4.3 Komposisi Total Mineral Nanokalsium
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari Almatsier 2009. Analisis kimia nanokalsium dilakukan melalui
uji atomic absorpsion spectrophotometry AAS. Berdasarkan analisis AAS nanokalsium mengandung komposisi makromineral seperti Ca, Mg, Na, P dan K,
serta mikromineral seperti Mn, Fe dan Zn. Hasil analisis kandungan mineral pada serbuk nano kalsium dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Komposisi total mineral serbuk nanokalsium Mineral
Kadar mineral Ca
51,27 Mg
36,91 Na
0,82 P
0,64 K
0,54 Fe
4,36 Zn
5,27 Mn
0,18 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa komponen utama penyusun
nanokalsium cangkang rajungan adalah kalsium dan magnesium. Hal ini terlihat dari nilai kalsium dan magnesium yang tinggi yaitu sebesar 51,27 dan 36,91 .
Cangkang rajungan merupakan bagian terkeras dari semua komponen rajungan. Cangkang rajungan mengandung kitin, protein, CaCO
3
serta sedikit MgCO
3
dan pigmen astaxanthin Hirano 1989 diacu dalam Hafiluddin 2003. Oleh karena itu,
pemanfaatan limbah demineralisasi pada cangkang crustasea mengandung banyak mineral sehingga diisolasi kalsiumnya Suzuki et al. 2004.
Serbuk nanokalsium yang merupakan recovery dari limbah demineralisasi lsium cangkang rajungan mengandung kalsium yang memiliki ikatan kimia
berupa kalsium oksida CaO. Kalsium oksida dikenal dengan nama kapur tohor. Kalsium oksida CaO diperoleh dengan pemanasan kalsium karbonat CaCO
3
Igoe dan Hui 2001.
Kalsium dan magnesium adalah mineral yang terkandung dalam makhluk hidup. Magnesium merupakan salah satu makromineral yang berperan dalam
sistrm fisiologis hewan yang berhubungan erat dengan kalsium serta fosfor. Magnesium Mg sebagian besar berada pada jaringan tulang yakni sebesar 70
dari total Mg pada makhluk hidup Darmono 1995. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa nanokalsium ini mengandung
natrium dan kalium. Lingkungan perairan mengandung natrium dan kalium dalam bentuk ion Darmono 1995. Logam natrium dan kalium pada cangkang rajungan
diduga berasal dari lingkungan perairannya. Ion-ion mineral tersebut masuk ke dalam cangkang rajungan.
Mineral lain yang terekstrak pada nanokalsium ini adalah seng Zn dan fosfor P. Seng ditemukan hampir dalam setiap jaringan hewan. Logam ini
cenderung terakumulasi dalam tulang daripada dalam hati yang merupakan organ utama sebagai penyimpan kebanyakan mineral mikro Darmono 1995. Menurut
Kitano et al. 1976, seng pada cangkang ditemukan pada lapisan aragonit. Kandungan fosfor pada cangkang bivalvia dapat dipengaruhi oleh kadar fosfor
terlarut dalam perairan Darmono 1995. Kalsium merupakan mineral penting yang ditemukan dalam jumlah
kelimpahan yang cukup besar didalam tubuh. Sembilan puluh sembilan persen dari semua kalsium dalam tubuh ditemukan dalam tulang dan gigi. Sisanya sekitar
satu persen berada dalam darah. Kalsium memegang peranan penting dalam konduksi saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. Jika tingkat kalsium dalam
darah dibawah normal, kalsium akan diambil dari tulang dan dimasukkan kedalam darah untuk mempertahankan tingkat kalsium darah. Oleh karena itu, penting
untuk mengkonsumsi cukup kalsium untuk mempertahankan darah dan tingkat tulang kalsium yang cukup Houtkooper dan Farrell 2011
4.4 Analisis Ukuran Partikel Nanokalsium