Peluang HASIL DAN PEMBAHASAN

system, phone banking maupun internet banking dengan program tersebut. ƒ Keberpihakan kepada pengusaha kecil dan mikro yang masih minim. Saat ini nilai kredit yang disalurkan masih relatif kecil dibandingkan nilai Investasi UMKM dengan rasio rata-rata jumlah kredit UMKM terhadap nilai Investasi UMKM untuk wilayah Jawa Barat dan Banten sebesar 34,3 persen, sedangkan nasional 55,4 persen. Adapun rasio kredit terhadap nilai investasi UMKM sebesar 7,9 persen.

c. Peluang

ƒ Penggunaan teknologi dalam pelayanan. Menggunakan teknologi berbasis komputerisasi dan penggunaan jaringan komunikasi khusus untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. ƒ Meningkatnya konsumsi masyarakat akan perbankan. Mengencarkan promosi melalui media massa untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap Bank BJB. ƒ Perizinan yang mendukung dalam aspek hukum untuk perkembangan perusahaan. Didukung dengan berbagai Peraturan Republik Indonesia seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005, Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000. ƒ Potensi dana masyarakat yang sangat besar di Jawa Barat. Kepemilikan saham Pemprov. Jabar sekarang sebesar 38 dari seluruh saham Bank BJB dan setelah IPO ini dapat meningkatkan minat masyarakat secara umum untuk berinvestasi secara langsung terhadap Bank BJB. ƒ Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia yang mendukung. Adanya sentralisai dari Bnak Indonesia terhadap seluruh bank-bank di Indonesia dan kebijakan pemerintah untuk mengutamakan asset-aset pemerintah, seperti Bank BJB sebagai BUMD. ƒ Memiliki dukungan modal dan komitmen pemegang saham yang kuat Terbukti untuk posisi 30 Juni 2010 unaudited, Dana Pihak Ketiga mencapai Rp. 32,0 triliun atau tumbuh sebesar 35,2 dibandingkan posisi Desember 2009. ƒ Kondisi ekonomi nasional mulai menunjukan perbaikan dengan dibuktikan oleh pertumbuhan ekonomi yang mulai positif pada beberapa tahun terakhir. ƒ Perhatian pemerintah terhadap kemajuan pengusaha kecil masih besar dengan banyaknya bantuan dari pemerintah baik berupa dana maupun manajemen Dirut Bank BJB menyebutkan sejak diluncurkan pada 2006, Kredit Mikro Utama tumbuh pesat dengan CAGR periode 2007-2009 sebesar 165 persen. Pada 2009 Kredit Mikro Utama menyumbang sekitar 16,7 persen dari kredit produktif, atau 4,1 persen dari total kredit yang disalurkan perseroan. Pertumbuhan Kredit Mikro Utama memberikan harapan atas pertumbuhan kredit di masa depan, mengingat potensi pertumbuhan kredit UMKM di regional Jawa Barat dan Banten maupun nasional masih sangat besar. Dengan perkembangan UMKM yang masih besar, maka akan adanya peningkatan perhatian pemerintah terhadap sektor UMKM baik dari segi dana maupun bantuan lainnya. ƒ Potensi pasar terhadap pengusaha di tingkat kecamatan masih banyak yang dapat digali. Padatnya masyarakat Jawa Barat hingga ke pelosok kecamatan yang masih belum mengenal perbankan, dapat dijadikan target pasar baru dalam ekspansi usaha Bank BJB. ƒ Kepercayaan terhadap nama atau citra Bank BJB di masyarakat masih cukup besar. Terbukti saat akhir pekan lalu tanggal 9 Desember 2010, harga penutupannya pada level Rp 1.650 per lembar. Bahkan, sempat menembus Rp 1.700 per lembar pada bulan November. Dalam setiap transaksi, rata-rata saham yang tertransaksikan juga menggembirakan pihak Bank BJB, jumlah saham yang tertransaksikan, rata-rata 50-80 ribu lot. Respon positif itu didasari oleh beberapa hal. Di antaranya dalam hal performa, kinerja, dan kepercayaan masyarakat yang positif terhadap citra Bank BJB.

d. Ancaman