Hasil Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta, Provinsi DKI Jakarta

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Kondisi perairan Teluk Jakarta

Teluk Jakarta terletak di utara kota Jakarta dengan luas teluk 285 km 2 , dengan garis pantai sepanjang 33 km, dan rata-rata kedalaman 15 meter. Di daratan Jakarta terdapat 13 sungai dengan total debit air rata-rata 112,7 m 3 detik yang mengalir ke Teluk Jakarta. Di Teluk Jakarta bermuara 13 sungai, diantaranya 9 muara sungai yang besar dari arah barat ke timur yaitu Muara Kamal, M. Cengkareng, M. Angke, M. Karang, M. Ancol, M. Sunter, M. Cakung, M. Marunda, dan M. Gembong. Sepanjang 32 km kawasan pantai Teluk Jakarta terdapat berbagai kegiatan sosial-ekonomi skala besar yang memberikan beban berat terhadap lingkungan perairan Teluk Jakarta Sarjono 2009. Berdasarkan hasil penelitian Sarjono 2009, secara umum suhu permukaan air laut di Teluk Jakarta berkisar antara 28,7 31,50 C. Berdasarkan baku mutu Kepmen LH No 51 tahun 2004, suhu perairan untuk biota laut berkisar antara 28­30 C. Berdasarkan hal tersebut, kisaran suhu permukaan perairan Teluk Jakarta diatas kisaran normal dan merupakan kisaran suhu yang melebihi baku mutu suhu air laut berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004. Perairan Teluk Jakarta memiliki nilai salinitas perairan berkisar antara 10­33 o oo . Nilai pH atau derajat keasaman perairan bersifat basa dan cenderung stabil pada kisaran nilai 7,59­8,59. Konsentrasi oksigen terlarut DO menyatakan besarnya kandungan oksigen yang terlarut dalam suatu perairan, pada Teluk Jakarta berada pada kisaran nilai 0,45-6,47 mgL. Konsentrasinya dipengaruhi oleh suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Melalui hasil angket terhadap para nelayan, terdapat dua pola musim penangkapan di perairan Teluk Jakarta yang berpengaruh terhadap aktivitas penangkapan ikan, yaitu musim timur yang berlangsung dari bulan Juni hingga September dan musim barat yang berlangsung dari bulan Desember hingga Februari. Kondisi perairan pada musim timur relatif tenang, angin serta gelombang tidak begitu besar sehingga aktifitas penangkapan ikan cukup tinggi pada musim ini. Periode ini berlangsung pada musim kemarau. Hal yang sebaliknya terjadi pada musim barat. Pada musim ini, angin dan gelombang laut cukup tinggi sehingga menyulitkan nelayan untuk melaut. Pada musim barat umumnya aktivitas penangkapan ikan akan menurun.

4.1.2. Kegiatan perikanan kembung lelaki

Permintaan terhadap ikan pelagis seperti ikan tuna, tenggiri, dan termasuk ikan kembung lelaki terus mengalami peningkatan permintaan pasar setiap tahunnya, diantaranya permintaan dari pasar domestik. Permintaan yang tinggi ini menyebabkan nelayan di PPI Kamal Muara terus mengupayakan hasil tangkapan ikan kembung lelaki. Ikan kembung lelaki ditangkap oleh nelayan menggunakan perahu motor dan alat tangkap payang. Pada saat melaut, nelayan berpedoman pada indikasi alam dalam menentukan daerah tangkapan juga waktu penangkapan. Menurut nelayan di PPI Kamal Muara, beberapa pertanda alam seperti fase bulan, gemercik air, serta melihat ke arah angin berhembus maupun arus laut merupakan indikasi alam yang diamati para nelayan dalam melakukan upaya penangkapan ikan kembung lelaki. Operasi penangkapan ikan kembung lelaki umumnya dilakukan secara one day fishing sehingga ikan tidak membutuhkan perlakuan khusus karena langsung didaratkan di PPI Kamal Muara. Ikan kembung lelaki yang telah didaratkan di PPI Kamal Muara, sebagian dijadikan komoditi ekspor dan sebagian dijual langsung dalam bentuk segar seharga Rp10.000-Rp35.000,-kg.

4.1.3. Kondisi perikanan kembung lelaki di PPI Kamal Muara Jakarta

PPI Kamal Muara sebagai salah satu tempat pendaratan ikan yang berlokasi di provinsi DKI Jakarta, berdiri sejak tahun 2002 dan digunakan sebagai sarana atau fasilitas yang disediakan pemerintah kepada masyarakat nelayan di sekitar DKI Jakarta untuk melakukan transaksi kegiatan perikanan Teluk Jakarta. Ikan kembung lelaki merupakan hasil tangkapan dominan ketiga 17 setelah ikan tembang 26,81 dan layur 49,66 yang ditangkap di Teluk Jakarta dan didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Kamal Muara seperti yang disajikan pada Gambar 8. Gambar 8. Komposisi hasil tangkap ikan dominan menggunakan jaring payang yang didaratkan di PPI Kamal Muara Modifikasi data sekunder PPI Kamal Muara tahun 2010 Daerah penangkapan ikan kembung lelaki berkonsentrasi di daerah penangkapan sekitar pulau Untung Jawa dan pulau Anyar, di perairan Teluk Jakarta. Spesifikasi alat tangkap payang yang digunakan oleh nelayan di PPI Kamal Muara adalah jaring berukuran panjang ±16 m dengan lebar ±10 m, ukuran mata jaring bagian kantong mencapai 1 inchi 3 inchi dan ukuran mata jaring bagian sayap 8 inchi, serta tali ris berjenis marlon pada bagian sayap sepanjang ±8 m. Jenis kapal yang dipakai untuk operasional alat tangkap ini adalah perahu motor dengan ukuran 5-6 GT. Jenis tangkapan yang dihasilkan alat tangkap tersebut diantaranya ikan kembung lelaki, tembang, layur, selar, tenggiri dan udang. Penduduk sekitar PPI Kamal Muara Jakarta sebagian besar berprofesi sebagai pedagang dan nelayan. Beberapa nelayan selain melakukan kegiatan penangkapan ikan, juga menyediakan jasa angkutan wisata ke pulau sekitar Teluk Jakarta. Kapal-kapal yang digunakan oleh nelayan di PPI Kamal Muara dominan berukuran kurang dari 10 GT. 49.66 26.81 6.42 17 0.50 Layur Tembang Tenggiri Kembung lelaki Cumi-cumi

4.1.4. Sebaran frekuensi panjang

Ikan kembung lelaki yang diamati selama kegiatan penelitian mencapai 447 ekor. Pada bulan Desember diperoleh sebanyak 113 ekor, Januari 244 ekor, dan Februari sebanyak 90 ekor. Fluktuasi hasil tangkapan ikan kembung lelaki yang diamati disebabkan oleh beberapa hal seperti pengaruh buruknya cuaca. Tabel 2. Sebaran frekuensi panjang ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta di Teluk Jakarta dari pengambilan contoh Desember 2010-Februari 2011 Selang Kelas 4 Desember 2010 18 Desember 2010 1 Januari 2011 15 Januari 2011 29 Januari 2011 12 Februari 2011 26 Februari 2011 mm 194-196 2 197-199 200-202 2 2 1 203-205 1 206-208 1 1 2 2 209-211 2 3 1 212-214 3 1 215-217 3 1 3 1 1 218-220 5 2 1 3 1 1 221-223 4 10 3 3 2 2 224-226 6 3 11 7 4 6 6 227-229 4 2 7 7 7 4 4 230-232 5 2 11 5 10 5 1 233-235 5 3 8 1 6 5 5 236-238 10 8 8 4 10 7 4 239-241 2 9 5 6 7 5 242-244 7 3 9 4 6 1 4 245-247 5 3 6 4 9 2 2 248-250 6 3 5 6 1 3 2 251-253 1 4 4 2 2 254-256 4 4 7 1 2 1 3 257-259 5 4 1 2 260-262 1 1 1 263-265 1 Total 74 39 111 64 69 47 43 Berdasarkan Tabel 2. diketahui bahwa pada bulan Desember kisaran selang kelas panjang ikan contoh dimulai dari 200-202 mm hingga 254-256 mm, pada bulan Januari kisaran selang kelas panjang mulai dari 194-196 mm hingga 263-265 mm, dan pada bulan Februari kisaran selang kelas panjang dimulai pada selang kelas 215-217 mm hingga 260-262 mm. Pada bulan Desember, modus sebaran frekuensi kelas ukuran panjang berada pada selang kelas 236-238 mm. Pada bulan Januari modus berada pada selang kelas 230-232 mm.. Selanjutnya, pada bulan Februari modus berada pada selang kelas 239-241 mm. Berdasarkan hasil pengamatan, ikan yang tertangkap pada bulan Desember hingga Februari lebih sedikit karena dipengaruhi oleh cuaca ketika dilakukan aktivitas penangkapan. Waktu pengambilan contoh ketika penangkapan dilakukan pada musim barat sehingga hasil tangkapan ikan cenderung mengalami penurunan. Analisis frekuensi panjang berguna dalam menentukan parameter pertumbuhan dengan cara mengelompokkan ikan dalam kelas-kelas panjang dan menggunakan modus panjang kelas untuk mengetahui umur ikan. Analisis frekuensi panjang ini menghasilkan fluktuasi yang menggambarkan adanya pengelompokkan modus.

4.2. Pembahasan