20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISASI TEPUNG BERAS DAN TEPUNG BERAS KETAN
1. Penepungan Tepung Beras dan Tepung Beras Ketan
Penelitian ini menggunakan bahan baku beras IR64 dan beras ketan Ciasem yang sudah disosoh  sehingga  hanya  terdiri  dari  komponen  endosperma.  Pembuatan  tepung  beras  IR64
dan  beras  ketan  Ciasem  menggunakan  metode  penggilingan  kering  dengan  penambahan perlakuan  perendaman  sebelum  penggilingan  merujuk  pada  penelitian  Suksomboon
Onanong 2006.  Chiang  Yeh 2002  melaporkan  perendaman  menyebabkan  struktur  biji beras  melonggar  dan  melunak  akibat  hidrasi  sehingga  menghasilkan  partikel  tepung  yang
kecil  dengan  kerusakan  pati  yang  sedikit.  Semakin  tinggi  tingkat  difusi  air,  semakin  lunak biji  beras.  Selama  perendaman,  protein,  lipid,  dan  abu  juga  tercuci  keluar  Chiang    Yeh
2002.  Biji  beras  dan  beras  ketan  dikeringkan  dalam  tray  dryer  yang  berguna  untuk mengurangi  kadar  air  butir  beras  dan  beras  ketan  sehingga  memudahkan  dalam  proses
penepungan  menggunakan  pin  disc  mill.  Jika  kadar  air  terlalu  tinggi,  maka  butir  beras  dan beras ketan akan menempel pada pin disc mill saat ditepungkan sehingga dapat menimbulkan
kemacetan  dalam  alat  tersebut.  Di  sisi  lain,  jika  kadar  air  terlalu  rendah,  endosperma  akan kembali  menjadi  keras  dan  sulit  untuk  ditepungkan.  Penggilingan  bertujuan  untuk
memperhalus  ukuran  butir  beras  dan  beras  ketan  menjadi  tepung  dengan  menggunakan  pin disc  mill.  Untuk  memperoleh  tepung  beras  dan  beras  ketan  dengan  ukuran  partikel  yang
seragam,  pengayakan  dilakukan  menggunakan  saringan  berukuran  100  mesh.  Penggunaan ayakan 100 mesh merujuk pada SNI 3549-2009 yang menyebutkan bahwa kehalusan tepung
beras  harus  dapat  lolos  ayakan  80  mesh  minimal  sebanyak  90,  sedangkan  SNI  01-4447- 1998  menyebutkan  bahwa  tepung  beras  ketan  harus  dapat  lolos  ayakan  60  mesh  minimal
sebanyak  99  dan  ayakan  80  mesh  minimal  sebanyak  70.  Hasil  rendemen  penepungan beras IR64 dan beras ketan Ciasem pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rendemen tepung beras IR64 dan ketan Ciasem
Bahan Baku Berat Awal
kg Berat Akhir
kg Rendemen
Beras IR 64
4.1360 3.0540
73.84
Beras ketan Ciasem 4.8500
2.5700 52.99
Pada  penelitian  ini  dapat  dilihat  bahwa  rendemen  tepung  beras  ketan  Ciasem  lebih rendah  52.99  dibandingkan  dengan  tepung  beras  IR64  73.84.  Ketan  memiliki
kandungan  amilopektin  lebih  banyak  dibandingkan  dengan  amilosanya.  Hal  inilah  yang menyebabkan ketan  memiliki  sifat lengket. Pada saat penepungan, tepung beras ketan  lebih
mudah menempel pada pin disc mill dibandingkan tepung beras. Hal ini dapat menyebabkan rendemen yang dihasilkan menjadi rendah. Kadar air yang terlalu tinggi pada butir beras dan
beras  ketan  juga  menyebabkan  menempelnya  tepung  pada  pin  disc  mill  saat  ditepungkan sehingga mengurangi rendemen.
21
2. Karakter Kimia dan Fisik Tepung Beras dan Tepung Beras Ketan