BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Kebijakan fiskal
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan
daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta
menurunkan output industri secara umum. Dalam literatur klasik, terdapat beberapa perbedaan pandangan mengenai kebajikan fiskal, terutama menurut teori Keynes dan
tiori klasik tradisional Nopirin, 2000. Pada prinsipnya Keynes berpendapat bahwa kebijakan fiskal lebih besar pengaruhnya terhadap output daripada kebijakan
moneter. Hal ini didasarkan atas pendapatnya bahwa, pertama elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga kecil sekali extrim-nya nol sehingga kurva IS tegak.
Kebijakan fiskal yang ekspansif akan menggeser kurva IS kekanan sehingga output meningkat. Sedangkan ekspansi moneter dengan penambahan jumlah uang beredar
pada kurva IS yang tetap tidak akan berpengaruh terhadap output. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal akan lebih efektif dibandingkan dengan
kebijakan moneter.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Jenis Kebijakan Fiskal
Dari sudut ekonomi makro maka kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi dua yaitu Kebijakan Fiskal Ekspansif dan Kebijakan Fiskal Kontraktif. Kebijakan
Fiskal Ekspansif adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah, pada saat munculnya kontraksional gap. Konstraksional gap adalah suatu kondisi dimana output potensial Y
F
lebih tinggi dibandingkan dengan output Actual . Pada saat terjadi kontraksional gap ini kondisi
perekonomian ditandai oleh tingginya tingkat pengangguran dimana .
Kebijakan ekspansif dilakukan dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah G atau menurunkan pajak T untuk meningkatkan output Y, adapun
mekanisme peningkatan pengeluaran pemerintah ataupun penurunan pajak T terhadap output adalah sebagai berikut, pada grafik 2.1 maka dapat dijelaskan
bahwa disaat pengeluaran pemerintah ∆G naik atau selisih pajak ∆T turun maka
akan menggeser kurva pengeluaran agregat keatas sehingga pendapatan akan naik dari Y
1
menjadi Y
f
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Kurva kebijakan fiskal ekspansif
Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan pemerintah dengan cara
menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.
kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik
anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas overheating untuk menurunkan tekanan permintaan
. pada saat
munculnya ekpansionary gap. Ekspansionary gap adalah suatu kondisi dimana output potensial Y
f
lebih kecil dibandingkan dengan output Actual . Adapun mekanisme penurunan pengeluaran pemerintah G ataupun kenaikan pajak T
Universitas Sumatera Utara
terhadap output Y adalah sebagai berikut, secara grafik kebijakan fiskal kontraktif diagram sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kurva kebijakan fiskal kontraktif
Pada gambar 2.2 dapat dijelaskan bahwa disaat pengeluaran pemerintah ∆G
turun atau selisih pajak ∆T naik maka akan menggeser kurva pengeluaran agregat
kebawah sehingga Pendapatan akan turun dari Y
1
menjadi Yf
Universitas Sumatera Utara
2.3 Alat Analisis Kebijakan fiskal melalui IS