II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Kas Daerah
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan
uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Pengelolaan Keuangan Daerah
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
daerah. Terdapat tiga tujuan utama manajemen kas, yaitu:
1. keamanan kas
2. menjaga likuiditas keuangan
3. memperoleh keuntungan investasi
Manajemen kas bertujuan untuk menjaga keamanan kas dalam arti melindungi kas dari kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan
manajemen yang buruk atau karena tindak korupsi dalam praktek pengumpulan, pengeluaran, dan pemanfaatan kas. Tujuan kedua adalah
menjaga likuiditas keuangan, yaitu menjaga jumlah kas yang memadai dan mencukupi untuk memenuhi kewajiban finansial, seperti membayarkan
kembali hutang jangka pendek yang jatuh tempo, membayar kewajiban kepada pihak ketiga, membiayai kegiatan yang sudah dianggarkan, dan
membayar belanja rutin. Manajemen kas juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pemanfaatan kas dalam investasi jangka pendek.
Seringkali antara tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh keuntungan investasi bersifat kontradiktif. Likuiditas yang tinggi
membutuhkan ketersediaan kas yang lebih besar. Namun, kondisi keuangan yang mengalami likuiditas tinggi bisa berarti mengorbankan kesempatan
memperoleh keuntungan investasi, sebab kas yang terlalu banyak tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk investasi sehingga menghasilkan
keuntungan. Sebaliknya, menginvestasikan kas yang terlalu besar dalam
instrumen investasi jangka pendek juga berarti menurunkan likuiditas. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh manajer keuangan sektor publik
adalah bagaimana menentukan jumlah kas yang paling optimal, yaitu menentukan jumlah kas di tangan yang mencukupi untuk mendanai kegiatan
operasional dan menginvestasikan kas yang masih menganggur Mahmudi, 2010
Ruang Lingkup Keuangan Daerah meliputi PP 582005, Pasal 2: a.
Hak daerah untuk memungut pajak daerah, dana retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
b. Kewajiban daerah untuk menyelengggarakan urusan pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak ketiga; c.
Penerimaan daerah d.
Pengeluarah daerah; e.
Kekayaan yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
dinilai dengan uang; termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah;
f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah danatau kepentingan umum
Asas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 4 1
Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
2 Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem
yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah Halim, 2010.
2.2. Investasi 2.2.1 Pengertian Investasi