Waktu Tanaman Berdaun 2 dan Berdaun 4

12 Gambar 12 Perbandingan antara jumlah akar dengan panjang akar Pada Gambar 12 dapat dilihat bahwa jumlah akar berbanding terbalik dengan panjang akar. PAH diketahui mempunyai jumlah akar yang lebih banyak daripada PTH, namun panjang akarnya lebih pendek daripada PTH. Hal ini menunjukkan bahwa akar pada perlakuan PTH memiliki penyerapan unsur hara yang kurang efektif dibandingkan dengan PAH sehingga memperluas jangkauan akarnya. Berbeda dengan PAH yang memiliki panjang akar lebih pendek namun jumlah akar yang lebih banyak daripada PTH sehingga penyerapan unsur hara efektif. Pamujianto 2014 menegaskan bahwa panjang akar dapat menunjukkan luasan jangkauan akar tanaman dalam menyerap unsur hara dan air dalam tanah. Namun panjang akar bukan merupakan ukuran yang menunjukkan kapasitas serapan air dan hara oleh akar, melainkan lebih dipengaruhi oleh jumlah akar efektif.

4.2.8 Tinggi Tanaman

Tinggi adalah salah satu peubah pertumbuhan yang dapat diukur yang dinyatakan dalam satuan panjang. Pertambahan tinggi ini diukur setiap minggu sehingga diketahui pertumbuhannya Gambar 13 Grafik pertambahan tinggi tanaman Davis dan Johnson 1987 mengatakan bahwa pertumbuhan tinggi dipengaruhi oleh perbedaan kecepatan pembentukan dedaunan yang sangat sensitif terhadap kualitas tempat tumbuh. Gambar 8 memperlihatkan bahwa waktu pecah pucuk tercepat terdapat pada PTH sehingga pertumbuhan tinggi yang lebih baik terdapat pada PTH. Selain itu, terdapat 3 faktor lingkungan dan 1 faktor genetik yang sangat nyata berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi, yaitu kandungan nutrien mineral tanah, kelembaban tanah, cahaya matahari, serta 16.60 15.47 14,5 15 15,5 16 16,5 17 PAH PTH Ju m lah ak ar Tipe propagul 8.17 9.41 7,5 8 8,5 9 9,5 10 PAH PTH P an jan g ak ar cm Tipe propagul 2.86 7.80 2.99 8.88 2 4 6 8 10 Awal Akhir T in g g i cm Waktu PAH PTH 13 keseimbangan sifat genetik antara pertumbuhan tinggi dan diameter. Adanya keping buah pada pertumbuhan awal menyebabkan bakal daun pada PAH mengalami kekurangan cahaya matahari sehingga pertumbuhan tingginya terhambat. Berbeda dengan PTH yang bakal daunnya tidak tertutup oleh keping buah sehingga mendapatkan pertumbuhan tinggi yang tidak terhambat.

4.3 Pertumbuhan Tanaman di Lapang

Kualitas bibit yang ditanam di lapang meliputi 4 kriteria, yaitu : a tidak terserang hama dan penyakit, b tidak layu, c jumlah daun minimal 4, dan d tinggi bibit antara 15 cm – 55 cm tergantung jenisnya Kusmana et al. 2003.

4.3.1 Pertumbuhan Bibit Bakau Kurap di Lapang Perlakuan Polibag

Tabel 2 merupakan data rekapitulasi peubah pertumbuhan tanaman bakau kurap pada perlakuan penanaman dengan perlakuan polibag. Tabel 2 Peubah pertumbuhan hasil sidik ragam perlakuan terhadap pertumbuhan bibit bakau kurap Peubah Uji F Perlakuan TTP TPP Persen Hidup tn 66.67a 80.00a Tinggi tn 4.68a 2.64a Keterangan : tn = perlakuan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 5; = perlakuan berpengaruh nyata pada taraf uji 5; TTP = perlakuan penanaman tanpa polibag ; TPP = perlakuan penanaman dengan polibag; Angka-angka pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5. Pada tabel peubah pertumbuhan hasil sidik ragam perlakuan terhadap pertumbuhan bibit bakau kurap, dapat dilihat bahwa kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 untuk kedua peubah yang diukur. Persen hidup dan pertambahan tinggi di persemaian tidak menunjukkan perbedaan antara bibit yang ditanam dengan polibag dan tanpa polibag.

4.3.1.1 Persen Hidup

Persen hidup penanaman yang dianjurkan untuk kegiatan penanaman di lapangan adalah ≥ 80 Mulyana 2011. Bila persen hidup penanaman kurang dari angka yang dianjurkan, maka harus dilakukan penyulaman. Gambar 14 Persen hidup bibit yang ditanam di lapang 66.67 80 60 65 70 75 80 85 TTP TPP P er sen h id u p Perlakuan TTP TPP