Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

commit to user 29 dirangsang oleh penampilan pencerita yang sangat baik, atraktif, komunikatif dan humoris. 3 Suasana situasi dan kondisi Suasana disesuaikan dengan acara peristiwa yang sedang atau akan ber langsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional, ulang tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi, program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya. Pendidik dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang diselenggarakan, bukan satu atau beberapa cerita untuk segala suasana. Sedangkan menurut Andi Yudha 2010: 88 tekniknya adalah 1 mengenali audiens, 2 memilih cerita atau dongeng, baik dari tema, alur maupun jenis dongeng, 3 menyesuaikan dongeng dengan usia, 4 waktu mendongeng, 5 penciptaan suasana, 6 tempat mendongeng, 7 memberi perhatian kepada audiens, dan 8 penggunaan media. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum mendongeng, yaitu 1 tema atau judul, 2 waktu, 3 suasana, 4 audiens, 5 tempat, dan 6 penggunaan media atau alat peraga.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil- hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan. Menurut peneliti ada beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah : 1. Edy Sukamsi 2009 dalam Tesis, Program Studi Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Hubungan commit to user 30 Penguasaan Struktur Bahasa dan Minat Membaca dengan Kemammpuan Membaca Pemahaman Siswa SD Kelas V di Kebumen. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa a terdapat hubungan positif antara penguasaan struktur bahasa dan kemampuan membaca pemahaman; b ada hubungan positif antara minat membaca dan kemampuan membaca pemahaman; c ada hubungan positif antara penguasaan struktur bahasa dan minat membaca secara bersama-sama dengan kemampuan membaca pemahaman. Perbedaaan dengan penelitian ini adalah jenis penelitiannya antara penelitian korelasional dengan penelitian tindakan kelas. 2. Abdullah Mufridun 2010 dalam Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Bercerita Cerita Rakyat Kelas V SD Negeri Sragen 2 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2008 2009. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa keterampilan berbicara siswa dapat ditigkatkan melalui bercerita cerita rakyat pada siswa kelas V SD Negeri Sragen 2 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel yang akan ditingkatkan.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal, minat membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 02 Kartasura Sukoharjo masih tergolong rendah, terbukti dari 70 siswa mempunyai minat membaca sedang, rendah, dan sangat rendah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya: guru masih mengajar secara konvensional, yaitu ceramah, kurangnya penggunaan media, dan guru kurang memberikan tuntutan tanggung jawab kepada siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama pada keterampilan membaca, serta kurang maksimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk mendukung perkembangan commit to user 31 minat membaca siswa. Selain itu, pembelajaran yang berpusat pada guru teacher centered menyebabkan siswa menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran. Bermula dari kejenuhan itulah, siswa mulai melakukan penyimpangan-penyimpangan perilaku ketika proses pembelajaran berlangsung, misalnya ramai, mengantuk bahkan tidur yang sedikit banyaknya konsentrasi dan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran berkurang. Dengan demikian, minat membaca siswa pun ikut berkurang atau menurun. Oleh karena itu, perlu perbaikan pembelajaran dan peningkatan minat membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan metode mendongeng story telling diharapkan dapat membantu meningkatkan minat membaca siswadalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode mendongeng story telling mempunyai beberapa manfaat baik dari segi kebahasaan, segi kecerdasan maupun segi hiburan. Melalui kolaborasi antara peneliti dan guru kelas, metode mendongeng story telling akan diterapkan dengan menggunakan Siklus I dan apabila masih perlu dilakukan tindakan kembali dilanjutkan dengan Siklus II. Kedua siklus tersebut melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan observasi, dan refleksi, dengan indikator kinerja 75 siswa mempunyai minat membaca di atas 3,01. Pada kondisi akhir, hasil yang dapat diperoleh adalah dengan metode mendongeng story telling dapat meningkatkan minat membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 02 Kartasura Sukoharjo. Alur kerangka pemikiran ditujukan untuk mengarahkan jalannya penelitian agar tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan, maka kerangka pemikiran di atas dilukiskan dalam sebuah gambar skema agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian. Adapun skema seperti pada gambar 1 berikut ini : commit to user 32 Gambar 1. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

M Improving Minat Baca Siswa Melalui Kegiatan Mendongeng Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 4 Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 2 15

PENDAHULUAN Improving Minat Baca Siswa Melalui Kegiatan Mendongeng Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 4 Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 11

MENDONGENG PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 4 Improving Minat Baca Siswa Melalui Kegiatan Mendongeng Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 4 Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COLLEGE BALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Metode Pembelajaran College Ball Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Jati 02 Sumberlawang Sragen Tahun Ajaran 2012/

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BMETODE PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Planted Questions Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kenokorejo 1 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Planted Questions Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kenokorejo 1 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7