8 Berdasarkan Gambar 3, persen hidup pada kedua tipe propagul berada pada
62.4 untuk PAH dan 68 untuk PTH. Walaupun terdapat perbedaan nilai, berdasarkan uji statistik perbedaan tipe propagul tidak menunjukkan pengaruh
nyata pada persen hidup kedua perlakuan. Nilai persen hidup yang tergolong rendah ini disebabkan oleh kurangnya air yang tersedia selama proses penanaman
awal yang menyebabkan propagul tidak langsung berkecambah dan mengalami kondisi penyimpanan. Bakau kurap memiliki benih yang termasuk dalam benih
rekalsitran yang tidak toleran pengeringan berlebihan dan harus disimpan dengan kadar air tinggi untuk waktu sependek mungkin Schmidt 2002. Kondisi
lapangan dengan temperatur yang tinggi dan air tersedia rendah, menyebabkan kadar air benih menurun dan menyesuaikan dengan kelembaban udara sekitar.
Propagul akan segera mengalami kematian ketika kondisi lapangan tidak mendukung perkecambahan.
4.2.2 Waktu Lepas Keping Buah
Waktu lepas keping buah adalah salah satu peubah yang diukur dari waktu terlepasnya keping buah dari propagul untuk tipe propagul yang ditanam
menggunakan keping buah.
Gambar 4 Waktu lepas keping buah pada tipe propagul yang ditanam menggunakan keping buah
Gambar 5 Propagul bakau kurap yang ditanam dengan menggunakan keping buah Buah bakau kurap yang matang dicirikan dengan telah terlepasnya keping
buah dari hipokotil, warna buah hijau muda dengan bintik-bintik hitam dan warna kuning pada cincin keping buah. Kusmana et al. 2003 mengatakan buah yang
belum matang perlu waktu tertentu untuk mendewasakan embrio dalam lingkungan yang baik agar embrio mencapai kondisi perkembangan tertentu
sebelum benih dikecambahkan. Buah yang ditanam dengan menggunakan keping
5 7
2 7
5 19
18 23
18 20
5 10
15 20
25
PAH 1 PAH 2
PAH 3 PAH 4
PAH 5 Ju
m lah
Tipe propagul Minggu 1
Minggu 2
9 buah adalah buah yang belum matang sehingga memerlukan waktu untuk
mendewasakan embrio. Ciri buah telah matang adalah lepasnya keping buah pada buah.
4.2.3 Waktu Berakar
Waktu berakar dilihat dari waktu pertama kali propagul yang ditanam berakar. Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa kedua perlakuan menghasilkan waktu
berakar yang sama, yaitu pada minggu pertama. Tidak ada perbedaan waktu berakar antara PAH dengan PTH.
Gambar 6 Waktu mulai berakar bakau kurap pada minggu pertama
Gambar 7 Perakaran pada minggu pertama a perlakuan PTH, b perlakuan PAH
Gambar 7 merupakan gambar perakaran tanaman pada minggu pertama setelah ditanam. Kedua perlakuan memiliki panjang akar yang tidak jauh berbeda,
yaitu sekitar 0.2 –0.5 cm. Rusdiana et al. 2000 mengatakan bahwa akar
merupakan pintu masuk bagi hara dan air dari tanah yang sangat penting untuk proses fisiologi pohon. Pertumbuhan akar sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik
tanah seperti pemadatan tanah dan kandungan air tanah. Kondisi di lapangan yang seragam mengakibatkan waktu mulai berakar yang seragam pula pada kedua
perlakuan.
4.2.4 Waktu Pecah Pucuk
Waktu pecah pucuk adalah waktu dimana propagul mengalami awal perkecambahan. Perbedaan tipe propagul berpengaruh nyata terhadap waktu
pecah pucuk.
250 250
50 100
150 200
250 300
PAH PTH
Ju m
lah
Tipe propagul
a b