Tujuan Deskripsi dan Klasifikasi Rajungan Komposisi Kimia Limbah Rajungan

Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan Almatsier 2004. Salah satu fungsi kalsium bagi tubuh adalah sebagai nutrisi untuk tumbuh, menunjang perkembangan fungsi motorik agar lebih optimal dan berkembang dengan baik. Usia dibawah 1 tahun memerlukan kalsium 200-400 mghari, usia 1-6 tahun memerlukan kalsium sebanyak 500 mghari, usia 7-9 tahun memerlukan kalsium sebanyak 600 mghari, usia 10-18 tahun memerlukan kalsium sebanyak 1000 mghari dan dewasa memerlukan kalsium sebanyak 800 mghari Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, osteoporosis, sistem syaraf terganggu, dan osteomalasia Nieves 2005. Pola hidup dengan trend pada suplemen makanan menyebabkan banyak orang mengkonsumsi suplemen makanan dalam berbagai produk. Ketergantungan pada suplemen makanan untuk meningkatkan ketahanan tubuh, mencegah penyakit, dan mengurangi penyakit tentu sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat sekarang. Oleh karena itu, dilakukanpembuataneffervescent nanokalsium. Tablet merupakan sediaan yang mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan bentuk sediaan farmasi lainnya, yaitu dosis zat aktif yang diberikan sama, mudah digunakan atau praktis, serta stabil secara fisik maupun kimiawi. Sediaan dalam bentuk tablet effervescent dimaksudkan untuk mengurangi rasa tidak enak ketika mengkonsumsi obat Lachman et al. 1994.Tablet effervescent lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam penggunaannya, sehingga meningkatkan minat masyarakat terhadap penggunaan tablet Ansel1989.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Memberikan value added pemanfaatan limbah cangkang rajungan. 2. Mengekstrak dan mengkarakterisasi kalsium dari limbah cangkang rajungan. 3. Mempelajari pengaruh penggunaan nanokalsium pada aplikasi effervescent 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Rajungan

Portunus sp. Rajungan adalah salah satu anggota filum crustacea yang memiliki tubuh beruas-ruas. Klasifikasi Rajungan Portunus sp. menurut Pratt 1953 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Crustacea Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub ordo : Reptantia Famili : Portunidae Genus : Portunus Spesies : Portunus sp. Gambar 1 Rajungan Portunus sp. Sumber: Lee 2010 Rajungan Portunus sp. banyak ditemukan pada daerah dengan geografi yang sama seperti ditemukannya kepiting bakau Scylla serrata. Rajungan memiliki karapas yang sangat menonjol dibandingkan dengan abdomennya. Lebar karapas pada rajungan dewasa dapat mencapai ukuran 18,5 cm. Abdomennya berbentuk segitiga meruncing pada jantan dan melebar pada betina tereduksi dan melipat ke sisi ventral karapas. Pada kedua sisi muka karapas terdapat 9 buah duri yang disebut sebagai duri marginal. Duri marginal pertama berukuran lebih besar daripada ketujuh duri dibelakangnya, sedangkan duri marginal ke 9 yang terletak di sisi karapas merupakan duri terbesar. Kaki rajungan berjumlah 5 pasang, pasangan kaki pertama berubah menjadi capit cheliped yang digunakan untuk memegang serta memasukkan makanan ke dalam mulutnya, pasangan kaki ke- 2 sampai ke- 4 menjadi kaki jalan, sedangkan pasangan kaki kelima berfungsi sebagai pendayung atau alat renang sehingga sering disebut sebagai kepiting renang swimming crab. Kaki renang pada rajungan betina juga berfungsi sebagai alat pemegang dan inkubasi telur Oemarjati dan Wisnu 1990.

2.2 Komposisi Kimia Limbah Rajungan

Menurut Hirano 1989 dalam Hafiludding 2003 menyatakan bahwa cangkang merupakan bagian terkeras dari semua komponen rajungan yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk organik karena kandungan mineralnya, terutama kandungan kalsiumnya yang cukup tinggi. Selain itu cangkang rajungan mengandung kitin, protein, CaCO 3 , serta sedikit MgCO 3 dan pigmen astaxanthin. Muskar 2007 menyatakan bahwa cangkang rajungan diekspor dalam bentuk kering sebagai sumber kitin, kitosan dan karotenoid yang dimanfaatkan oleh berbagai industry sebagai bahan baku obat, kosmetik, pangan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut memegang peranan sebagai anti virus, anti bakteri dan digunakan juga sebagai obat untuk meringankan dan mengobati luka bakar. Selain itu cangkang rajungan dapat juga digunakan seabagai bahan pengawet makanan yang murah dan aman seperti kitosan. Kandungan gizi tepung cangkang rajuangan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel1 Kandungan gizi tepung cangkang rajungan Zat gizi BBPMHP Kadar air 4,45 Kadar abu 55,21 Kadar lemak 0,54 Kadar protein 13,58 Kadar kalsium 24,78 Kadar fosfor 0,49 Cangkang rajungan hasil penelitian BBPMHP 2000

2.3 Pengembangan Nanokalsium