41
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat Balikpapan Kalimantan Timur. Pengambilan data sekunder dan data primer
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2012.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian antara lain adalah jenis dan jumlah
komoditas hasil hutan yang diambil atau dimanfaatkan oleh masyarakat, identitas, responden nama, usia, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan jumlah
tanggungan keluarga, persepsi masyarakat terhadap hutan, persepsi masyrakat terhadap perbaikan kualitas lingkungan hutan, besarnya Willingness to Pay WTP
masyarakat terhadap manfaat keberadaan dan besarnya WTP masyarakat atas manfaat warisan hutan. Data primer ini diperoleh dari pengamatan langsung di
lapangan, wawancara, dan pengisisan kuisioner terhadap responden. Data sekunder yang dibutuhkan meliputi kondisi geografis lokasi
penelitian, keadaan demografis, dan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Data sekunder ini diperoleh dari kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Kantor
Kecamatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM.
42
4.3 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan dengan random sampling
di mana responden dipilih dari populasi dengan cara memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Responden
dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan Kalimantan Timur. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 40 orang dari 3.247 populasi. Pengambilam data dari responden bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai seberapa besar nilai lahan hutan
yang ada antara lain berupa nilai ekonomi berbasis pemanfataan atau penggunaan use value dan nilai ekonomi berbasis bukan pemanfataan atau penggunaan non
use value .
Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data mengenai persepsi masyarakat yang diperoleh melalui wawancara akan dianalisis
secara kualitatif dan akan disajikan dalam bentuk uraian deskriptif, sedangkan
data lainnya akan dianalisis secara kuantitatif Tabel 3. Tabel 3. Bobot Nilai Jawaban Responden
No Jawaban Responden
Skor
1 Sangat Baik
5 2
Baik 4
3 Cukup baik
3 4
Kurang Baik 2
5 Tidak Baik
1 Penelitian ini skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban
responden dalam kuisoner adalah skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap variabel penelitian
yang telah dijabarkan dalam poin-poin pernyataan. Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap dalam suatu penelitian, biasanya sikap dalam skala Likert
43 diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai ke yang paling positif
Sarwono, 2006. Kesimpulan akan diperoleh dengen menentukan terlebih dahulu skala
untuk kriteria tidak baik sampai sangat baik, besarnya rentang skala akan diperoleh dengan rumus Simamora, 2002 berikut :
RS = Keterangan :
RS : Rentang skala
m : Angka tertinggi dalam pengukuran lima
n : Angka terendah dalam pengukuran satu
b : Banyaknya kelas kategori jawaban
Tabel 4. Nilai Skor Rataan
Skor Rataan Penilaian
Interpretasi Hasil Pelaksanaan
1,00 - 1,80 Tidak Baik
Tidak Baik 1,81 - 2,60
Kurang Baik Kurang Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
Cukup Baik 3,41
– 4,20 Baik Baik
4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sangat Baik
Bobot nilai pada setiap jawaban responden akan dihitung untuk mendapatkan nilai rataan. Nilai rataan tersebut menunjukan tingkat kesetujuan karyawan seperti yang
ditunjukan pada Tabel 4.
44
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data