4.3 Analisis Hasil Pers
4.3.1 A sil Persa
pat k B
Penelitian ini bertujuan untuk men sarny
va variabel k
n fiskal dan one
ap Pr stik Produk
Indonesia dengan menggunakan m ltan dengan m
re TSL
elakukan u ng digunak
menggu ugmented Dickey Fuller Test
ADF dan Philip P
amaan nalisis Ha
maan Penda an Domesti
ruto
getahui be a pengaruh
riabel – ebijaka
kebijakan m ter terhad
oduk Dome odel persamaan simu
etode estimasi Two Stage Least Squa
S dalam periode pengamatan. Penulis m
ji stationer terhadap data ya an dalam
penelitian ini dengan nakan uji A
erron Test. Setelah dilakukan uji stasioneritas diketahui bahwa satu data yang
digunakan merupakan data yang tidak stasioner. Berikut hasil uji stasioneritas data penelitian disajikan dalam tabel.
Tabel 4.2 Uji Stasioneritas Data No
Variabel Level First D
ADF Test
1 PDB First
Difference 2.385965
2 M1 Level
3.030915 3 Tax
Level 3.215218
4 Gov level
4.540878 5 R
First Difference
-2.505852 Sumber : Data Olahan
Dari hasil perhitungan dengan mengggunakan metode estimasi Two Stage Least Square
TSLS dengan menggunakan software eviews versi 3.0, didapat hasil persamaan untuk PDB Indonesia adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Hasil Olahan Data Variable Coefficient
Std. Error
t-Statistic Prob.
g beredar dan pengeluaran pemerintah. Semen
Bruto Indonesia, dan signifikan secara statistik pada α 1, hal ini dapat dilihat dari
Dari hasil estimasi persamaan Produk Domestik Bruto PDB diperoleh R
2
sebesar 99,68 , dimana ini berarti keseluruhan variabel eksogen dalam model persamaan Produk Domestik Bruto pada penelitian ini mampu menerangkan variasi
Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar 99,68, sedangkan selebihnya sebesar 0.32 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model persamaan
penelitian. Dari hasil olahan data untuk estimasi persamaan Produk Domestik Bruto
terdapat dua variabel penelitian yang signifikan mempengaruhi PDB Indonesia. Variabel tersebut adalah jumlah uan
tara itu variabel pajak tidak signifikan mempengaruhi Produk Domestik Bruto Indonesia selama periode pengamatan.
Tanda–tanda koefisien variabel sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan teori. Jumlah uang beredar berpengaruh positif terhadap Produk Domestik
M1 7.179680
1.505096 4.770247
0.0001 GOV
1.449301 0.433487
3.343355 0.0027
TAX -0.987060
1.408002 -0.701036
0.4900 R-squared
0.996851 Mean dependent var 891383.1
Adjusted R-squared 0.996458 S.D. dependent var
1057518. S.E. of regression
62938.98 Sum squared resid 9.51E+10
Durbin-Watson stat 0.527790
Universitas Sumatera Utara
hasil olah data nilai koefisien regresi untuk jumlah uang beredar terhadap PDB adalah sebesar 7.179680 hal ini dapat diartikan apabila terjadi perubahan pada jumlah uang
beredar
n pemerintah akan
iartikan apabila terjadi perubahan pada pengeluaran emerintah sebesar 1 milyar rupiah maka akan terjadi perubahan Produk Domestik
ruto sebesar 1.449 milyar rupiah dengan arah yang sama pada tingkat kepercayaan sebesar 1 milyar rupiah maka akan terjadi perubahan Produk Domestik Bruto
sebesar 7.179 milyar rupiah dengan arah yang sama pada tingkat kepercayaan 99. Menurut Teori Keynes dalam kerangka IS-LM penambahan jumlah uang beredar
akan menggeser kurva LM kekanan bawah yang berarti menaikan PDB dan penurunan dalam harga.
Tanda positif dari koefisien pengeluaran pemerintah terhadap PDB memberikan indikasi adanya hubungan searah antara pengeluaran pemerintah dan
Produk Domestik Bruto. Dalam aspek teoritis, peningkatan pengeluara berpengaruh langsung terhadap perekonomian. Selain itu pengeluaran
pemerintah juga diyakini memiliki efek yang cukup besar dalam upaya menstimulus perekonomian misalnya, investasi pemerintah dalam hal alokasi barang-barang
publik, selain akan menyebabkan adanya penyerapan lapangan kerja, efek multipliernya juga akan meningkatkan permintaan agregat dan aktivitas produksi.
Meningkatnya permintaan agregat dan aktivitas produksi akan berdampak pada meningkatnya Produk Domestik Bruto.
Nilai koefisien regresi untuk pengeluaran pemerintah terhadap PDB adalah sebesar 1.449301 hal ini dapat d
p B
Universitas Sumatera Utara
99 α =1 . Dari hasil ini dapat terlihat bahwa pengaruh pengeluaran pemerintah
yang be
merintah mempunyai korelasi y
estik Bruto, dengan alasan ini mungk
penyebab ikan
l paja Penerimaan pajak m
umb aan n
cukup yang tetap harus dioptimalkan wal
in tingg an semakin re
Bruto. besar diiring
tah yan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi
hal ini gitu besar terhadap Produk Domestik Bruto.
Nilai koefisien regresi untuk pajak terhadap PDB adalah sebesar -0.987 hal ini dapat diartikan apabila terjadi perubahan pada pajak sebesar 1 milyar rupiah maka
akan terjadi perubahan Produk Domestik Bruto sebesar -0.987 milyar rupiah. dengan arah yang berlawanan dan tidak signifikan, tidak signifikannya variabel ini karena
terdapatnya multikolinearitas yang cukup kuat antara variabel independent dalam penelitian ini. Dari ujikorelasi terlihat bahwa pajak dan pengeluaran pe
ang kuat terhadap Produk Dom in menjadi
tidak signif nya variabe
k tersebut. erupakan s
er penerim egara yang
besar aupun berlawanan arah dengan Produk Domestik
Bruto dimana semak inya penerimaan pajak maka ak
ndahnya Produk Domestik
Namun penerimaan pajak yang i dengan
pengeluaran pemerin g besar juga
sejalan dengan hasil penelitian menunjukkan angka pengganda pajak -0.98 lebih kecil dari angka pengeluaran pemerintah 1.44 pengeluaran pemerintah yang
berarti kalau pajak dan pengeluaran pemerintah dioptimalkan maka tetap ada peningkatan PDB sebesar 0.46.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Analisis Hasil Persamaan Jumlah Uang Beredar