Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Mortalitas rayap dihitung dengan persamaan : MR= 100 Keterangan: MR = Mortalitas rayap . D = Jumlah rayap yang mati ekor. Do = Jumlah rayap pada awal pengumpanan ekor. Feeding rate dihitung dengan rumus: = + 12 Keterangan: FR = Feeding rate µgekorhari. = Selisih kehilangan berat contoh uji µg. = Jumlah rayap awal pengujian ekor. 1 = Jumlah rayap hidup pada akhir pengujian ekor. T = Lama waktu pengumpanan hari. Kerapatan contoh uji diukur dengan menggunakan rumus: = Keterangan: KR = Kerapatan gcm 3 . = Berat kering udara contoh uji g. = Volume contoh uji cm 3 .

3.4 Analisis Data

Pengolahan data penelitian ini menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 17.0 for Windows Evaluation Version. Rancangan percobaan yang digunakan dalam pengujian ini adalah analisis factorial dalam Rancangan Acak Lengkap RAL dengan dua factor yaitu faktor α jenis papan partikel sengon, cempaka, manglid, dan campuran, faktor β kerapatan target papan partikel yakni 0,4 gcm 3 dan 0,6 gcm 3 . Respon yang diukur adalah kehilanganberat dan feeding rate. Model persamaan yang digunakansebagai berikut: Y ijk = µ + α i + β j+ αβ ij + + ε ijk i = 1,2,3,4 ; j = 1,2 ; k= 1,2,3 Keterangan: Y ijkl = Respon percobaan terhadap unit percobaan karena pengaruh taraf ke-j faktor β, dan taraf ke–i faktor α padaulanganke–k. µ = Rata-rata umum. α i = Pengaruh dari tarafke-i factor α jenis kayu. β j = Pengaruh dari tarafke-j faktorβ kerapatan target. αβ ij = Pengaruh interaksi dari taraf ke-i faktor α dan taraf ke-j faktor β. ε ijk = Pengaruh acak yang menyebar normal. Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan-perlakuan maka dilakukan analisis keragaman. Kriteria ujinya yang digunakan adalah jika nilai signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0,05 alpha maka perlakuan berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 sedangkan nilai signifikansi lebih besar 0,05 alpha berarti perlakuan tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95. Perlakuan yang dinyatakan berpengaruh terhadap respon dalam analisis ragam kemudian diuji lanjut menggunakan uji DMRT Duncan’s Multiple Range Test. Uji lanjut ini dilakukan untuk mengetahui taraf perlakuan mana yang memberikan pengaruh yang nyata dan bagus terhadap respon yang dihasilkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Papan partikel sengon, cempaka dan manglid yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kerapatan target 0,4 gcm 3 dan 0,6 gcm 3 . Nilai kerapatan contoh uji yang dipergunakan untuk pengujian disajikan pada Lampiran 3 dan Lampiran 6. Nilai rata-rata kerapatan papan partikel bervariasi dan melebihi dari kerapatan papan yang ditargetkan.Papan partikel sengon, cempaka, manglid, dan campuran dengan kerapatan target 0,4 gcm 3 termasuk kategori papan partikel berkerapatan rendah karena papan partikel ini mempunyai nilai kerapatan 0,59 gcm 3 Maloney 1993. Sementara itu, papan partikel sengon, cempaka, manglid, dan campuran dengan kerapatan target 0,6 gcm 3 termasuk kategori papan partikel berkerapatan sedang karena papan partikel ini mempunyai nilai kerapatan 0,59- 0,80 gcm 3 Maloney 1993. Pengujian keawetan papan partikel kayu sengon, cempaka, manglid dan campuran dilakukan dengan uji laboratoris. Metode pengujian keawetan yang dilakukan mengacu pada SNI 01.7207-2006 dan JIS K 1571-2004. Parameter yang digunakan dalam pengujian keawetan ini yaitu kehilangan berat contoh uji, feeding rate rayap dan mortalitas rayap. Untuk mengetahui pengaruh metode pengujian terhadap kehilangan berat dan feeding ratemaka dilakukan pengujian beda nilai tengahpengamatan independen dengan ragam populasi tidak diketahui uji-t 2 sampel independen. Hasil uji T ini disajikan disajikan secara lengkap dalam Lampiran 9 dan Lampiran 13. Hasil uji beda nilai tengah uji-t kedua metode pengujian terhadap nilai kehilangan berat dan feeding ratemenunjukkan bahwa nilai kehilangan berat contoh uji menggunakan metode pengujian SNI dan JIS berpengaruh nyata. Hal ini berarti bahwa nilai kehilangan berat contoh uji dipengaruhi oleh metode pengujian yang dipergunakan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah rayap yang digunakan pada metode SNI dan JIS, lama waktu pengujian yang berbeda.

4.1 Metode Pengujian SNI 01.7207-2006