Metode SNI 01.7202-2006 yang dilakukan Metode JIS K 1571-2004

3.3 MetodePengujian

Metode pengujian keawetan dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu SNI 01.7202-2006 dan JIS K 1571-2004.

3.3.1 Metode SNI 01.7202-2006 yang dilakukan

Contoh uji papan partikel dipotong denganukuran panjang 2,5 cm dan lebar 2,5 cm sebanyak tiga ulangan. Contohuji kayu solid sengon, cempaka dan manglid dipotong sesuai SNI dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm x 0,5 cm dengan pengulangan pengujian sebanyak tiga kali. Pengambilan foto contoh uji sebelum pengumpanan. Pengovenan contoh uji dilakukan selama 48 jam dengansuhu 60 o C ± 2 o C untuk mendapatkan nilai berat kayu sebelum pengujian W 1 serta pengovenan pasir yang sebelumnya telah diayak dan botol uji. Penyinaran ultraviolet dengan laminar flowselama ± 24 jam pada botol uji dan pasir yang digunakan agar steril. Contoh uji dimasukkan ke dalam botol uji kaca, dengan posisi berdiri dan disandarkan sehingga salah satu bidang terlebar menyentuh dinding botol uji. Pasir sebanyak 200 g dan air 50 ml ditambahkan ke dalam botol uji kadar air pasir 25 dari sisi bersebelahan dengan kayu. Selanjutnya rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren dari kasta pekerja ditambahkan sebanyak 200 ekor ke dalam botol uji. Botol uji ditutup dengan alumunium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama empat minggu. Pasir dalam botol uji yang terlihat kering akan ditambahkan air mineral secukupnya sampai pasir terlihat lembab. Setelah empat minggu botol uji dibongkar, dilakukan perhitungan rayap yang masih hidup. Selanjutnya contoh uji dicuci dan dilakukan pengovenan selama ± 48 jam dengansuhu 60 o C ± 2 o C. Contoh uji diletakkan pada desikator selama 15 menit, kemudian contoh uji ditimbang W 2 . Gambar 4 Pengujian Keawetan Kayu terhadap Serangan Rayap Tanah yang Dilakukan Berdasarkan SNI 01.7202-2006.

3.3.2 Metode JIS K 1571-2004

Contoh uji papan partikel dan kayu solidnya dipotong dengan ukuran 2,0 x 2,0 x 1,0 cm dengan pengulangan pengujian sebanyak tiga kali. Pengambilan foto contoh uji sebelum pengumpanan. Pengovenan contoh uji dilakukan selama 48 jam dengan suhu 60±2 o C untuk mendapatkan nilai berat kayu sebelum pengujian W 1 . Botol uji dibuat dengan dasar dental cement dan jaring tipis, kemudian botol uji dilakukan penyinaran ultraviolet dengan laminar flow agar steril. Contoh uji kayu dimasukkan ke dalam paralon dengan posisi bidang radial kayu menyentuh jaring tipis Gambar 5. Sebanyak 150 ekor rayap tanah dari kasta pekerja dan 15 ekor rayap prajurit ditambahkan ke dalam botol uji. Kemudian botol uji ditutup dengan alumunium foil, ditempatkan dalam wadah yang telah diberi alas kapas basah. Botol uji diiletakkan di atas kapas basah, kemudian ditaruh di tempat gelap selama tiga minggu. Selama pengujian diusahakan agar kelembaban botol uji tetap terjaga dan rayap yang mati harus segera dikeluarkan dari botol uji. Setelah tiga minggu botol uji dibongkar, dilakukan penghitungan jumlah rayap yang masih hidup untuk mengetahui nilai mortalitas rayap. Sementara itu, contoh uji dicuci dan dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2 o C. Contoh uji diletakkan pada desikator selama 30 menit, kemudian contoh uji ditimbang W 2 . Alumunium foil Rayap Pasir lembab Contoh uji Botol uji 14 cm 5 cm 8 cm Gambar 5 Pengujian Keawetan Kayu terhadap Serangan Rayap Tanah Berdasarkan Standar JIS K 1571-2004.

3.4 Respon yang Diukur