Kinerja Pengukuran Kinerja Perusahaan

2.4. Kinerja dan Pengukuran Kinerja Perusahaan

2.4.1 Kinerja

Rivai dan Basri 2005, Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Istilah kinerja atau performa mengacu pada hasil output dan sesuatu yang dihasilkan dari proses, produk dan jasa yang bisa dievaluasi dan dibandingkan secara relatif dengan tujuan, standar, hasil-hasil yang lalu dan dari organisasi lain Hertz, 2007. Menurut Mangkunegara 2001, istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau perstasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Kinerja atau yang sering diistilahkan dengan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.4.2 Pengukuran Kinerja Perusahaan

Yuwono, et al 2006 mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagan organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Mulyadi, 2001. Terdapat dua jenis pengukuran dalam BSC, yaitu 1 hasil- outcome lagging measurements dan 2 pengendali kinerja- performance drivers leading measurements. Ukuran hasil tanpa pengendali kinerja tidak akan mengkomunikasikan bagaimana hasil itu dicapai atau diperoleh. Hal ini juga tidak memberikan indikasi awal tentang apakah strategi yang sedang diterapkan itu akan berhasil. Sebaliknya, pengendali kinerja seperti siklus waktu dan tingkat kegagalan per sejuta kesempatan saja tanpa ukuran- ukuran hasil hanya memungkinkan unit-unit bisnis mencapai peningkatan operasional jangka pendek. Dengan demikian, BSC yang disusun sebaiknya memiliki kombinasi pengukuran hasil lagging indicators dan pengendali kinerja leading indicators yang telah disesuaikan dengan tujuan strategis unit bisnis Gaspersz, 2003.

2.4.3 Manfaat pengukuran kinerja