Tes Hasil Belajar Teknik Analisis Data

Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur aspek afektif siswa. Angket diberikan setelah seluruh pembelajaran dilakukan pertemuan terakhir. Angket ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa dari sisi intrapersonal intelligences setelah dilakukan pembelajaran dengan metode IMPROVE.

3.5.4 Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Selain alat dan bahan praktikum dalam pembuatan kabel jaringan, penelitian ini menggunakan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran di kelas eksperimen. Dalam multimedia ini terdapat materi pelajaran yang harus dipahami oleh siswa serta evaluasi di setiap materi pokoknya. Alur multimedia pun disesuaikan dengan tahapan metode IMPROVE. Sehingga multimedia ini dapat dioperasikan sendiri oleh siswa. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru bertugas membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam tahapan metode IMPROVE yang tidak terdapat dalam media. Tahapan IMPROVE yang tidak terdapat sepenuhnya terdapat pada media yaitu tahap Practicing.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengukur ketercapaian proses pembelajaran dan melihat perbedaan hasil belajar dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun langkah-langkah perhitungan statistika yang dilakukan untuk mengolah data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar merupakan data penelitian dalam bentuk kuantitatif berupa data skor tes yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Skor tes yang dimaksud adalah skor pre test dan post test. Pengolahan data tersebut meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pemberian Skor Jawaban Skor untuk soal bentuk pilihan ganda pre test maupun post test ditentukan berdasarkan metode Rights Only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawabna salah atau tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Untuk menghitung skor pilihan ganda digunakan rumus berikut: …………...5 dengan keterangan: S = Skor siswa R = Jumlah jawaban siswa yang benar N = Jumlah soal 2. Pengujian Hipotesis Sudjana 2005:219 memaparkan bahwa “Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya ”. Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis tersebut disebut hipotesis statistik. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. “Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis ” Sudjana, 2005:219. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol diasumsikan memiliki kemampuan awal yang sama, karena kedua kelompok tersebut belum mendapatkan perlakuan yang berbeda. Dwi Murtikah, 2013 Penerapan Metode Pembelajaran Improve Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Intrapersonal Intelligences Siswa Dalam Mata Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kemudian kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda melalui proses pembelajaran dengan penerapan teknik yang berbeda, dilakukan untuk melihat kemampuan akhir kedua kelompok. Sesuai den gan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu “Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbasis multimedia interaktif yang mengacu pada Intrapersonal Intelligences lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional ”.

a. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN TIK.

3 10 35

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 40

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING BERBANTU MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

2 7 47

PENERAPAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MATA PELAJARAN TIK(TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA.

1 4 45

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBASIS SOCIAL NETWORKING DAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOMOTOR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 53

PENERAPAN DRILL METHOD BERBANTU MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 1 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPS) BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMP.

2 10 48

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

1 1 5