Perumusan Masalah Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta, Provinsi DKI Jakarta

vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor hidrografis dan salinitas Widyantoro 2009. Ikan kembung lelaki merupakan salah satu sumberdaya yang memiliki nilai ekonomis penting, dimana ikan kembung lelaki banyak ditangkap untuk konsumsi dan pemenuhan kebutuhan protein masyarakat DKI Jakarta pada khususnya. Berdasarkan Data Perikanan DKI Jakarta tahun 2010, produksi ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta Teluk Jakarta yang didaratkan di PPI Kamal Muara sejak tahun 2002 hingga tahun 2010, merupakan salah satu ikan dominan yang tertangkap di daerah perairan Teluk Jakarta dan mengalami fluktuasi jumlah produksi tiap tahun berikutnya. Produksi ikan kembung lelaki tahun 2002 sebesar 9.28 ton berbanding data produksi terakhir pada tahun 2010 sebanyak 11.68 ton, terdapat gejala penurunan jumlah produksi ikan kembung lelaki per tahunnya. Hal ini dapat menjadi indikasi adanya ancaman terhadap stok sumberdaya ikan kembung lelaki, sehingga perlu adanya pengelolaan perikanan yang tepat sehingga sumberdaya ikan kembung lelaki dapat tetap lestari dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

1.2. Perumusan Masalah

Sifat dasar dari sumberdaya ikan adalah milik bersama common property, yang pemanfaatannya dapat digunakan pada waktu yang bersamaan oleh lebih dari satu individu atau satuan ekonomi open access. Sifat dasar inilah yang memudahkan keluar masuknya individu atau pelaku usaha dalam upaya pemanfaatan sumberdaya ikan. Mengingat sumberdaya ikan memiliki sifat yang terbatas dan dapat rusak maka perlu dikelola untuk menjamin bahwa sumberdaya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kegiatan penangkapan ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta di daerah Teluk Jakarta mengalami fluktuasi sepanjang tahun. Sejak tahun 2002 hingga saat ini, ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta menjadi salah satu ikan dominan yang tertangkap di daerah perairan Teluk Jakarta. Pelaku usaha perikanan kembung lelaki terus meningkatkan upayanya dalam pemanfaatan sumberdaya ini demi mendapatkan hasil tangkapan sebanyak-banyaknya. Berdasarkan data statistik perikanan DKI Jakarta tahun 2002-2010, diketahui produksi ikan kembung lelaki yang didaratkan di PPI Kamal Muara cenderung menurun, sedangkan alat tangkap payang yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan kembung lelaki secara umum meningkat jumlahnya seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data produksi dan upaya penangkapan ikan kembung lelaki tahun 2002 hingga 2010 di PPI Kamal Muara Data Perikanan DKI Jakarta 2010 Tahun Produksi ton Upaya unit payang 2002 9.28 71 2003 8.98 71 2004 11.24 76 2005 9.67 88 2006 10.60 110 2007 10.55 110 2008 7.66 134 2009 6.50 170 2010 11.68 175 Hal ini mengindikasikan bahwa di Teluk Jakarta terjadi gejala penurunan populasi sumberdaya ikan kembung lelaki yang disebabkan tangkap lebih overfishing, dimana upaya tangkap yang digunakan dalam menangkap ikan semakin besar sehingga hasil tangkapannya menjadi lebih sedikit prinsip bioekonomi. Oleh karena itu maka dilakukan suatu studi dalam rangka pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap secara berkelanjutan, dimana dalam penelitian ini difokuskan pada kajian stok sumberdaya ikan kembung lelaki dengan batasan daerah penangkapan perairan Teluk Jakarta yang didaratkan di PPI Kamal Muara. Studi yang dilakukan diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan seperti bagaimana pola pertumbuhan dan tingkat mortalitas sumberdaya ikan kembung lelaki di perairan Teluk Jakarta. Selain itu studi ini juga diharapkan dapat menduga model pengelolaan perikanan kembung lelaki yang tepat berdasarkan nilai potensi lestari MSY dan upaya atau effort optimum dalam kegiatan penangkapan sumberdaya ikan kembung lelaki diperairan Teluk Jakarta sehingga dapat ditentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan.

1.3. Tujuan