Produksi Nanokalsium Pembuatan Tablet Effervescent

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian inidilaksanakan pada bulan Pebruari 2012 sampai bulan Mei 2012. Pembuatan nanokalsium untuk membuat tablet effervescent dilakukan di Laboratorium Biokimia Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan effervescent dilakukan di Laboratorium Lavial TNI-AU Jakarta. Uji derajat putih dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Departeman Ilmu Teknologi Pangan. Uji atomic absorption spectrophotometry AAS dilakukan di Laboratorium Bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Uji Scanning Electron Microscopy SEM dilakukan di Laboratorium Pusat Industri Nuklir, Batan Serpong.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini tebagi dalam 2 tahap, yaitu pembuatan nanokalsium dan pembuatan tablet effervescent. Bahan baku dalam pembuatan nanokalsium ini adalah cangkang rajungan. Bahan untuk ekstraksi nanokalsium adalah HCl. Bahan untuk presifitasi adalah NaOH 3N.Bahan yang digunakan dalam pembuatan tablet effervescent adalah natrium bikarbonat, asam sitrat, asam tartrat, dan sukrosa. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain alat gelas, tanur, toples, termometer, oven, hotplate, kertas saring, kertas pH dan timbangan.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi pembuatan nanokalsium, dan penelitian utama meliputi pembuatan effervescentdarinanokalsium terbaik yang diperoleh dari penelitian pendahuluan.

3.3.1 Produksi Nanokalsium

Tahap pertama merupakan tahap persiapan bahan baku dan produksi nanokalsium dengan prosedur sebagai berikut tepung cangkang selanjutnya dilakukan perendaman dalam HCl dengan perlakuan konsentrasi HCl berbeda yaitu 0,5N, 1N, dan 1,5N selama 24 jam. Cangkang yang telah direndam HCl kemudian diekstraksi pada suhu 90 C. Hasil ekstraksi selanjutnya dilakukan penyaringan dengan kertas saring sehingga diperoleh cairanfiltrat. Pembentukan kristal kalsium dilakukan dengan metode presipitasi melalui penambahan bertahap larutan ionik NaOH 3 N tetes demi tetes pada filtrat hingga terbentuk endapan jenuh kalium hidroksida CaOH 2 . Selanjutnya dilakukan proses pemisahan kristal dan netralisasi kristal dengan menggunakan akuades. Kristal CaOH 2 kemudian dinetralkan. Kristal yang diperoleh kemudian dioven pada suhu 105 °C hingga bobot endapan stabil, kemudian kristal tersebut dibakar menggunakan kompor listrik untuk menghilangkan kandungan organiknya. Selanjutnya kristal dipijarkan dalam tanur pada suhu 600 °C selama 6 jam sehingga terbentuk kalsium oksida CaO, kemudian kristal hasil ekstraksi dihaluskan dengan mortar. Nanokalsium yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis secara kimia analisis total mineral menggunakan AAS dan derajat keasaman menggunakan pH meter dan secara fisik analisis ukuran partikel menggunakan SEM dan derajat putih menggunakan whitness metre. Tepung cangkang rajungan Perendaman HCl 1:7 selama 24 jam Ekstraksi dengan pelarut HCl 90 °C, 1 jam Penyaringan filtrat Presipitasi dengan NaOH 3 N Dekantasi Netralisasi Gambar 2 Diagram alir pembuatan serbuk nanokalsium dari cangkang rajungan modifikasi metode Fernandez 1999. Keterangan : = Inputoutput = Proses

3.3.2 Pembuatan Tablet Effervescent

Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu dicampur rata pada RH ruangan. Sebanyak 200 gram nanokalsium lebih awal dicampur dengan 40 natrium bikarbonat, kemudian ditambahkan 24 asam sitrat, 16 asam tartrat,dan 15 sukrosa diaduk hingga ratahingga diperoleh campuran yang homogen. Gambar 3 Diagram alir pembuatan tablet effervescent nanokalsium. Keterangan : = Inputoutput = Proses Serbuk nanokalsium dan effervescent mix Homogenisasi Pencampuran Pengepresan Effervescent nanokalsium Pengeringan dengan oven pada suhu 105 ◦C Pembakaran di atas hot plate Pengabuan dalam tanur pada suhu 600 ◦C Serbuk nanokalsium

3.3.3 Analisis