42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru
Berdasarkan data yang ada di lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru jumlah penduduk di lingkungan V adalah 692 jiwa, terdapat
86 orang remaja putri yang berusia 18-21 tahun yang akan diteliti, dan rumah kost yang berada di Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan terdapat 28 rumah kost yang
1 rumah berisi 12 kamar yang di tempati oleh anak kost baik putri maupun pria. Batas-batas Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru
yaitu sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Lingkungan VII
- Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Jalan Jamin Ginting - Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Sungai Babura
- Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Lingkungan VIII
4.2. Karakteristik Responden 4.2.1. Umur Responden
Karakteristik responden yang diteliti menurut umur dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Umur Responden Umur
f
18 19
20 21
20 22
25 19
23,3 25,5
29,1 22,1
Total 86
100,0
Berdasarkan tabel 4.1. diatas dapat diketahui bahwa dari 86 responden paling banyak berumur 20 tahun yaitu sebanyak 25 responden 29,1, dan paling sedikit
adalah berumur 21 tahun yaitu sebanyak 19 responden 22,1.
4.2.2. Pendidikan Responden
Karakteristik responden yang diteliti menurut pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2. Pendidikan Responden Pendidikan yang sedang diikuti
Responden f
SMA D III
S I 19
36 31
22,1 41,9
36,0
Total 86
100,0
Berdasarkan tabel 4.2. di atas dapat diketahui bahwa dari 86 responden yang diteliti paling banyak pendidikan yang sedang diikuti D III yaitu 36 responden
41,9, dan paling sedikit pendidikan yang sedang diikuti SMA yaitu 19 responden 22,1.
4.2.3. Lama Tinggal di Tempat Kost
Karakteristik responden yang diteliti menurut lama tinggal di tempat kost dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Lama Tinggal di Tempat Kost Lama Tinggal di Tempat Kost
Tahun f
1-2 tahun 2-3 tahun
3-4 tahun 21
36 29
24,4 41,9
33,7
Total 86
100,0
Berdasarkan tabel 4.3. di atas dapat diketahui bahwa dari 86 responden yang diteliti paling lama tinggal di tempat kost2-3 tahun yaitu 36 responden 41,9, dan
paling sedikit yang lama tinggal di tempat kost 1-2 tahun yaitu 21 responden 24,4.
4.3. Hasil Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor- faktor yang berhubungan dengan seksual pranikah pada remaja putri yang tinggal di
kost lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut :
4.3.1. Pengetahuan Responden Tentang Hubungan Seksual Pranikah Tabel 4.4. Distribusi Pengetahuan Remaja Putri yang Tinggal di Kost Menurut
Item Pernyataan Di Lingkungan V Padang Bulan Medan Tahun 2013.
No. Item Pernyataan
Tahu Tidak
Tahu f
F
1.
2.
3. Seksual pranikah adalah hubungan seksual
yang dilakukan
tanpa melalui
proses pernikahan resmi menurut hukum maupun
agama Dampak
psikologisyang timbul
akibat melakukan hubungan seks pranikah adalah
perasaan takut, cemas, rendah diri, depresi dan merasa berdosa
Akibat yang terjadi bila seorang remaja sering melihat pornofilm seks atau BF Blue Film
adalah timbul rangsangan dan dorongan sehingga mencoba melakukan hal yang sama.
58
32
56 67,4
37,2
65,1 28
54
30 32,6
62,8
34,9
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Lanjutan No.
Item Pernyataan Tahu
Tidak Tahu f
F
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. seperti yang ditonton dan melakukan
mastrubasionani melakukan
hubungan intim dengan didi sendiri
Dampak sosial
yang timbul
akibat melakukan hubungan seksual pranikah
dikucilkan, dianggap wanita yang tidak bermoral, dan tekanan masyarakat yang
mencelah keadaan tersebut Resiko yang dihadapi remaja putri akibat
melakukan hubungan seksual pranikah yaitu kehamilan,
dikucilkan, infeksi
organ reproduksi, tidak perawan
Faktor-faktor penyebab remaja putri masuk kedalam persoalan seksual pranikah yaitu
meningkatnya
hasrat seksual,
rasa keingintahuan, pergaulan yang semakin
bebas, kurangnya informasi tentang seksual, orangtua yang tertutup, pengawasan yang
kurang dan adanya peluang atau kesempatan. Alasan remaja melakukan hubungan seksual
pranikah adalah karena suka dan cinta pada pasangan sehingga menganggap seks itu
bagian dari cinta, keinginan yang besar terhadap seks itu sendiri dan ingin coba-
coba. Masalah yang dihadapi remaja dari segi
perilaku seksual adalah perubahan fisik, perubahan mental, pengaruh lingkungan
yaitu teman sebaya, pergaulan yang semakin bebas, dan pengetahuan yang kurang.
Penyakit yang diakibatkan karena sering melakukan hubungan seksual pranikah dan
berganti-ganti pasangan adalah HIVAIDS, Herpes, Sifilis, Kencing manis, Klamida.
Remaja
mengetahui cara
melakukan hubungan seksual adalah melalui media tv,
video, VCD porno, Internet, majalah, melihat orang tua melakukannya, dari teman
sebaya, dan masuknya budaya asing. 45
47
71
66
40
49
58 52,3
54,7
82,6
76,7
46,5
57,0
67,4 41
39
15
20
46
37
28 47,6
45,4
17,5
23,3
53,5
43,0
32,5
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.4. di atas dilihat 62,8 responden tidak tahu bahwa hubungan seksual pranikah dapat menimbulkan dampak psikologis yaitu perasaan takut, cemas,
rendah diri, depresi, merasa berdosa.
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Seksual Pranikah Remaja Putri yang Tinggal di Kost
Lingkungan V Padang Bulan Medan 2014
Pengetahuan f
Baik Kurang
41 45
47,7 52,3
Total 86
100,0
Berdasarkan Tabel 4.5. di atas dapat diketahui bahwa dari 86 orang responden, pengetahuan remaja putri terhadap seksual pranikah remaja putri paling
banyak berada pada kategorik pengetahuan buruk yaitu 45 orang remaja putri 52,3.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sikap Responden Tabel 4.6. Distribusi Sikap Remaja Putri Tentang Seksual Pranikah Menurut
Item Pernyataan di Kost Lingkungan V Padang Bulan Medan Tahun 2013.
Item Pernyataan f
Untuk mengikuti gaya hidup yang moderen, maka remaja putri boleh melakukan hubungan seksual
diluar nikah
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Remaja belum pantas melakukan hubungan seksual
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Melakukan hubungan seksual adalah bukti cinta kepada lawan jenispacar
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Tidak adanya ibu kost, dapat melakukan hubungan seksual
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
34 -
- 45
7 84
2 -
- -
- 37
17 30
2
- 32
20 31
3 39,5
- -
52,3 8,2
97,7 2,3
- -
-
- 43,0
19,8 34,9
2,3
- 37,2
23,3 36,0
3,5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Lanjutan Item pernyataan
f Tidak melakukan hubungan seksual pranikah
karena berdosa menurut ajaran agama - Sangat setuju
- Setuju - Ragu-ragu
- Tidak setuju - Sangat tidak setuju
Hubungan seksual merasa menjadi dewasa
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Setiap orang boleh melakukan hubungan seksual pranikah
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Free seks sebelum menikah dianjurkan
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Sebaiknya pemilik kost mengawasi remaja yang tinggal di kost
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Tempat kost merupakan tempat yang aman melakukan hubungan seksual pranikah
- Sangat setuju - Setuju
- Ragu-ragu - Tidak setuju
- Sangat tidak setuju 74
10 -
2 -
- 25
28 27
6
- 3
31 49
3 -
20 18
40
8
19 17
30 19
1
- 26
26 24
10 86,0
11,7 -
2,3 -
- 29,1
32,5 31,4
7,0
- 3,5
36,0 57,0
3,5 -
23,3 20,9
46,5
9,3
22,1 19,7
34,9 22,1
1,2
- 30,2
30,2 28,0
11,6
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.6. diatas dapat dilihat 37,2 responden setuju bahwa dengan tidak adanya ibu kost, dapat melakukan hubungan seksual, 41,9 responden sangat
setuju dan setuju bahwa sebaiknya pemilik kost mengawasi remaja yang tinggal dikost, dan 60,4 responden sangat setuju dan setuju bahwa tempat kost
merupakan tempat yang aman melakukan hubungan seksual pranikah.
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Remaja Putri Terhadap Seksual Pranikah Remaja Putri yang Tinggal di Kost Lingkungan V
Padang Bulan Medan Tahun 2013
Sikap f
Baik Cukup
Kurang 18
43 25
20,9 50,0
29,1
Total 86
100,0
Berdasarkan tabel 4.7. di atas dapat diketahui bahwa sikap remaja putri terhadap seksual pranikah paling banyak berada pada kategorik cukup yaitu 43 orang
remaja putri 50,0 dan paling sedikit pada kategorik baik yaitu 18 orang remaja putri 20,9.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Keterpaparan Sumber Informasi Tentang Seksual Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Keterpaparan Sumber Informasi
Tentang Seksual Menurut Jenis Media Pada Remaja Putri yang Tinggal di Kost Lingkungan V Padang Bulan Medan Tahun 2013
Jenis Media Ya
Tidak f
f 1.
Anda pernah menonton video porno :
- Ya, tempatnya : - Rumah
- Rumah Teman - tempat kost
- Tidak
3. Sumber informasi yang paling sering di
peroleh tentang seksual pranikah :
- Media Cetak majalah, buku, surat kabar, brosur
- Media elektronik televisi, internet, Hp radio
- Petugas Kesehatan - Guru
- Keluarga - Teman
- Tidak ada
4. Sumber informasi seks pertama kali :
- Teman - Pacar
- Orang tua - Media elektronik VCD porno, internet
- SekolahGuru
5. Remaja mendapatkan informasi seksual
yang menyajikan pornografi :
- Media elektronik dan media cetak - Teman dan saudara
61 -
18 43
25
13 73
13 10
20 50
- 36
60 25
73 18
61 25
70,9 -
29,5 70,5
29,1
15,1 84,9
15,1 11,6
23,3 58,1
- 41,9
69,8 29,1
84,9 20,9
70,9 29,1
- -
- -
-
73 13
73 76
66 36
- 50
26 61
13 68
- -
- -
- -
-
84,9 15,1
84,9 88,4
76,7 41,9
- 58,1
30,2 70,9
15,1 79,1
- -
Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat dilihat bahwa remaja putri pernah menonton video porno sebanyak 61 orang remaja putri 70,9, keterpaparan sumber
Universitas Sumatera Utara
informasi seksual pranikah yang diperoleh remaja putri yang paling banyak yaitu dari media elektronik 73 orang remaja putri 84,9.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Keterpaparan Sumber Informasi Tentang Seksual Pada Remaja Putri yang Tinggal di Kost
Lingkungan V Padang Bulan Medan Tahun 2013
Keterpaparan Sumber Informasi Seksual f
Baik Kurang
25 61
29,1 70,9
Total 86
100,0
Berdasarkan tabel 4.9. di atas dapat diketahui bahwa keterpaparan sumber informasi tentang seksual pranikah paling banyak berada pada kategorik kurang yaitu
61 orang remaja putri 70,9 dan yang paling sedikit adalah kategorik baik yaitu 25 orang remaja putri 29,1.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Lingkungan Kost Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan Kost Remaja Putri
yang Tinggal di Kost Lingkungan V Padang Bulan Medan Tahun 2013
Lingkungan Kost Ya
Tidak f
f 1.
Tempat kost yang ditempati ada pemilik kost yang tinggal bersama
2. Tempat
kost yang
mendapat pengawasan ibu kost
3. Nyaman tinggal di tempat kost yang
tidak di awasi 4.
Batasan waktu untuk berkunjung :
- Pukul 13.00-17.00 WIB - Pukul 09.00-21.00 WIB
- Tidak ada batasan waktu
5. Lawan jenis dapat menginap ketempat
kost 6.
Lawan jenis dapat masuk ketempat kost 7.
Ada kesempatan untuk melakukan hubungan seks
8. Jika dapat masuk, hanya anda dan
lawan jenis yang di tempat kost 9.
Yang dilakukan di tempat kost :
- Bercerita - Melakukan hubungan seksual
18
18
61
6 12
- 5
86 45
50
41 45
20,9
20,9
89,7
7,0 13,9
- 7,4
100 52,3
58,1
47,7 52,3
68
68
7
- -
68 63
- 41
36
- -
79,1
79,1
10,3
- -
79,1 92,6
- 47,7
41,9
- -
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa remaja putri yang tinggal di kost tidak ada pemilik kost yang tinggal bersama sebanyak 68 orang remaja
putri 79,1 dan tidak pengawasan oleh pemilik kost. Sebagian responden merasa nyaman dengan tidak adanya pengawasan di tempat kost sebanyak 61 orang renaja
putri 89,7, dan batasan waktu untuk bertamu yang paling banyak yaitu tidak ada batas waktu adalah 68 orang remaja putri 79,1. Semua remaja putri yang tinggal
ditempat kost menyatakan bahwa lawan jenis dapat masuk ketempat kost sebesar 86 orang remaja putri 100,0. Sebagian besar tempat kost yang di tempati oleh remaja
putri bahwasanya di tempat kost tersebut ada kesempatan untuk melakukan hubungan seks yaitu 45 orang remaja putri 52,3.
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan KostTerhadap Seksual Pranikah Pada Remaja Putri yang Tinggal di Kost
Lingkungan V Padang Bulan Medan Tahun 2013
Lingkungan Kost F
Baik Buruk
33 53
38,4 61,6
Total 86
100,0
Berdasarkan tabel 4.11. di atas dapat diketahui bahwa lingkungan kost remaja putri terhadap seksual pranikah paling banyak berada pada kategorik
lingkungan buruk yaitu 53 orang remaja putri 61,6 dan yang paling sedikit pada kategorik lingkungan baik yaitu 33 orang remaja putri 38,4.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Hubungan Seksual Remaja
Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Putri yang Tinggal di Kost Lingkungan V Padang
Bulang Tahun 2013
Hubungan Seksual Pranikah f
Melakukan Tidak melakukan
45 41
52,3 47,7
Total 86
100,0
Berdasarkan dari tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa tindakan responden yang paling banyak adalah pernah melakukan hubungan seksual pranikah yaitu 45
orang remaja putri 52,3 dan tidak pernah melakukan prilaku seksual berjumlah 41 orang remaja putri 47,7.
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Remaja Putri Yang Tinggal di Kost Berdasarkan Hubungan Seksual Pranikah di Lingkungan V
Padang Bulan Medan Tahun 2013.
Item pernyataan f
Jika Ya,
umur berapa
pertama kali
melakukan hubungan seksual :
- 12 tahun - 12-14 tahun
- 15-17 tahun - 18-21 tahun
- Tidak tahu
Dengan siapa melakukan hubungan seksual pranikah :
- Pacar - Teman
- Lainnyaom-om
Tempat melakukan
hubungan seksual
pranikah :
- Rumah sendiri - Rumah teman
- Tempat kost - Lainnya hotel
- -
6 39
-
42 3
-
- -
45 -
- -
13,3 86,7
-
93,3 6,7
-
- -
100,0 -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Lanjutan Item pernyataan
f Berapa kali melakukan hubungan seksual :
- 1-3 kali seminggu - Lebih dari 3 kali seminggu
Setiap melakukan hubungan seks memakai alat kontrasepsi :
- Ya - Tidak
Jika Ya alat kontrasepsi yang digunakan:
- Kondom - Pil
Tidak pakai alat kontrasepsi Pernah hamil :
- Ya - Tidak
Jika terjadi kehamilan pada saudara, apa yang anda lakukan :
- Meneruskan kehamilan - Menggugurkan kandunganaborsi
Jika aborsi dibawa kemana :
- Dukun - Dokter
32 13
- 45
- -
45 -
45
9 36
31 5
71,1 28,9
- 100,0
- -
100,0 -
100,0
20,0 80,0
68,9 11,1
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwasebagian besar responden pernah melakukan hubungan seksual pranikah yaitu 45 orang remaja
putri 52,3. Sebagian besar responden melakukan hubungan seksual pranikah pada saat umur 18-21 yaitu 39 orang remaja putri 86,9, responden melakukan
hubungan seksual pranikah dengan pacar sebanyak 42 orang remaja putri 93,3. Sebagian besar responden melakukan hubungan seksual pranikah ditempat kost
sebanyak 45 orang remaja putri 100,0. Sebagian besar responden melakukan hubungan seksual sebanyak 1-3 kali seminggu yaitu 32 orang remaja putri 71,1.
Sebagian besar responden melakukan hubungan seksual tidak memakai alat kontrasepsi yaitu 45 orang remaja putri 100,0. Seluruh responden tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
hamil sebanyak 45 orang remaja putri 100,0 dan apabila terjadi kehmilan sebagian besar responden menggugurkan kandungan sebanyak 36 orang remaja putri
80,0. Sebagian besar responden menggugurkan kandungan ke dukun 31 orang remaja putri 68,9.
4.4. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara masing- masing variabel bebas yang meliputi pengetahuan,sikap, informasi dengan variabel
terikat hubungan yang menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. Hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat dengan uji chi square dapat dilihat dengan hasil sebagai berikut :
4.4.1. Hubungan Pengetahuan dengan Seksual Pranikah Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Pengetahuan dengan Hubungan Seksual
Pranikah Pengetahuan
Hubungan Seksual Pranikah Total
P Melakukan
Tidak Melakukan f
f f
0,000 Baik
Kurang 4
41 9,8
91,1 37
4 90,2
8,9 41
45 100,0
100,0 Dari hasil analisis tabel 4.14. bahwa dari 41 orang remaja putri
berpengetahuan baik mayoritas tidak pernah melakukan hubungan seksual pranikah sebanyak 37 orang remaja putri 90,2 sedangkan remaja putri berpengetahuan
kurang mayoritas melakukan hubungan seksual pranikah sebanyak 41 orang remaja putri 91,1. Dari hasil uji statistik pearsonchi square didapatkan nilai p = 0,000
α=0,05 sehingga Ho ditolak dan memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan seksual pranikah.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Hubungan Sikap Dengan Seksual Pranikah Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Sikap dengan Hubungan Seksual Pranikah
Sikap Remaja Putri
Hubungan Seksual Pranikah Total
P Melakukan
Tidak melakukan f
f f
Baik Cukup
Kurang 1
25 19
5,6 58,1
76,0 17
18 6
94,4 41,9
24,0 18
43 25
100,0 100,0
100,0 0,000
Dari hasil analisis tabel 4.15. bahwa dari 18 orang remaja putri yang bersikap baik lebih banyak tidak melakukan dibandingkan dengan yang melakukan
hubungan seksual pranikah yaitu 17 orang remaja putri 94,4, dari 43 orang remaja putri yang bersikap cukup yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah lebih
banyak yaitu 25 orang remaja putri 58,1 dibandingkan dengan yang tidak melakukan hubungan seksual yaitu 18 orang remaja putri 41,9, dan dari 25 orang
remaja putri yang bersikap kurang lebih banyak melakukan hubungan seksual yaitu 19 orang remaja putri 76,0 dibandingkan dengan yang tidak melakukan hubungan
seksual pranikah yaitu 6 orang remaja putri 24,0. Dari hasil uji statistik pearson chi square
didapatkan nilai nilai p= 0,000 α=0,05 sehingga Ho ditolak dan memiliki hubungan yang bermakna. Artinya ada hubungan antara sikap dengan seksual
pranikah.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Hubungan Keterpaparan Sumber Informasi dengan Seksual Pranikah Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Keterpaparan Sumber Informasi dengan
Hubungan Seksual Pranikah Sumber Informasi
Hubungan Seksual Pranikah Total
P Melakukan
Tidak melakukan f
f f
Baik Kurang
22 23
88,0 37,7
3 38
12,0 62,3
25 25
100,0 100,0
0,000
Dari hasil analisis tabel 4.16. bahwa dari 61 orang remaja putri yang terpapar sumber informasi kategorik baik yang tidak pernah melakukan hubungan seksual
yaitu 41 orang remaja putri 67,2, dan yang pernah melakukan hubungan seksual yaitu 20 orang remaja putri 32,8. Sedangkan 25 orang remaja putri yang terpapar
sumber informasi kategorik kurang yang pernah melakukan hubungan seksual yaitu 25 orang remaja putri 100,0. Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan
nilai p=0,000 α=0,05 sehingga Ho ditolak dan memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara keterpaparan sumber informasi dengan seksual
pranikah.
4.4.4. Hubungan Lingkungan Kost dengan Seksual Pranikah Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Lingkungan Kost Remaja Putri Dengan
Hubungan Seksual Pranikah Lingkungan
Kost Hubungan Seksual Pranikah
Total P
Melakukan Tidak Melakukan
f f
f
Baik Buruk
5 40
15,2 75,5
28 13
84,8 24,5
33 53
100,0 100,0
0,000
Dari hasil analisis tabel 4.17. bahwa dari 33 orang remaja putri yang tinggal di lingkungan kost kategorik baik yang tidak melaukan hubungan seksual pranikah
Universitas Sumatera Utara
yaitu 28 orang remaja putri 84,8 dan yang melakukan hubungan seksual yaitu 5 orang remaja putri 15,2. Sedangkan 53 orang remaja putri yang tinggal di
lingkungan kost kategorik buruk yang melakukan hubungan seksual pranikah yaitu 40 orang remaja putri 75,5 dan yang tidak melakukan hubungan seksual yaitu 13
orang remaja putri 24,5. Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilaki p=0,000
α=0,05 sehingga Ho ditolak dan memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara lingkungan kost remaja putri dengan hubungan
seksual pranikah.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Seksual Pranikah Remaja Putri
Hasil analisis univariat dari 86 orang remaja putri yang tinggal di kost Lingkungan V Padang Bulan Medan menunjukkan sebanyak 45 orang remaja putri
52,3 telah melakukan hubungan seksual pranikah di tempat kost dan 41 orang remaja putri 47,7. Dari 41 orang remaja putri menyatakan bahwa mereka tidak
pernah melakukan hubungan seksual pranikah karena mereka tahu dampak yang terjadi apabila melakukan hubungan seksual pranikah seperti HIVAIDS, IMS, tidak
perawan lagi. Persentase ini setengah dari sampel yang diambil, remaja putri yang tinggal di kost ada pemilik kost yang tinggal dan yang tidak ada pemilik kost serta
diawasi oleh pemilik kost ternyata tidak menjamin bahwa remaja putri melakukan hubungan seksual pranikah.
Alasan terbanyak yang dikemukakan adalah untuk mengungkapkan kasih sayang dan cinta pada pasangan, agar tidak di anggap kampungan, faktor-faktor
penyebab remaja melakukan hubungan seksual adalah karena meningkatnya hasrat seksual, pergaulan yang semakin bebas, dan pengawasan yang kurang dan adanya
peluang atau kesempatan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bandi 1991 yang menunjukan bahwa dari 3967 responden, perilaku yang dilakukan waktu pacaran yaitu 41,4 hanya berkunjung ke rumah dan bercanda, 37,4
menyatakan cium pipi, cium bibir dan 41,1 menyatakan pernah bersenggama. Dari yang menyatakan pernah bersenggama 49,8 pertama kali pada usia 15-19 tahun.
Universitas Sumatera Utara