commit to user
xlii adalah kemampuan menilai dan memutuskan kelakuan mana yang baik dan yang
buruk. Baik dengan contoh atau model, maupun dari ajaran individu yang belajar memolakan kelakuannya berdasarkan norma-norma. Budi nurani inilah yang
membawa seseorang pada derajad manusia utama. Budi nurani pun merupakan etika dari Islam. SW dalam bait-baitnya
sedikit banyak menjelaskan mengenai etika Islam. Dalam etika Islam hidup seseorang selalu dinilai. Atau kebanyakan orang melakukan sesuatu karena ingin
mendapatkan nilai. Sederhananya, dalam etika Islam seseorang dituntut untuk melaksanakan kebajikan dan menjauhi perbuatan-perbuatan tercela. Abu Sangkan
2006: 42 menjelaskan bahwa etika Islam adalah suatu pengertian. Pengertian yang dimaksud adalah bahwa manusia memahami apa yang baik dan apa yang
buruk serta ia dapat membedakan keduanya dan selanjutnya mengamalkannya. Firman Allah dalam QS. Asy Syams, 91: 7-8, yang artinya “Dan jiwa serta
penyempurnaan ciptaan-Nya, maka Allah mengilhamkan kepada Jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaannya”. Pondasi yang tidak boleh dilupakan dalam
pencapaian manusia adalah pensucian jiwa. Dalam hal ini Allah berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah yang mensucikan jiwa itu. Dan merugilah
orang yang mengotorinya”. QS. Asy Syams, 91: 9-10
2. Pandangan Hidup Orang Jawa
Pandangan dunia menurut Suseno dalam Rahyono, 2009: 105 adalah kerangka guna mengerti setiap unsur kehidupan. Pandangan dunia sebagaimana
yang disampaikan Suseno adalah pengertian dari pandangan hidup bagi orang Jawa. Pandangan hidup merupakan pondasi arah dan sarana keberhasilan dalam
menghadapi masalah kehidupan. Disebutkan pula bahwa dalam pandangan hidup orang Jawa terdapat empat lingkaran bermakna. Keempat lingkaran tersebut
adalah: 1 kesatuan numinus pengalaman khas religius antara alam, masyarakat,
commit to user
xliii dan alam adikodrati, 2 penghayatan kekuasaan politik sebagai ungkapan alam
numinus, 3 pengalaman tentang keakuan sebagai jalan persatuan dengan yang numinus, dan 4 penentuan semua lingkaran pengalaman oleh Yang Ilahi, oleh
takdir. Pandangan hidup orang Jawa sering disampaikan melalui pralambang.
Wong Jawa ênggone semu ‘orang Jawa penuh dengan pralambang’. Menurut Padmosoekotjo 1960 pralambang terdiri dari: 1 pralambang melalui barang, 2
pralambang melalui gambar, 3 pralambang melalui warna, dan 4 pralambang melalui bahasa.
SW mengajarkan mengenai kesatuan numinus pengalaman khas religius antara alam, masyarakat, dan alam adikodrati dan penentuan semua lingkaran
pengalaman oleh Yang Ilahi, oleh takdir. Sartono, dkk 1988: 8 memaparkan pula bahwa konsep yang demikian adalah konsep yang membawa sikap terarah kepada
dunia-dalam. Dimana seluruh tubuh kaidah-kaidah etika dan etiket sebagai konvensi dan tradisi turun-temurun dari generasi ke generasi yang berkembang
sebagai kelembagaan. Kelembagaan itu memantapkan standard pola kelakuan. Sehingga, pada dasarnya piwulang tersebut adalah konsep kehidupan yang patut
dan wajib dilaksanakan. Etika, etiket, dan pandangan hidup orang Jawa yang merupakan ilmu lair
dipadukan dengan etika Islam sebagai ilmu batin agar antara keduanya seimbang. Dijelaskan pula bahwa meskipun kita memeluk Islam bolehlah kita mencontoh
semua perilaku yang baik dari agama atau keyakinan lain. Penjelasan agar menjalankan pelajaran nasehat dari Sèh Tèkawrêdi adalah kiasan agar tidak ada
batasan dalam mempelajari ilmu, meskipun berbeda keyakinan. Suatu sinkroni yang harmoni.
commit to user
xliv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Bentuk dan Jenis Penelitian
Ilmu berkembang dikarenakan adanya penelitian terus-menerus dan berkelanjutan. Penelitian memiliki berbagai ketentuan ilmiah yang digunakan
dalam menelaah suatu permasalahan. Ketentuan tersebut merupakan tanggung jawab terhadap ilmu itu sendiri. Penelitian memerlukan bentuk dan jenis
penelitian sebagai suatu rangkaian dari metodologi penelitian. Bentuk penelitian dimaksudkan sebagai strategi penelitian. Bentuk penelitian ialah cara atau langkah
yang digunakan penulis dalam mengkaji obyek kajiannya. Bentuk penelitian terhadap SW adalah penelitian filologi.
Filologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pernaskahan. Hal-hal yang dipelajari dalam filologi meliputi umur naskah, bahan naskah, penulisan
naskah, bahasa naskah, cara penyampaian teks naskah, kandungan naskah, tujuan penulisan naskah, dan sebagainya. Kesemuanya dimaksudkan dalam rangka
merunut sejarah dan menggali potensi atau warisan nenek moyang yang masih relevan bagi perkembangan kehidupan manusia di masa kini. Filologi dapat
dikatakan sebagai ilmu dikarenakan telah memiliki syarat–syarat keilmuan. Salah satu syarat tersebut adalah metode. Metode filologi ialah usaha guna mendapatkan
naskah yang bersih dari kesalahan atau mendapatkan naskah yang dipandang mendekati aslinya. Metode tersebut dikenal sebagai metode edisi naskah.