SYARAT KHUSUS SKh- 21
9.4.4. Adukan Kedap Air 1 semen : 3 pasir. a. Plesteran yang dimaksud adalah terdiri dari semen portland satu
bagian volume dan pasir tiga bagian volume. b. Pelaksanaan dikerjakan seperti plesteran biasa, terdiri dari 2 dua
kali melapis sampai setebal 2 cm. 9.4.5. Untuk dapat mencapai tebal yang rata pada suatu plesteran, sebaiknya
diadakan pemeriksaan silang. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan garisan
panjang yang digerakkan secara vertikal silang. Biasanya plesteran akan mencapai antara 12 mm dan 18 mm tergantung dari batu bata
yang dipergunakan, yang juga menentukan ratanya permukaan dinding yang belum diplester.
Tebal 12 mm dan 18 mm, hendaknya dicapai dalam 2 dua kali pekerjaan.
Lapisan pertama setebal 10 - 12 mm merupakan lapisan dengan permukaan kasar juga dicek secara silang.
Kemudian lapisan kedua plesteran untuk mencapai bidang yang lebih rata dengan mengerjakan yang lebih teliti dan kemudian baru
dilakukan pengacian. Akhirnya akan ditemukan lapisan plesteran yang tebalnya lebih kurang
18 mm. Bidang beton yang terlihat bilamana harus dilapis dengan plesteran,
maka tebalnya akan mencapai lebih kurang 12 mm. 9.4.6. Bata dalam tanah harus diplester basah satu lapis dengan mortar 1
semen : 3 pasir sampai ketebalan 1,5 cm. Hal ini dimaksudkan agar bata tidak rusak oleh umur.
1.
PASAL 10 PEKERJAAN DINDING
10.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi standar mutu baik.
SYARAT KHUSUS SKh- 22
2 Pekerjaan dinding ini meliputi beberapa pekerjaan diantaranya :
- Pekerjaan pemasangan batu bata dengan adukan 1PC : 4 Psr .
- Plesteran 1 PC : 4 Psr.
- Acian dengan semen.
- Pasangan dinding partisi
10.2. BAHAN
1 Bata merah harus memenuhi standar konstruksi dan bangunan SNI.03-
6378-2000 2
Semen portland harus memenuhi standar NI-8 3
Pasir harus memenuhi standar NI-3 pasal 14 ayat 2 4
Air harus memenuhi NI-3 pasal 10 5
Adukan plesteran : a.
Campuran 1Pc:2Ps dipakai untuk plesteran rapat air b.
Campuran 1Pc:5Ps dipakai untuk plesteran biasa c.
Semua permukaan plesteran difinishing memakai bahan dari PC di aci 6
Kelengkapan pemasangan dinding partisi
10.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1 Pasangan dinding bata harus lurus, tegak, rata dalam lapisan-lapisan
sejajar dan waterpass. Tidak satupun bata yang dipakai berukuran kurang dari 10 cm kecuali dikehendaki ukuran yang lebih banyak. Sebelum
dipasang batu bata harus disiram air terlebih dahulu.
2 Sebelum dipasang, batu bata harus dicelup air hingga jenuh terutama jika
pengerjaannya dimusim kemarau, dengan maksud agar pengeringan pasangan tidak terlalu cepat sehingga dapat terjadi ikatan yang sempurna
antara bata dengan adukan. Siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm, sehingga terdapat alur yang rapi sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
3 Dalam satu hari pengerjaan pasangan dinding tidak boleh melebihi
ketinggian 1 meter. Pekerjaan baru boleh diteruskan setelah pasangan sebelumnya betul-betul mengeras. Untuk setiap bidang dinding bata yang
luasnya lebih dari 12 m2 harus diberi rangka penguat dari beton tulangan praktis dan tempat dimana angker-angker kosen berada harus dicor 1 PC :
2 PS : 3 Kr sebagai ikatan.
SYARAT KHUSUS SKh- 23
4 Pemasangan dinding partisi double gypsum Pekerjaan yang dimaksud
meliputi pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi lengkap seperti tercantum dalam gambar kerja.
Persyaratan bahan : a. Rangka partisi
Rangka Hallow 4x4 cm dan 2x4 cm , bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja. harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
pasal pekerjaan kayu b. Panel partisi
Panel : Gypsum board 2 dua sisi, 120 x 240 mm tebal masing- masing 9 mm.
Tipe produk standar JAYA BOARD atau setara. Persyaratan bahan harus memenuhi spesifikasi pabrik. Finishing dicat
5 Semua keperluan pekerjaan listrik, pemipaan, dll yang berkaitan dengan
pekerjaan pasangan bata harus dipersiapkan sesuai dengan gambar dan semua dinding bata harus difinish dengan plesteran, kecuali disebutkan lain
dalam gambar.
2.
PASAL 11 PEKERJAAN LANTAI
11.1 RUANG LINGKUP PEKERJAAN