28 a. Kota Balikpapan telah tumbuh dengan berbagai macam karakteristik
pemanfaatan lahan dan Kegiatan yang bervariasi, sehingga hal ini cukup berpengaruh kepada bentuk dan struktur kota yang terjadi
b. Pola perkembangan kota atau distribusi wilayah terbangun cenderung mengikuti jaringan jalan utama
c. Pola jaringan sumbu dengan daya tarik perkembangan memanjang dari Selatan ke Utara
d. Pusat kota atau pusat perkembangan berada di tengah-tengah. Berdasarkan konsep yang dikemukakan di atas maka konsep yang cocok untuk
dikembangkan di Kota Balikpapan adalah konsep radial dan multiple nuclei
sebagaimana telah diuraikan dalam dasar pertimbangan penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan. RTRW Kota Balikpapan.
2.11 Konsep Pengembangan Struktur Tata Ruang Kota Balikpapan
Pembentukan struktur ruang kota dimaksudkan untuk dapat mengarahkan penempatan pusat-pusat kegiatan yang saling berhubungan satu dengan lainnya
dalam suatu kerangka kegiatan yang efisien. Struktur ruang Kota Balikpapan merupakan kerangka struktural yang menampilkan bentuk kota dan dapat dilihat
dari unsur kegiatan fungsional kota yang dihubungkan oleh kerangka jalan sistem transportasi serta didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana kota. Struktur
ruang Kota Balikpapan juga merupakan penjabaran struktur ruang Propinsi Kalimantan Timur. Adapun tujuan pembentukan konsep struktur tata ruang Kota
Balikpapan, diantaranya adalah : a. Menjabarkan struktur tata ruang yang dikembangkan di Propinsi Kalimantan
Timur.
29 b. Mempertegas dan memperkuat struktur ruang kota Balikpapan
c. Memacu pertumbuhan dan mewujudkan pemerataan pembangunan ke seluruh wilayah Kota Balikpapan.
d. Mendayagunakan fasilitas pelayanan kota yang penyebarannya dilakukan secara berjenjang sesuai kebutuhan dan tingkat pelayanan.
e. Memacu pertumbuhan dan pemerataan kepadataan penduduk ke seluruh wilayah kota Balikpapan
f. Menciptakan daya tarik bagi seluruh bagian wilayah pembangunan WP dengan penyebaran pusat-pusat pelayanan ke seluruh kawasan Kota
Balikpapan. g. Menciptakan dinamika perkembangan kota yang sinergis
Konsep pengembangan struktur tata ruang Kota Balikpapan dialokasikan penyebaran di tempat-tempat strategis atau yang mempunyai aksesibilitas baik,
sehingga mudah dijangkau dari seluruh Wilayah Pembangunan. Kegiatan utama yang dikembangkan di pusat pelayanan ini berupa jasa pelayanan kegiatan
pemerintahan, jasa pelayanan kegiatan perekonomian dan jasa pelayanan kegiatan permukiman, yang dikembangkan secara berjenjang dan terpadu sesuai skala
pelayanannya, yaitu : a. Pusat pelayanan utama, berupa pusat jasa pelayanan pemerintahan
dialokasikan di pusat kegiatan pemerintahan dengan skala pelayanan propinsi, kota, kecamatan dan kelurahan.
b. Pusat pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa, guna melayani kebutuhan penduduk Kota Balikpapan, Kawasan disekitar Kota Balikpapan, dan Propinsi
Kalimantan Timur.
30 c. Pusat pelayanan kegiatan permukiman, guna melayani kebutuhan penduduk
dengan skala pelayanan WP. d. Wilayah Pembangunan merupakan pusat pelayanan yang dialokasikan
tersebar merata ke seluruh pusat-pusat kawasan dengan skala pelayanan kawasan, sesuai ketersediaan lahan dan daya dukung lahan terhadap kegiatan
yang akan dikembangkan Pola pengembangan pusat-pusat kegiatan yang tersebar keseluruh kawasan
Kota Balikpapan ini akan membentuk pola multiple nuclei, sehingga memudahkan dalam melayani kebutuhan seluruh penduduknya. Namun agar
orientasi kegiatan penduduk Kota Balikpapan tidak terpusat terkonsentrasi di pusat kota saja, maka pada masing-masing lingkungan harus disediakan pusat
pelayanan skala kawasan pengembangan. Pengembangan pusat kegiatan ini akan dihubungkan oleh sistem jaringan jalan yang berhirarki dan membentuk satu
kesatuan yang saling terintegrasi, sehingga mudah dijangkau dari seluruh kawasan. Konsep pengembangan tersebut berorientasi pada 2 hal yakni :
a.
Penyebaran pembangunan pengembangan selain Pusat Kota sebagai upaya mengurangi beban orientasi ke pusat kota. Upayanya melalui pengembangan
Radial pola jaringan transportasi darat baik untuk Utara-Selatan maupun
Barat-Timur. b. Antisipasi masalah utama kota
khususnya “kenyamanan” dan daya dukung pengembangan pusat kota khususnya kemacetan dan banjir. Upayanya
dilakukan melalui pengembangan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana antara lain berupa kawasan pesisir pantai coastal roads sehingga
mam pu memecahkan permasalahan “kenyamanan” kota kemacetan.
31 Pembentukan struktur ruang kota ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut: a. Struktur kota yang telah terbentuk
b. Perkembangan Pusat dan Sub Kegiatan c. Potensi dan kendala pengembangan yang ada serta kemungkinan
pengembangan pusat dan atau sub pusat pengembangan baru d. Pola jaringan infrastruktur utama yang telah ada khususnya jaringan jalan
e. Kecenderungan perkembangan
yang ada
berkaitan erat
dengan pengembangan sektor unggulan yang ada
f. Kebijakan pengembangan seperti rencana tata ruang kota RTRW, RUTR, RDTR, kebijakan sektoral yang ada seperti rencana pengembangan jaringan
jalan, masterplan drainase kota, penerbitan izin lokasi untuk kegiatan industri, perumahan, perdagangan, dan lain-lain.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pembentukan struktur ruang Kota Balikpapan akan sangat dipengaruhi oleh :
a. Kegiatan perdagangan dan jasa yang telah berkembang di sepanjang Jl. A. Yani dan Jl. Jend. Sudirman
b. Kegiatan Pertamina yang telah berkembang di Balikpapan bagian barat serta kawasan permukimannya yang telah berkembang di wilayah Karang Jawa,
Karang Jati, Karang Rejo, dan sekitarnya c. Perkembangan kawasan permukiman yang menunjukkan kecenderungan
perkembangan ke arah utara dan timur d. Adanya Bandara Sepinggan yang dapat menjadi faktor pembatas
perkembangan kota. Hal ini disebabkan karena operasi pelayanan
32 penerbangan memerlukan dukungan area sekitarnya yang cukup ketat.
Dukungan ini berdampak langsung pada masalah pembatasan pengembangan kawasan sekitarnya yang meliputi pembatasan peruntukan, pembatasan
kepadatan bangunan, serta pembatasan ketinggian bangunan. Sebagai Bandara kelas I dengan rencana penambahan panjang landasan menjadi sekitar 3.000
m, wilayah pengaruh dari bandara ini mencapai area dengan radius sekitar 6 km.
e. Potensi kegiatan wisata di Balikpapan Timur Pantai Manggar yang berpotensi memicu tumbuhnya pusat pelayanan kota yang baru
f. Jaringan jalan utama yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda g. Jaringan jalan dalam kota yang telah membentuk poros utama utara-selatan
dan barat-timur h. Rencana pengembangan baru yang ada di luar wilayah perkotaan tapi
berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap perkembangan wilayah kota, pengembangan Kawasan Industri di Kariangau, Pengembangan kawasan
pergudangan di Kariangau Pembangunan jembatan yang membuka hubungan darat Balikpapan dengan
Kalimantan Selatan. Jembatan dimaksud adalah jembatan yang akan dibangun melalui P. Balang. Diharapkan pembangunan jembatan ini akan memberikan
alternatif aksesibilitas yang semakin baik lagi.
2.12 Kebijakan