Tujuan Karakteristik Biologis Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta, Provinsi DKI Jakarta

penangkapan sumberdaya ikan kembung lelaki diperairan Teluk Jakarta sehingga dapat ditentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan.

1.3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status stok ikan kembung lelaki melalui pendugaan beberapa parameter stok dibawah ini: 1 Mengetahui parameter dinamika populasi ikan kembung lelaki di perairan Teluk Jakarta seperti koefisien pertumbuhan von Bertalanffy, pola pertumbuhan, serta laju mortalitas dan eksploitasi. 2 Menduga tangkapan maksimum lestari atau MSY Maximum Sustainable Yield sumberdaya ikan kembung lelaki di perairan Teluk Jakarta. 3 Menentukan upaya optimum atau effort optimum dari kegiatan penangkapan sumberdaya ikan kembung lelaki di perairan Teluk Jakarta. 4 Menentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan JTB atau TAC Total Allowable Catch sumberdaya ikan kembung lelaki di perairan Teluk Jakarta. Berdasarkan Gambar 1, sumberdaya perikanan di kawasan Teluk Jakarta salah satunya merupakan sumberdaya ikan kembung lelaki. Permintaan pasar yang tinggi terhadap ikan kembung lelaki mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga mengakibatkan ancaman terhadap stok ikan kembung lelaki di Teluk Jakarta yang terlihat dalam Tabel 1, mengalami tren penurunan produksi. Ancaman terhadap stok ini diakibatkan oleh penangkapan yang belum terkendali dan belum teratur, sehingga mengakibatkan eksploitasi terhadap sumberdaya ikan kembung lelaki yang berlebihan. Berdasarkan asumsi diatas, perlu dilakukan rencana pengelolaan dan studi hasil tangkap perikanan kembung lelaki sehingga dihasilkan suatu dugaan serta informasi yang digunakan untuk pengelolaan sumberdaya ikan kembung lelaki di Teluk Jakarta kedepannya sehingga produktivitasnya tetap lestari di masa yang akan datang. Gambar 1. Skema perumusan masalah sumberdaya ikan kembung lelaki

1.4. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi biologi perikanan kembung lelaki seperti parameter dinamika populasi diantaranya hubungan panjang bobot, mortalitas dan status stok sumberdaya ikan kembung lelaki serta memberikan informasi yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai pengelolaan dan pengembangan perikanan kembung lelaki di perairan Teluk Jakarta. Permintaan pasar tinggi Pengaturan penangkapan dan pengelolaan Stok Ikan Kembung Lelaki yang menurun Upaya penangkapan yang tinggi Mengancam kelestarian sumberdaya ikan kembung lelaki Penangkapan yang tidak terkendali dan belum diatur Pendugaan potensi dan status stok melalui parameter dinamika populasi Menduga MSY, effort optimum, dan TAC sumberdaya ikan kembung lelaki

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Biologis

dan Ekologis Ikan Kembung Lelaki Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817 Ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817 menurut taksonominya diklasifikasikan sebagai berikut Saanin 1984: Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Pisces Subkelas : Teleostei Ordo : Percomorphi Subordo : Scombroidea Famili : Scombridae Genus : Rastrelliger Spesies : Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817 Gambar 2. Ikan Kembung Lelaki Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817 Dokumentasi pribadi Ikan kembung Rastrelliger spp dapat dibedakan menjadi 3 spesies yaitu Rastrelliger kanagurta, Rastrelliger brachysoma, dan Rastrelliger neglectus Collete Nauen, 1983. Sedangkan ikan kembung di Teluk Jakarta terdiri dari 2 spesies yaitu ikan kembung lelaki atau banyar Rastrelliger kanagurta dan kembung perempuan Rastrelliger brachysomaSujastani 1974. Ikan kembung lelaki terdiri atas ikan-ikan jantan dan betina, dengan periode pemijahan di Teluk Jakarta dan Laut Jawa terjadi dalam dua periode yaitu musim timur mulai Juni, Juli, hingga Agustus dan periode musim barat pada Februari hingga April Burhanuddin 1984. Ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut : kepala lebih panjang dibandingkan dengan tebal tubuh, rahang sebagian tersembunyi, tertutup oleh tulang lakrimal yang memanjang hingga tepi rongga mata, bukaan insang sangat panjang, terlihat ketika mulut sedang terbuka, memiliki kantung renang, memiliki sirip punggung pertama berjari-jari keras IX- XI; sirip punggung pertama berjari-jari lemah 11-13+5; finlet pada sirip anal 11- 12+5; serta finlet pada sirip dada 19-22; V, 1+5. Ikan kembung lelaki dalam keadaan hidup berwarna keemasan pada bagian punggung, sedangkan dalam keadaan mati berwarna garis kegelapan pada bagian punggung dan tanda hitam dekat batas bawah sirip dada; sirip punggung berwarna kekuningan dengan corak hitam, sirip ekor dan sirip dada berwarna kekuningan. Daerah penyebaran ikan kembung lelaki di perairan pantai Indonesia dengan konsentrasi terbesar di perairan Laut Jawa, Kalimantan, Sumatera Barat, dan Selat Malaka. Ikan kembung lelaki hidup di perairan pantai dan tersebar di wilayah Indo-Pasifik barat dengan suhu perairan kurang lebih 17 C. Ikan kembung lelaki dewasa banyak ditemukan di lepas pantai dan pesisir yang dalam. Ikan ini memakan plankton dan biasa ditemukan bergerombol di kolom perairan. Ikan kembung lelaki cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu malam hari dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor hidrografis dan salinitas air laut . Ikan kembung lelaki biasanya dijual dalam bentuk segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin seperti peda yang lebih tahan lama. Ikan kembung lelaki yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang Widyantoro 2009.

2.2. Alat Tangkap Ikan Kembung Lelaki