Analisis SWOT Metode Analisis Data

3.4. Metode Analisis Data

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka pada kajian ini digunakan pendekatan analisis kuantitatif dan kualitatif yang disesuaikan dengan tujuan tersebut. Metode analisis yang digunakan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Metode Analisis No Tahapan Kajian Metode Analisis 1. Identifikasi Peraturan Kota Depok terhadap modal pihak ketiga • Analisis Kelembagaan 2. Perencanaan Penyertaan Modal terhadap pihak ketiga • Analisis Kelembagaan 3. Penyertaan modal terhadap Bank Jabar Banten • Analisis SWOT • Analisis Finansial 4. Penyertaan modal terhadap bank swasta Bank Panin, BCA, Bank Permata, Bank Danamon dan Bank BUMN BNI dan BRI • Analisis SWOT • Analisis Finansial 5. Penyertaan modal terhadap pihak yang dianggap memenuhi kelayakan • Analisis SWOT • Analisis Finansial

3.4.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Umumnya unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro yang menjadi penentu demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial-budaya, dan pelaku lingkungan mikro utama pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok yang berdampak pada kemampuannya memperoleh laba Kotler, 2005. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: • Strengths kekuatan Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. • Weakness kelemahan Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. • Opportunities peluang Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. • Threats ancaman Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Setelah dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan Threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. Gambar dari analisis SWOT dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Analisis SWOT Pada kasus ini, Analisis SWOT digunakan dua kali, pertama Bank BJB dievaluasi menggunakan Internal Factor Evaluation IFE dan External Factors Evaluation EFE yang disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal dan eksternal pada Analisis SWOT. Selanjutnya, untuk mengkaji perbandingan dengan bank lain dan produk perbankan lainnya menggunakan SWOT Deskriptif. SWOT Deskriptif adalah suatu analisa yang membandingkan antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang dan ancaman yang terjadi dalam perusahaan untuk memilih dan memilah alternatif strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan, namun data- data dalam objek penelitian tidak dinyatakan dalam angka-angka http:jurnal.pdii.lipi.go.idadminjurnal21088596.pdf. Untuk analisa kuantitatif deskriptif, perhitungan bobot dan nilai dari para responden dilakukan dengan Teknik Delphi. Pengukuran bobot dilakukan terhadap faktor-faktor strategis yang ada, dengan penilaian 1= pengaruh faktor strategis terhadap perusahaan kurang menentukan, 2= pengaruh faktor strategis terhadap perusaahaan cukup menentukan, 3= pengaruh faktor strategis terhadap perusaahaan menentukan, dan 4= pengaruh faktor strategis terhadap perusaahaan sangat menentukan yang ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Penentuan Bobot Faktor Strategis Faktor Strategis Tingkat Kepentingan Rata-rata Bobot 1 2 3 4 1 X Y Z a A 2 b B … N Rata-rata R 1,00 Dimana : 1-4 : Tingkat kepentingan faktor-faktor strategis 1-N : Faktor-faktor strategis yang digunakan a : {X x 1+Y x 2+Z x 3+…}responden A : aR x 100 Penentuan nilai terhadap faktor strategis dilakukan dengan memberikan nilai dengan skala 1 respon perusahaan terhadap pengaruh faktor strategis sangat lemah sampai skala 4 respon perusahaan terhadap pengaruh faktor strategis sangat kuat. Nilai terhadap faktor strategis tersebut disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Penentuan Nilai Faktor Strategis Faktor Strategis Nilai Jumlah Nilai Rata-rata nilai 1 2 3 4 1 X Y Z c C 2 d D … N Rata-rata Dimana : c : {X x 1+Y x 2+Z x 3+…} C : cjumlah responden Untuk mendapatkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penyertaan modal perusahaan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah dengan wawancara dengan manajemen PT. Bank Jabar Banten mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyertaan modal dan dilanjutkan dengan tahap kedua menggunakan kuisioner dengan materi hasil wawancara. Wawancara dilakukan kepada pihak manajemen baik secara bersama maupun terpisah. Hasil wawancara tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal, dan dibuat ke dalam kuisioner yang dibagikan kepada para pakar. Dari pengisian kuisioner tersebut, maka dibuat perhitungan IFE dan EFE matriks. Hasil perhitungan bobot dan nilai IFE dan EFE dihitung untuk menghasilkan nilai angka terbobot weighted score masing-masing faktor. Nilai angka terbobot tersebut menunjukkan tingkat reaksi atau respon perusahaan dalam menangani faktor-faktor strategis terhadap penyertaan modal. Tabel 5. Perhitungan Angka Terbobot Weighted Score EFE dan IFE Faktor Strategis Bobot Rating Skor Bobot 1 A X AX 2 B Y BY … N Total AX+BY Apabila telah didapatkan hasil penentukan angka terbobot weighted score faktor EFE dan IFE, maka dapat diketahui tingkat reaksi atau respon perusahaan dalam menangani faktor-faktor strategis terhadap penyertaan modal. Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan yang terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu organisasi memberi jawaban dengan cara yang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Jumlah nilai sama dengan 1,0. Dalam konteks penyertaan modal, faktor-faktor di dalam matriks IFE dan EFE dibuat ke dalam matriks SWOT untuk menentukan kegiatan perusahaan dalam mencapai target dana. Masing-masing berdasarkan matriks SWOT menunjukkan serangkaian kegiatan untuk mencapai target laba yang ingin dicapai oleh perusahaan.

3.4.2 Analisis Finansial