Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan

Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian. Prosedur ini berfungsi sebagai acuan dalam keterlaksanaan penelitian yang terstruktur dan mudah sehingga memperoleh hasil yang baik dan sesuai tujuan penelitian di lapangan. Secara umum, prosedur penelitian yang dilakukan adalah studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur berarti kegiatan yang berkaitan dengan pencarian dan penggalian informasi mengenai metode IMPROVE, multimedia interaktif, dan intrapersonal intelligences. Dengan informasi tersebut, maka dapat dijadikan acuan untuk mencari keterkaitan antara metode IMPROVE berbasis multimedia interaktif dengan peningkatan intrapersonal intelligences . Studi lapangan yaitu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh data yang menggambarkan tentang suatu masalah keadaan dan gejala di lapangan. Kegiatan dalam studi lapangan adalah tahap pre test, tahap pelaksanaan pembelajaran, dan tahap post test. Setelah semua tahap dari studi lapangan berlangsung, maka selanjutnya adalah tahap analisis data, uji hipotesis dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan uraian tersebut, adapun alur dari pelaksanaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

3.4.1 Tahap Persiapan

1. Identifikasi permasalahan mengenai materi ajar SMA Sekolah Menengah Atas serta permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. 2. Menentukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian. 3. Studi literatur mengenai metode pembelajaran IMPROVE, multimedia interaktif dan Intrapersonal Intelligences. 4. Menentukan materi ajar yang akan digunakan sebagai materi pembelajaran dalam penelitian. Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5. Menyusun instrumen pembelajaran, meliputi RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, media pembelajaran multimedia interaktif, lembar observasi, soal pre test dan post test serta alat dan bahan lainnya yang berhubungan dengan pembelajaran. 6. Judgement intrumen-instrumen pembelajaran tersebut kepada dosen dan guru. 7. Melakukan perbaikan instrumen jika ada instrumen yang kurang tepat. 8. Melakukan uji coba instrumen berupa soal pre test dan post test pada kelas X sepuluh lain di SMA Negeri 4 Cirebon. 9. Menganalisa hasil uji coba instrumen, meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. 10. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. 11. Mengurus surat izin penelitian dan menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan. 12. Menghubungi guru TIK tempat dilaksanakannya penelitian SMA Negeri 3 Cirebon untuk penyesuaian materi ajar dan mengetahui kondisi kelas. 13. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.4.2 Tahap Pelaksanaan

1. Memberikan pre test kepada kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan disampaikan. Hasil dari pre test ini juga akan digunakan sebagai pembanding dalam menentukan peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah proses pembelajaran dilaksanakan. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer. Pada kelas eksperimen digunakan metode pembelajaran IMPROVE berbasis multimedia interaktif, sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran secara konvensional, yaitu kegiatan belajar Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu mengajar dengan metode ceramah, diskusi dan praktek serta menggunakan media pembelajaran satu arah. 3. Pelaksanaan metode pembelajaran IMPROVE berbasis multimedia interaktif disesuaikan dengan tujuh tahapan metode IMPROVE yang kemudian disesuaikan pula oleh indikator-indikator intrapersonal intelligences- nya. Ketujuh tahapan tersebut secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: a. Introducing the New Concept; pada tahapan ini siswa diberi pengenalan awal mengenai konsep materi dan sub materi jaringan komputer yang akan dipelajari. Pengenalan konsep ini menggunakan video yang ada dalam multimedia pembelajaran interaktif. b. Metacognitif Question; pada tahap ini siswa diberi rangsangan tentang pengetahuannya melalui pertanyaan-pertanyaan metakognitif. c. Practicing; merupakan tahapan di mana siswa mulai menggali konsep-konsep mengenai jaringan komputer. Dalam tahapan ini, siswa membentuk kelompok 3-4 orang untuk kemudian mendiskusikan permasalahan yang ada dalam lembar kerja kelompok. Setelah itu mengungkapkan hasil diskusi kelompoknya di hadapan kelas. Selain itu, dalam tahapan ini pada pertemuan kedua terdapat praktikum langsung menyusun kabel jaringan. d. Reviewing and Reducing Difficulties; siswa mengungkapkan permasalahan yang tidak dapat diselesaikannya ataupun kesulitan yang dihadapinya baik kepada guru maupun temannya. e. Obtaining Mastery; merupakan tahapan di mana siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan materi yang dipelajari pada hari yang sama untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi. Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu f. Verification; dari hasil evaluasi dapat dilihat siswa mana yang telah menguasai materi dan siswa mana yang belum berdasarkan pencapaian batas kelulusan. g. Enrichment; pengayaan pada tahap ini dilakukan jika siswa masih tetap belum mencapai batas kelulusan setelah mengulang kembali materi yang ada pada multimedia pembelajaran sebanyak satu kali. 4. Memberikan post test kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Post test dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengukur peningkatan hasil belajar kognitif siswa.

3.4.3 Tahap Akhir

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN TIK.

3 10 35

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 40

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING BERBANTU MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

2 7 47

PENERAPAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MATA PELAJARAN TIK(TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA.

1 4 45

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBASIS SOCIAL NETWORKING DAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOMOTOR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 53

PENERAPAN DRILL METHOD BERBANTU MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 1 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPS) BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMP.

2 10 48

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

1 1 5