Pengamatan dan Pengukuran Tanaman di Lapang Pengumpulan Data Sekunder

6 3 KONDISI UMUM Lokasi penelitian berada di persemaian mangrove Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Desa Muara terletak di sebelah utara Kecamatan Teluk Naga dengan luasan 505 ha yang merupakan daratan rendah dengan ketinggian 40 mdpl. Desa Muara berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Desa Lemo di sebelah timur dan selatan, dan Desa Tanjung Pasir di sebelah barat. Desa Muara mempunyai 2 musim yaitu penghujan dan kemarau. Iklim yang mempengaruhinya adalah iklim tropis dengan angin bertiup dari arah barat menuju timur dengan kecepatan rataan 15 kmjam dan curah hujan rata-rata 21 mmtahun dengan kisaran suhu udara rataan 27 –33 ºC. Mata pencaharian masyarakat desa tersebut adalah nelayan, pedagang, petani tambak, dan hanya sedikit yang menjadi PNS Pegawai Negeri Sipil. Vegetasi yang mendominasi di sekitar lokasi penelitian adalah jenis Rhizophora spp. diantaranya R. mucronata, R. stylosa, R. apiculata. Selain jenis Rhizophora, ditemukan pula jenis Avicennia sp. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Propagul Bakau Kurap

Menurut Kesemat 2008, propagul adalah buah mangrove yang telah mengalami perkecambahan. Terdapat dua tipe buah mangrove, yaitu vivipari dan kriptovivipari. Vivipari adalah biji yang telah berkecambah ketika masih melekat pada pohon induknya dan kecambah telah keluar dari buah. Sedangkan kriptovivipari adalah biji yang telah berkecambah ketika masih melekat pada pohon induknya tetapi masih tertutup oleh kulit biji. Buah bakau kurap termasuk ke dalam buah mangrove tipe vivipari. Berikut adalah gambar morfologi propagul Rhizophora pada umumnya. Gambar 2 Morfologi propagul 7 Pertumbuhan menurut Davis dan Johnson 1987 didefinisikan sebagai pertambahan dari jumlah dan dimensi pohon, baik diameter pertumbuhan sekunder maupun tinggi pertumbuhan primer yang terdapat pada suatu tegakan.

4.2 Pertumbuhan Propagul Bakau Kurap di Persemaian

Tabel 1 merupakan data rekapitulasi peubah pertumbuhan tanaman bakau kurap pada perlakuan penanaman dengan keping buah dan penanaman tanpa keping buah. Tabel 1 Peubah pertumbuhan hasil sidik ragam perbedaan tipe propagul terhadap pertumbuhan propagul bakau kurap Peubah Uji F Tipe Propagul PAH PTH Persen Hidup tn 62.40a 68.00a Waktu berakar tn 1.00a 1.00a Pecah pucuk 8.40a 6.60b Waktu 2 daun tn 8.60a 7.00a Waktu 4 daun tn 14.00a 14.00a Panjang akar 2 daun tn 8.16a 8.98a Panjang akar 4 daun tn 8.17a 9.41a Jumlah akar tn 15.47a 16.60a Tinggi tn 4.94a 5.89a Keterangan : tn = tipe propagul tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 5; = tipe propagul berpengaruh nyata pada taraf uji 5; PAH = penanaman ada keping buah ; PTH = penanaman tanpa keping buah; Angka-angka pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5. Pada tabel peubah pertumbuhan hasil sidik ragam tipe propagul terhadap pertumbuhan propagul bakau kurap, dapat dilihat bahwa tipe propagul tanpa keping buah memberikan pengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 untuk peubah waktu pecah pucuk. Peubah lainnya tidak terpengaruh oleh adanya perbedaan tipe propagul.

4.2.1 Persen Hidup

Persen hidup merupakan persentase propagul ditanam yang hidup di akhir pengamatan dibandingkan dengan jumlah propagul yang ditanam secara keseluruhan. Gambar 3 Persen hidup propagul yang ditanam dengan polibag 62.40 68.00 58 60 62 64 66 68 70 PAH PTH P er sen h id u p Tipe propagul PAH PTH