1.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Wilayah laut Indonesia terdiri dari perairan teritorial seluas 0,3 juta km
2
, perairan laut Nusantara seluas 2,8 juta km
2
dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif ZEE seluas 2,7 km
2
. Di dalan perairan tersebut terdapat keanekaragaman sumberdaya ikan laut yang melimpah Ditjen Tangkap-DKP 2010.
Menurut Handani 2002, sumberdaya ikan laut di Indonesia dikelompokkan menjadi sumberdaya ikan pelagis kecil termasuk didalamnya
ikan kembung lelaki, ikan layang, ikan tembang, dan ikan selar, ikan pelagis besar termasuk didalamnya ikan tongkol, ikan tuna, dan ikan cakalang, dan
sumberdaya ikan demersal. Sumberdaya ikan pelagis kecil diduga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang cukup melimpah dan banyak ditangkap
untuk dijadikan konsumsi masyarakat Merta et al. 1998 in Suyedi 2001. Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk schooling yang
berfungsi sebagai konsumen antara produsen dengan ikan-ikan besar dalam food chain.
Sumberdaya ikan pelagis penyebarannya terutama di perairan dekat pantai, dimana terjadi proses kenaikan massa air laut upwelling karena makanan
utamanya adalah plankton. Sumberdaya ini dapat membentuk biomassa yang sangat besar sehingga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang cukup
melimpah di perairan Indonesia Mallawa 2006. Ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta sebagai salah satu jenis
sumberdaya ikan pelagis kecil memiliki peranan yang penting bagi produksi perikanan laut di kawasan Teluk Jakarta yang memiliki potensi cukup besar. Ikan
kembung lelaki biasanya hidup di wilayah dekat pantai dan membentuk gerombolan besar. Daerah penyebarannya di perairan pantai Indonesia dengan
konsentrasi terbesar di Kalimantan, Sumatera Barat, Laut Jawa dan Selat Malaka. Ikan kembung lelaki cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu
malam hari dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan
vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor hidrografis dan salinitas Widyantoro 2009.
Ikan kembung lelaki merupakan salah satu sumberdaya yang memiliki nilai ekonomis penting, dimana ikan kembung lelaki banyak ditangkap untuk
konsumsi dan pemenuhan kebutuhan protein masyarakat DKI Jakarta pada khususnya. Berdasarkan Data Perikanan DKI Jakarta tahun 2010, produksi ikan
kembung lelaki Rastrelliger kanagurta Teluk Jakarta yang didaratkan di PPI Kamal Muara sejak tahun 2002 hingga tahun 2010, merupakan salah satu ikan
dominan yang tertangkap di daerah perairan Teluk Jakarta dan mengalami fluktuasi jumlah produksi tiap tahun berikutnya. Produksi ikan kembung lelaki
tahun 2002 sebesar 9.28 ton berbanding data produksi terakhir pada tahun 2010 sebanyak 11.68 ton, terdapat gejala penurunan jumlah produksi ikan kembung
lelaki per tahunnya. Hal ini dapat menjadi indikasi adanya ancaman terhadap stok sumberdaya ikan kembung lelaki, sehingga perlu adanya pengelolaan perikanan
yang tepat sehingga sumberdaya ikan kembung lelaki dapat tetap lestari dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
1.2. Perumusan Masalah