48
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1
Profil Kota Balikpapan
Kota Balikpapan memiliki luas wilayah daratan sebesar 503,3 km
2
dan luas pengelolaan laut mencapai 160,10 km
2
dan terletak pada posisi 116,5° Bujur Timur dan 117,0° Bujur Timur serta di antara 1,0° Lintang Selatan dan
1,5°Lintang Selatan. Kota ini terdiri atas lima kecamatan dan 27 kelurahan. Lima kecamatan tersebut adalah Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, Balikpapan
Utara, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Barat. Kota Balikpapan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, di sebelah barat dengan
Kabupaten Penajam Paser Utara PPU, sedangkan di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Selat Makassar. Dilihat dari topografinya, kemiringan dan
ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut sangat beragam. Mulai yang terendah dari wilayah pantai dengan ketinggian 0 meter sampai dengan wilayah
berbukit dengan ketinggian 100 meter dari permukaan laut d.p.l. Dominasi wilayah berbukit membuat sebagian besar wilayah, yaitu 42,33 persen
mempunyai kelas kemiringan antara 15 persen sampai dengan 40 persen yang rawan tanah longsor.
5.2 Luas Geografis dan Luas Wilayah Kelurahan Kariangau
Kelurahan Kariangau secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Luas
wilayah Kelurahan Kariangau adalah 9.316,50 Ha yang terdiri dari 12 RT. Batas- batas wilayah Kelurahan Kariangau adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Mentawir Kabupaten Penajam Paser Utara
49 b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Baru Ulu Balikpapan Barat
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Jenebora Kabupaten Penajam Paser Utara
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Batu Ampar Balikpapan Utara.
5.3 Topografi dan Iklim
Keadaan Topografi Kelurahan Kariangau secara menyeluruh adalah sekitar 85 terdiri dari daerah berbukit-bukit dan hanya sekitar 15 merupakan
daerah-daerah datar yang sempit. Struktur tanah di Kelurahan Kariangaun ini terdiri atas tanah podsolik merah kuning, tanah aluvial dan pasir kwarsa. Diantara
ketiga jenis yang paling banyak terdapat di daerah ini adalah jenis tanah podsolik merah kuning yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah disebabkan karena
lapisan topsolinya yang tipis dan batuannya muda sehingga tanahnya bersifat labil dan terdapat pada daerah perbukitan yang mempunyai kemiringan diatas 15,
apabila curah hujannya tinggi akan mengakibatkan tanah tersebut nudah merosot dan terkikis karena erosi, sehinga daerah ini kurang memungkinkan untuk dapat
dikembangkan tanaman pertanian pangan tetapi lebih cocok untuk pengembangan tanaman kerasperkebunan, sedangkan sebagian kecil lainnya daerah ini terdiri
dari tanah aluvial yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif baik dan pasir kwarsa sebagai bahan dasar pembuatan kaca.
5.4 Pola Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan di Kelurahan Kariangau sangat beragam. Mulai dari pertanian, taman, hutan sampai dengan lahan yang digunakan untuk
kepentingan umum seperti kuburan dan perkantoran. Luas lahan pertanian
50 adalah 58,00 Ha atau sebesar 0,62 dari total luas lahan yang ada. Sementara
itu, untuk penggunaan lahan yang paling banyak adalah berupa lahan hutan lindung dengan luas 8.96,.00 Ha atau sebesar 96,18 Tabel 6.
Tabel 6. Pola Penggunaan Lahan Kelurahan Kariangau Tahun 2010
No Keterangan
Luas Ha Persentase
1 Lahan pemukiman
251,00 2.69
2 Lahan kuburan
2,00 0.02
3 Lahan pertanian
58,00 0.62
4 Taman
5,00 0.05
5 Perkantoran
24,00 0.26
6 Prasarna Umum
15,50 0.17
7 Lahan Hutan
8.961,00 96.18
8
Total 9.316,50
Sumber : Kelurahan Kariangau 2012
5.5 Kependudukan