Latar Belakang Efek Pengukusan terhadap Kandungan Asam Lemak dan Kolesterol Kakap Merah (Lutjanus bohar)

1 PP PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak dahulu, manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan dapat diartikan sebagai pemberi zat gizi bagi tubuh yang dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup Almatsier 2001. Salah satu bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah ikan. Ikan merupakan bahan makanan yang bermutu tinggi karena ikan mengandung banyak nutrisi yang sangat dibutuhkan manusia. Ikan mengandung protein, lemak, vitamin dan mineral Yanti dan Rochima 2009. Abbas et al. 2009 menyatakan bahwa lemak yang terkandung dalam ikan telah terbukti memiliki dampak yang menunjang kesehatan tubuh. Ikan memiliki asam lemak yang beragam, dengan 12-26 atom karbon, tanpa atau dengan 1-6 ikatan rangkap. Asam lemak yang terkandung dalam ikan terdiri atas asam lemak jenuh SFA, asam lemak tak jenuh tunggal MUFA dan asam lemak tak jenuh majemuk PUFA. Ikan laut merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan asam lemak tak jenuh. Senyawa ini telah terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan yaitu menurunkan risiko penyakit jantung, kanker dan artritis. Ikan juga mengandung kolesterol. Ma 2006 menyatakan bahwa k olesterol adalah zat lilin yang diproduksi dalam hati hewan dan dikonsumsi oleh tubuh manusia melalui produk-produk hewani yaitu daging, unggas, ikan dan produk susu. Kolesterol diperlukan tubuh untuk melindungi saraf, membuat membran sel dan memproduksi hormon tertentu. Kolesterol sangat berperan dalam kesehatan jantung manusia dan merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung koroner dan stroke. Ikan kakap merah Lutjanus bohar merupakan ikan laut yang memiliki daerah penyebaran yang luas dari timur Afrika hingga Australia. Ikan ini memiliki rasa daging yang lezat sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk masyarakat Indonesia Allen 1985. Volume produksi ikan kakap di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 123.827 ton dari sektor perikanan tangkap dan 2.300 ton dari sektor perikanan budidaya KKP 2010. Belum tersedianya data mengenai kandungan asam lemak, kolesterol serta pengaruh proses pengolahan berupa pengukusan pada daging ikan kakap merah L. bohar yang sangat umum dikonsumsi masyarakat menjadikan penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui perubahan kandungan gizi, terutama asam lemak dan kolesterol yang terjadi setelah proses pengukusan sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui kandungan asam lemak dan kolesterol dalam masakan ikan kakap merah kukus.

1.2 Tujuan