraan dan
produksi pati singkong teraan dengan tekstur adalah parabola. Hal ini dikarenakan tekstur memiliki titik optimum. Selang nilai karakteristik lahan yang didapat akan
disajikan pada Tabel 7, Tabel 8, dan hasil overlay dari segitiga tekstur disajikan pada Table 9.
Tabel 7. Selang kadar liat untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang kadar liat berdasarkan produksi singkong
Selang kadar liat berdasarkan produksi pati singkong
S1 40,31-65,44 17,32-32,1
S2 65,44-80,08 atau 27,14-40,31
22,62-32,1 atau 17,32-21,53 S3
80,08-100 atau 4,09-27,14 6,06- 22,62 atau 21,53- 28,88
N 4,09 6,06 atau
28,88
Tabel 8. Selang kadar pasir untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Selang kadar pasir berdasarkan produksi singkong
Selang kadar pasir berdasarkan produksi pati
singkong S1 9,67-30,52
11,1-26,17 S2
2,13-9,67 atau 30,52-45,83 26,17-37,23 atau 7,91-11,1
S3 45,83-72,61 atau 2,13
37,23-56,55 atau 3,23-7,91 N 72,61
56,55 atau
3,23
Tabel 9. Selang kelas tekstur untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi singkong dan produksi pati singkong
Kelas kesesuaian
Kelas tekstur berdasarkan produksi singkong
Kelas tekstur berdasarkan produksi pati singkong
S1 Liat dan liat berdebu
Lempung berdebu dan lempung berliat
S2 Lempung liat berdebu, liat
berpasir, dan lempung berliat Lempung dan lempung liat
berdebu S3
Lempung berpasir, lempung liat berpasir, lempung, dan lempung
berdebu Lempung berpasir, debu, dan
lempung liat berpasir N
Pasir, pasir berlempung dan debu
Pasir berlempung, pasir, liat, liat berpasir, dan liat berdebu
Gambar 18. Hubungan antara produksi singkong teraan dan produksi pati singkong teraan dengan tekstur.
5.4.3 Hubungan Produksi Singkong dan Produksi Pati Singkong dengan