Pengamatan dan Pengukuran Propagul di Persemaian

5

2.5 Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap RAL untuk 3 jenis pertumbuhan. Rancangan pertama terdiri atas 1 faktor yaitu propagul dengan 2 tipe propagul, yaitu propagul dengan keping buah dan propagul tanpa keping buah. Terdiri atas 5 ulangan untuk setiap perlakuan dan di setiap ulangan terdiri atas 25 unit contoh. Pengacakan dilakukan di dalam bedeng pengamatan sehingga bagan percobaan dapat digambarkan sebagai berikut: PAH 2 PTH 3 PAH 5 PTH 1 PAH 4 PTH 5 PTH 2 PAH 3 PTH 4 PAH 1 Gambar 1 Denah percobaan pada bedeng pengamatan Keterangan : PTH Uj : Propagul terlepas buah ulangan ke-j PAH Uj : Propagul ada buah ulangan ke-j Rancangan kedua terdiri atas 1 faktor yaitu propagul dengan 2 perlakuan, yaitu propagul lepas keping buah yang ditanam dengan polibag dan propagul lepas keping buah yang ditanam tanpa polibag. Terdiri atas 30 ulangan untuk setiap perlakuan. Pengacakan dilakukan di dalam lokasi penanaman. Rancangan ketiga terdiri atas 1 faktor yaitu bibit dengan 2 perlakuan, yaitu bibit yang ditanam tanpa polibag dan bibit yang ditanam dengan polibag. Terdiri dari 15 ulangan untuk setiap perlakuan. Pengacakan dilakukan di dalam lokasi penanaman. Model statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah γ ij = μ + α i + ε ij Keterangan Ɣ ij : variabel respon yang diamati µ : nilai rata-rata sebenarnya α i : pengaruh perlakuan taraf ke-i ε ij : pengaruh kesalahan percobaan pada perlakuan propagul ulangan ke-i dan ulangan ke-j Untuk mengetahui pengaruh faktor tunggal dan interaksinya terhadap pertumbuhan maka digunakan uji F pada α = 5. Bila terdapat pengaruh nyata dari perlakuan terhadap peubah yang diamati maka setiap taraf perlakuan dibandingkan dengan menggunakan uji Duncan pada taraf kesalahan 5. Analisis dilakukan menggunakan model linear dengan software SAS Statistical Analysis Software versi 9.1.3 untuk software Windows. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis ragam dan uji DMRT Duncan Multiple Range Test. 6 3 KONDISI UMUM Lokasi penelitian berada di persemaian mangrove Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Desa Muara terletak di sebelah utara Kecamatan Teluk Naga dengan luasan 505 ha yang merupakan daratan rendah dengan ketinggian 40 mdpl. Desa Muara berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Desa Lemo di sebelah timur dan selatan, dan Desa Tanjung Pasir di sebelah barat. Desa Muara mempunyai 2 musim yaitu penghujan dan kemarau. Iklim yang mempengaruhinya adalah iklim tropis dengan angin bertiup dari arah barat menuju timur dengan kecepatan rataan 15 kmjam dan curah hujan rata-rata 21 mmtahun dengan kisaran suhu udara rataan 27 –33 ºC. Mata pencaharian masyarakat desa tersebut adalah nelayan, pedagang, petani tambak, dan hanya sedikit yang menjadi PNS Pegawai Negeri Sipil. Vegetasi yang mendominasi di sekitar lokasi penelitian adalah jenis Rhizophora spp. diantaranya R. mucronata, R. stylosa, R. apiculata. Selain jenis Rhizophora, ditemukan pula jenis Avicennia sp. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Propagul Bakau Kurap

Menurut Kesemat 2008, propagul adalah buah mangrove yang telah mengalami perkecambahan. Terdapat dua tipe buah mangrove, yaitu vivipari dan kriptovivipari. Vivipari adalah biji yang telah berkecambah ketika masih melekat pada pohon induknya dan kecambah telah keluar dari buah. Sedangkan kriptovivipari adalah biji yang telah berkecambah ketika masih melekat pada pohon induknya tetapi masih tertutup oleh kulit biji. Buah bakau kurap termasuk ke dalam buah mangrove tipe vivipari. Berikut adalah gambar morfologi propagul Rhizophora pada umumnya. Gambar 2 Morfologi propagul