Aspek-aspek Minat Membaca Kajian Pustaka

commit to user 13 sosial, politik dan lainnya. Bisa digambarkan bahwa bangsa-bangsa maju dan modern yang berhasil menemukan teknologi yang canggih, semua itu berawal dari strongly habit membaca yang pada gilirannya akan melahirkan para ilmuwan dalam berbagai bidang. Sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul tersebut, pada umumnya dekat dengan bahan bacaan baik cetak maupun elektronik sehingga membaca sudah menjadi bagian dari hidup dan menjadi suatu kebiasaan. Dengan demikian sangatlah penting menumbuhkan minat membaca pada anak. Daisy Marvel Jones 1971: 54 mengemukakan pentingnya membaca ada lah “the following generalizations may give the observant teacher food for thought when she is tempted to plunge ahead for purposes of getting all children reading, keeping up with the other classes, satisfying parent expectations, or attaining scores on competitive examinations ”. Intinya, membaca itu penting untuk memberi pengetahuan kepada anak, mewujudkan harapan orang tua ataupun mencapai nilai dalam ujian kompetensi. Menurut Dwi Sunar P. 2008: 57 membaca telah merangsang otak untuk melakukan olah pikir memahami makna yang terkandung dalam rangkaian simbol-simbol tulisan, mendapat informasi baru pengetahuan, dan hiburan. Bertolak pada manfaat membaca itulah, muncul suatu gagasan bahwa menumbuhkan minat membaca itu penting. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan betapa pentingnya menumbuhkan minat membaca pada anak, karena dengan membaca akan diperoleh bebarapa manfaat, diantaranya : 1 memperoleh pengetahuan, 2 memberikan perspektif atau pandangan, 3 menumbuhkan kasih sayang, 4 mengembangkan pola berpikir kreatif, dan 5 hiburan.

d. Aspek-aspek Minat Membaca

1 Kesadaran Perbuatan atau kegiatan membaca akan berhasil apabila seseorang menyadari akan kebutuhannya. Kesadaran untuk membaca itu commit to user 14 akan mengantarkan anak untuk mencari dan bertindak untuk memperoleh hasil yang maksimal, sehingga anak akan memperoleh kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya. Kepuasan ini akan selalu diulang-ulangnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutjipto 2001 dalam http:mathedu- unila.blogspot.com200910pengertian-minat.html menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Jadi, karena merasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya, ada kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dirinya, maka dengan kesadaran yang tinggi anak akan berusaha untuk membaca. Kondisi seperti ini lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan yang mantap pada diri anak. Tanpa disadarinya dalam diri anak akan terbentuk minat membaca pula, yang akan memacu anak untuk meningkatkan kemampuan membacanya. 2 Kemauan Kartini Kartono 1996: 104 berpendapat bahwa “kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, yang dikendalikan oleh pertimbangan- pertimbangan akal budi”. Tampubolon 1993 dalam http:mathedu- unila.blogspot.com200910pengertian-minat.html mengemukakan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Aktivitas yang disadari ini akan berpengaruh pada sikap dan tingkah laku pada seseorang. Kemauan merupakan aktivitas sadar yang akan menumbuhkan rangsangan yang kuat untuk berusaha melakukan perintah internalnya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal agar terpenuhi kebutuhan dalam dirinya. Sebagai seorang commit to user 15 anak yang masih dalam proses belajar, kemauan-kemauan ini harus selalu ditimbulkan karena aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan perintah internalnya akan membuahkan hasil yang lebih baik dan lebih mendalam. Kemauan-kemauan yang selalu dipupuk secara terus-menerus akan membentuk suatu sikap yang positif pada diri anak. Kemauan anak mempunyai hubungan yang erat dengan minat yang dimiliki anak. Minat yang telah dimiliki anak menjadi penyebab anak mempunyai aktivitas. Dengan kemauan, anak dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mempunyai sikap untuk berinisiatif sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan hasil yang memuaskan. 3 Perhatian Menurut Crow Crow 1984 dalam http:mathedu- unila.blogspot.com200910pengertian-minat.html menjabarkan bahwa minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Witherington 1985 berpendapat bahwa “perhatian adalah aktivitas yang vital dalam pendidikan”. Sebab pada saat anak terkonsentrasi, aktivitas jiwa secara maksimal bekerja. Anak akan berusaha mengenal dan memahami obyek yang diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Perhatian yang timbul dalam diri anak akan menghasilkan proses membaca yang lebih baik dari pada perhatian yang ditimbulkan akibat rangsangan dari luar. Apabila dalam diri anak sudah ada minat, perhatian yang dilakukan oleh anak merupakan perhatian yang spontan keluar dari dalam diri anak sendiri. Hal ini akan lebih menguntungkan proses membaca anak, sesuai dengan pendapat Walgito 1996: 69 dalam Sumanto 2004: 59 bahwa “perhatian erat hubungannya dengan minat individu, bila individu telah mempunyai commit to user 16 minat terhadap sesuatu, terhadap obyek itu biasanya timbul perhatian yang spontan secara otomatis”. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa minat dan perhatian ada kaitannya yang saling mendukung dan saling mengisi sebagai modal penting dalam aktivitas membaca anak. 4 Perasaan Senang Winkel 1985: 90 berpendapat bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan rasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Ginting 2005 dalam http:mathedu- unila.blogspot.com200910pengertian-minat.html menjelaskan, minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Menurut pendapat tersebut di atas, dapat ditarik simpulan bahwa minat merupakan motor penggerak psikis di mana minat menimbulkan rasa senang. Dalam hal ini rasa senang merupakan sikap positif bagi aktivitas membaca. Perasaan merupakan aktivitas psikis yang tidak boleh diabaikan karena perasaan dalam diri akan berpengaruh pada aktivitas membacanya. Perasaan itu akan menentukan sikap anak dalam menanggapi obyek yang dihadapinya. Perasaan senang, puas, atau gembira akan membentuk sikap yang positif, sedangkan perasaan takut, sedih, dan sebagainya akan menimbulkan sikap yang negatif. Sikap positif ni dapat diperkuat dengan alasan yang rational, sehingga anak mempunyai dorongan yang lebih kuat untuk selalu berada pada jalur yang mengarah pada pencapaian tujuan. Dengan merasa senang, minat intrinsik dapat berkembang. Anak mempunyai gairah dan semangat commit to user 17 untuk membaca, sehingga aktivitas membaca yang dilakukan anak akan berjalan dengan lancar dan berhasil dengan memuaskan. Dengan demikian minat yang dimiliki anak merupakan modal yang tidak dapat diabaikan dalam kegiatan membaca. Minat merupakan aktivitas yang penuh dengan kesadaran, kemauan, perhatian, dan rasa senang yang merupakan perpaduan antara satu dengan yang lain, di mana ada keterkaitan yang tidak terpisahkan.

e. Faktor Pendorong Minat Membaca

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

M Improving Minat Baca Siswa Melalui Kegiatan Mendongeng Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 4 Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 2 15

PENDAHULUAN Improving Minat Baca Siswa Melalui Kegiatan Mendongeng Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 4 Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 11

MENDONGENG PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 4 Improving Minat Baca Siswa Melalui Kegiatan Mendongeng Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 4 Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COLLEGE BALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Metode Pembelajaran College Ball Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Jati 02 Sumberlawang Sragen Tahun Ajaran 2012/

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BMETODE PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Planted Questions Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kenokorejo 1 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Planted Questions Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kenokorejo 1 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7