Gambar 1 Ikan kakap merah L. bohar Sumber : Randall 1997
2.2  Komposisi Kimia Ikan Kakap Merah
Ikan  kakap  merah  merupakan  salah  satu  ikan  yang  mengandung  protein tinggi.  Ikan  kakap  merah  lebih  banyak  dimanfaatkan  dalam  bentuk  filet  dan
bagian kepalanya. Filet diproduksi untuk diekspor dan dijual ke supermarket atau pasar semi modern, sedangkan kepala ikan kakap merah biasanya dijual ke rumah
makan yang menyediakan masakan gulai kepala kakap, atau dijual ke pelelangan dan pasar tradisional KKP 2010. Komposisi kimia daging ikan kakap disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi kimia daging ikan kakap merah Lutjanus sp. Komposisi Kimia
Jumlah Air
80,51 Abu
1,33 Protein
17,82 Lemak
0,55 Sumber : KKP 2010
2.3  Lemak
Lemak merupakan lipid, yaitu senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut  dalam  pelarut  non-polar  antara  lain  kloroform,  hidrokarbon  atau  alkohol.
Lipid  yang  berwujud  padat  disebut  lemak,  sementara  lipid  yang  berwujud  cair disebut minyak. Lemak yang dikonsumsi dari bahan makanan tersusun dari ester
gliserol  dengan  asam  lemak.  Senyawa  ini  disebut  triasilgliserol  dan  secara kimiawi berbeda dengan minyak yang digunakan pada industri perminyakan, yang
umumnya berupa hidrokarbon Gurr et al. 1991. Lemak  terdapat  pada  hampir  semua  bahan  makanan.  Produk  hewani
contohnya  susu,  telur  dan  daging  mengandung  banyak  lemak  sedangkan  sayur- sayuran mengandung lemak dalam jumlah yang lebih sedikit. Lemak tersusun dari
triasilgliserol  dan  sejumlah  kecil  fosfolipid,  glikolipid,  ester  sterol  dan  vitamin Gunstone  2004.  Fungsi  utama  lemak  dalam  makanan  adalah  sebagai  sumber
energi  bagi  tubuh,  dengan  volume  yang  relatif  sedikit.  Satu  gram  lemak mengandung 9 kilokalori sedangkan satu gram karbohidrat hanya mengandung 4
kilokalori. Lemak dalam makanan juga berperan dalam meningkatkan aroma dan cita rasa makanan Piliang dan Al Haj 2006.
Lemak  memiliki  fungsi-fungsi  lain  yaitu  mengangkut  vitamin-vitamin larut  lemak  dan  meningkatkan  bioavailabilitas  mikronutrien  larut  lemak.  Lemak
juga memiliki dampak negatif. Lemak dapat menampung komponen beracun yang larut  lemak,  dan  lemak  trans  serta  kolesterol  dapat  menghasilkan  plak
aterosklerosis  yang  mengakibatkan  penyakit  jantung,  stroke  dan  flebitis Lichtenstein 2005.
2.4  Asam Lemak