pertumbuhan; L = panjang asimtotik; t
= umur ikan ketika panjangnya sama dengan nol, yaitu plot Gulland Holt, plot Ford Walford, metode Chapman, dan
plot von Bertalanffy. Studi tentang pertumbuhan pada dasarnya merupakan penentuan ukuran
badan sebagai suatu fungsi umur Ruth 2011. Umur secara teoritis ikan pada saat panjang sama dengan nol, dapat diduga secara terpisah menggunakan persamaan
empiris Pauly Pauly 1983 in Lelono 2007. Menurut Ambarini 1997 persamaan pertumbuhan ikan kembung lelaki di Teluk Jakarta Lt = 27,5 1-e
0,53t-0,32
. Nilai b koefisien regresi yang didapat sebesar 2,3221. Nilai ini lebih kecil
dibandingkan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Laut Jawa sebesar 3,193. Faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor lingkungan seperti suhu perairan.
2.6. Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Banyak faktor yang berperan di suatu lingkungan perairan sehingga menyebabkan berkurangnya kesempatan hidup individu ikan dalam suatu
populasi. Pada suatu stok yang telah dieksploitasi perlu untuk membedakan mortalitas akibat penangkapan dan mortalitas alami. Laju mortalitas total Z
adalah hasil penjumlahan laju mortalitas penangkapan F dan laju mortalitas alami M King 1995.
Mortalitas alami merupakan mortalitas yang disebabkan oleh pemangsaan, penyakit, stress, pemijahan, kelaparan dan usia tua Sparre Venema 1999.
Menurut Beverton Holt 1957, predasi merupakan faktor eksternal yang umum sebagai penyebab mortalitas alami. Nilai laju mortalitas alami berkaitan dengan
nilai parameter pertumbuhan von Bertalanffy, yaitu K koefisien pertumbuhan dan L
panjang maksimum teoritis suatu jenis ikan. Ikan yang pertumbuhannya cepat nilai koefisien pertumbuhan K tinggi memiliki laju mortalitas alami M
yang tinggi dan sebaliknya. Mortalitas alami berhubungan dengan L , karena pemangsa bagi ikan berukuran besar lebih sedikit dari ikan kecil yang lebih
mudah dimangsa jenis ikan lain. Menurut Pauly 1980 in Sparre Venema 1999, berdasarkan penelitiannya terhadap 175 stok ikan yang berbeda, faktor
lingkungan yang mempengaruhi nilai M adalah suhu rata-rata perairan selain faktor panjang maksimum L dan laju pertumbuhan. Sedangkan mortalitas
penangkapan adalah mortalitas yang terjadi akibat adanya aktivitas penangkapan oleh manusia Sparre Venema 1999.
Laju eksploitasi E didefinisikan sebagai bagian suatu kelompok umur yang akan ditangkap selama ikan tersebut hidup. Oleh karena itu laju eksploitasi
juga dapat diartikan sebagai jumlah ikan yang ditangkap dibandingkan dengan jumlah total ikan yang mati karena semua faktor, baik faktor alami maupun
faktor penangkapan Pauly 1984. Gulland 1971 in Pauly 1984 menduga bahwa dalam stok yang dieksploitasi optimal maka laju mortalitas penangkapan
F sama dengan laju mortalitas alami M atau laju eksploitasi E sama dengan 0,5. Penentuan laju eksploitasi merupakan salah satu faktor yang perlu
diketahui untuk menentukan kondisi sumberdaya perikanan dalam pengkajian stok ikan King 1995.
2.7. Model Surplus Produksi