e. Perusahaan Surat Berharga Securities Company
Bergerak di bidang perdagangan efek-efek yang tercatat di bursa efek. Perusahaan Surat Berharga ini didukung oleh tenaga
profesional dalam mekanisasi perdagangan efek, seperti underwriter, broker, fund management Jadi, perbedaannya dengan
Pedagang Efek Dealer adalah bahwa pedagang efek mempunyai aktivitas jual beli efek dan memberi informasi dan konsultasi kepada
klien saja, sedangkan perusahaan surat berharga tidak hanya itu, tetapi juga menyediakan jasa profesional yang lain, seperti
underwriter, fund management
f. Perusahaan Pengelola
Dana investment Company
Perusahaan yang beroperasi di pasar modal dengan mengelola modal yang berasal dari investor. Perusahaan pengelola dana
mempunyai dua unit yang paling utama, yakni : •
Pengelolaan dana fund management dan •
Penyimpanan dana qustodian. Pengelola dana memutuskan efek mana yang harus dijual dan efek
mana yang harus dibeli, setelah itu yang melaksanakan penjualan atau pembelian adalah penyimpan dana qustodian. Qustodian juga
melakukan penagihan bunga dan deviden kepada emiten.
g. Biro Administrasi Efek
Berperan sebagai pihak yang melakukan administrasi yang berkenaan dengan kepentingan investor dan emiten. Jasa biro ini
sangat diperlukan pada pasar modal yang telah berkembang luas. Ada beberapa kegiatan yang sering dilakukan Biro Administrasi
Efek, di antaranya: 1. Membanfu emiten dan underwriter dalam rangka emisi efek;
2. Melaksanakan kegiatan penyimpanan dan pengalihan hak atas saham para investor;
3. Menyusun Daftar Pemegang Saham dan perubahannya untuk melakukan Pembukuan Pemegang Saham pembuatan Daftar
Pemegang Saham atas permintaan emiten; 4. Menyiapkan korespondensi emiten kepada pemegang saham,
misalnya pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dan pengumumam pembayaran deviden atas nama emiten;
5. Membuat laporan-laporan bila diminta oleh instansi berweweng, seperti Bapepam Anwar, 2010
2.7. Penelitian Terdahulu
Dewi 2007 yang menganalisis strategi penyertaan modal Provinsi DKI Jakarta kepada beberapa perusahaan daerah dan perusahaan lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi model-model penyertaan modal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta
kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model tersebut, serta penyusunan strategi penyertaan modal yang dapat dijadikan acuan bagi
pemerintah di Propinsi DKI Jakarta dalam memberikan penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah dan Perusahaan lainnya.
Untuk menjawab tujuan dari penelitian, maka dilakukan terhadap model-model penyertaan modal yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi
DKI Jakarta, analisis dilakukan untuk mengevaluasi kebaikan dan kelemahan dari masing-masing model selama ini. Selain itu juga dilakukan
analisis perbandingan dengan model-model penyertaan modal baik di tingkat nasional maupun dunia dengan analisis review literature secara
konseptual dan aplikasinya. Untuk mengetahui posisi model-model penyertaan modal yang
dilakukan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap model-model pesaing dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan matrik
profil kompetitif yaitu dengan memberi peringkat pada masing-masing model yang diperbandingkan.
Dengan mengacu pada hasil kuisioner maupun wawancara secara mendalam dari responden serta dari data-data sekunder, akan didapat
informasi menyeluruh yang menggambarkan secara obyektif kondisi dan
posisi perusahaan daerah. Selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk analisis SWOT yang akan memetakan keunggulan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan daerah yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan strategi dalam
penyertaan modal bagi permerintah Provinsi DKI Jakarta kepada perusahaan-perusahaan daerah dan perusahaan lainnya. Pada penelitian ini,
penyusunan strategi dilakukan melalui 2 dua tahap, yaitu 1 tahap masukan input input stage dengan menggunakan matriks Internal Factor
Analysis IFA dan External Factor Analysis EFA; dan 2 tahap pemaduan matching stage dengan menggunakan matriks Internal dan
Eksternal Matriks IE serta matriks SWOT. Hasil dari analisis SWOT adalah berbagai alternatif strategi, selanjutnya alternatif strategi yang ada
akan dipilih strategi yang terbaik dengan mempergunakan Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM. Selain metode di atas kajian ini juga
dilengkapi dengan analisis dari sisi keuangannya yaitu analisa investasi yang meliputi Internal Rate of Return IRR, Net Present Value NPV dan
Index Profitability untuk memperkuat strategi yang sudah diperoleh dari perhitungan metode QSPM, sehingga penyertaan modal yang dilakukan
oleh Provinsi DKI Jakarta mendatangkan keuntungan dan tepat sasaran
yaitu penyertaan modal pada perusahaan yang menguntungkan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penelitian penyusunan rencana penyertaan modal Pemerintah Kota Depok terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan Penyertaan Modal
terhadap pihak ketiga, lalu dibuat empat perbandingan perencanaan penyertaan modal yakni Perbandingan 1 Penyertaan modal terhadap PT
Bank Jabar Banten, Perbandingan 2 Penyertaan modal terhadap bank swasta lainnya, Perbandingan 3 Penyertaan modal terhadap Bank swasta
lainnya, dan Perbandingan 4 Produk perbankan lainnya. Setelah dibuat keempat perbandingan tersebut, maka dilakukan Analisis Kelembagaan
unutk mengetahui peraturan mana yang mendukung dan menghambat penyertaan modal dalam keempat perbandingan. Setelah diketahui mana
perbandingan yang layak sesuai Analisis Kelembagaan, maka dilakukan Analisis Finansial ROE dan EPS dan Analisis SWOT Strength,
Weakness, Opportunity, dan Threat untuk mengetahui tingkat kelayakan perbandingan tersebut. Kemudian, jika perbandingan tersebut layak dapat
dikembangkan dan jika tidak layak dapat dijadikan sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah Kota Depok. Kerangka pemikiran tersebut dapat
disajikan dalam Gambar 1.