32 penerbangan memerlukan dukungan area sekitarnya yang cukup ketat.
Dukungan ini berdampak langsung pada masalah pembatasan pengembangan kawasan sekitarnya yang meliputi pembatasan peruntukan, pembatasan
kepadatan bangunan, serta pembatasan ketinggian bangunan. Sebagai Bandara kelas I dengan rencana penambahan panjang landasan menjadi sekitar 3.000
m, wilayah pengaruh dari bandara ini mencapai area dengan radius sekitar 6 km.
e. Potensi kegiatan wisata di Balikpapan Timur Pantai Manggar yang berpotensi memicu tumbuhnya pusat pelayanan kota yang baru
f. Jaringan jalan utama yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda g. Jaringan jalan dalam kota yang telah membentuk poros utama utara-selatan
dan barat-timur h. Rencana pengembangan baru yang ada di luar wilayah perkotaan tapi
berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap perkembangan wilayah kota, pengembangan Kawasan Industri di Kariangau, Pengembangan kawasan
pergudangan di Kariangau Pembangunan jembatan yang membuka hubungan darat Balikpapan dengan
Kalimantan Selatan. Jembatan dimaksud adalah jembatan yang akan dibangun melalui P. Balang. Diharapkan pembangunan jembatan ini akan memberikan
alternatif aksesibilitas yang semakin baik lagi.
2.12 Kebijakan
Pengembangan Kawasan Lindung
Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk merehabilitasi atau reboisasi kawasan hutan lindung yang mengalami kerusakan, mencegah
meluasnya kerusakan di kawasan lindung adalah :
33 a. Pengembalian fungsi kawasan lindung yang telah terganggu oleh kegiatan
budidaya secara bertahap untuk dapat memelihara keseimbangan alam di kota Balikpapan
b. Pengendalian dan pembatasan kegiatan budidaya atau permukiman dalam dan yang berbatasan langsung dengan kawasan lindung agar tidak berkembang
atau meluas secara spasial mengganggu fungsi lindung c. Penyesuaian dan pembatasan penggunaan lahan yang berbatasan dengan hutan
lindung dengan penggunaan lahan yang mendukung dan atau selaras dengan fungsi lindung
d. Penghentian penebangan hutan lindung secara liar e Penghentian pembukaan lahan hutan lindung untuk dimanfaatkan sebagai
ladang, kebun, maupun untuk permukiman f. Pembatasan pemberian izin perusahaan untuk memanfaatkan hutan secara
berlebihan g. Pemberian sanksi hukuman kepada yang melanggar atau melakukan
pembukaan hutan, penebangan dan pengerusakan hutan secara liar. RTRW Kota Balikpapan
2.13 Penelitian Terdahulu
1. Penelitan yang berjudul Pemodelan Spasial Tingkat Kerawanan Konversi Lahan Hutan di Daerah Aliran Sungai DAS Deli Sumatera Utara dan ditulis
oleh Suci Arisa Purba 2010. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG, Penginderaan Jauh PJ dan Global Positioning System
GPS yang merupakan tiga teknologi spasial yang sangat berguna. Analisis spasial dilakukan dengan menumpangsusunkan overlay beberapa data
34 spasial parameter penentu kerawanan konversi lahan hutan untuk
menghasilkan unit pemetaan baru unit lahan yang akan digunakan sebagai unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan daerah dengan tingkat kerawanan
konversi lahan hutan tinggi mempunyai luasan 662,13 Ha atau 11,42 yang menyebar pada semua kecamatan di DAS Deli, di bagian hulu pada
Kecamatan Berastagi, di bagian tengah pada Kecamatan Sibiru-Biru, Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Namorambe serta di bagian hilir pada
kecamatan Hamparan perak dan Medan Labuhan berupa hutan mangrove. Dari seluruh kawasan dengan tingkat kerawanan konversi hutan tinggi
tersebut, 132,98 Ha merupakan hutan lindung dan sisanya 529,15 Ha adalah hutan rakyat.
2. Penelitian yang berjudul Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria dan ditulis oleh Sihaloho, M. et al 2007. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis konversi lahan pertanian dan perubahan struktur agrarian di Kelurahan Mulyaharja. Strategi penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Dampak konversi lahan pertanian di Kelurahan Mulyaharja adalah ketimpangan struktur agrarian lahan terhadap kegiatan
masyarakat menyangkut perubahan pola penguasaan lahan. 3. Penelitian yang berjudul Konsep Nilai Ekonomi Total dan Metode Penilaian
Sumberdaya Hutan dan ditulis oleh Fitri Nurfatriani 2006. Penelitian ini membahas mengenai
penilaian terhadap semua manfaat yang dihasilkan SDH ini. Berbagai teknik dan metode penilaian ekonomi sumberdaya alam SDA telah
dikembangkan untuk menghitung nilai ekonomi SDA yang memiliki harga pasar ataupun tidak.
35
III. KERANGKA PEMIKIRAN