perumahan papan, balok dan tiang. Selain itu dapat juga dipakai untuk pembuatan peti, veneer, pulp, papan serat, papan partikel, korek api, dan kayu
bakar Martawijaya et al. 1989.
2.3 Kayu Cempaka
Menurut Abdurrohim et al. 2004, daerah penyebaran kayu cempaka antara lain Malesia, Sulawesi Muna, Maluku Moratai, Ambon. Dalam dunia
perdagangan kayu ini dikenal dengan nama cempaka. Kayu ini mempunyai juga nama daerah diantaranya minjaran, warisan, dan arimot. Adapun klasifikasi dari
cempaka sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Magnoliales
Famili : Magnoliaceae
Genus : Elmerrillia
Spesies : Elmerrillia ovalis Miq. Dandy.
Menurut Martawijaya et al. 1989, secara umum pohon cempaka akan tumbuh hingga ketinggian 45 m dengan batang utama yang lurus, silindris,
ketinggian cabang pertama mencapai 12-16 m, dan diameternya mencapai 100- 200 cm. Cempaka mempunyai tangkai daun tidak berbulu dan berjonjot
kekuningan dengan bentuk daun berbentuk jorong 7-36 cm x 4-16 cm, ujung daun bulat, pangkal daun bundar dengan ujung tulang daun bersambungan
membentuk sudut. Warna bunga dari kayu ini adalah krem atau putih. Ciri umum dari kayu cempaka antara lain kayu teras yang berwarna kuning
kehijauan, yang lambat laun warnanya akan berubah menjadi coklat, cukup jelas batasnya dengan gubal yang berwarna putih kekuning-kuningan. Kayu cempaka
mempunyai corak yang polos, tetapi kurang mengkilap dan kesan raba yang agak kesat. Tekstur kayu cempaka sedikit kasar dengan arah serat yang lurus dan kayu
ini mempunyai kekerasan dari sedikit lunak sampai sedikit keras. Jika kayu cempaka masih segar maka akan tercium bau harum Mandang dan Pandit 1997.
Pandit dan Kurniawan 2008 menyebutkan bahwa ciri utama kayu cempaka antara lain kayu cempaka berwarna kuning dan berbau agak harum, serta
mempunyai parenkim yang berbentuk pita, pembuluh berganda radial, bidang perforasi bentuk tangga.
Berat jenis kayu ini tergolong rendah yaitu 0,43 0,31-0,50 dengan kelas awet II Mandang dan Pandit 1997. Dilihat dari sifat fisik dan mekanis, kayu
cempaka tergolong kayu kelas kuat III-IV. Menurut Mandang dan Pandit 1997, jenis kayu cempaka ini sangat awet dan sangat disukai untuk bangunan rumah
balok, papan dinding, dan lantai, kerangka pintu dan jendela, bangunan kapal termasuk dek, tiang pancang di air tawar, alat olah raga, alat musik, ukiran, barang
kerajinan, peti jenazah, alat gambar, dan kayu lapis. Komponen kimia kayu cempaka menurut Abdurrohim et al. 2004 dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah
ini. Tabel 2 Komponen kimia kayu cempaka
Komponen Kadar
Kadar abu 1,55
Silika 1,50
Lignin 29,99
Selulosa 45,59
Pentosan 18,50
Kelarutan alkohol benzena 11,86
NaOH 1 19,93
Air panas 8,92
Air dingin 8,42
2.4 Kayu Manglid