Return Saham Tinjaun Teoritis

27 mencoba menghitung nilai dari suatu asset, sedangkan dalam analisis teknikal menekankan pada data pergerakan harga saham. Dalam hal ini, investor mencoba untuk mengetahui bagaimana perilaku harga di masa lalu yang mana berdasarkan pengetahuan perilaku harga tersebut investor mencoba menduga kemungkinan perilaku harga di masa yang akan datang dengan menekankan pada ‘pola’ datanya. Namun sejauh ini dari beberapa alat analisis investasi yang ada, tidak satupun ada yang berani secara eksplisit mengkalim bahwa alat analisis investasi tertentu lebih baik daripada yang lain

2.1.4 Return Saham

Selain alat analisis fundamental dan teknikal, alat analisis lain yang juga sering digunakan dalam mengevaluasi kelayakan saham adalah analisis return return analysis. Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Ang 1997 menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak mau repot-repot melakukan investasi yang pada akhirnya tidak ada hasilnya. Menurut Ang 1997, komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Current Income Adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat. Universitas Sumatera Utara 28 2. Capital Gain Adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Capital gain ini sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang besangkutan, yang berarti instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan maka akan timbul perubahan nilai instrumen investasi.

2.1.4.1 Return Realisasi

Jogiyanto 2003 menjelaskan bahwa return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. Secara sistematis actual return dapat dirumuskan sebagai berikut : = Dimana, R it = tingkat keuntungan saham i pada periode t P it = harga penutupan saham i pada periode t P it-1 = harga penutupan saham i pada periode sebelumnya

2.1.4.2 Return Ekspektasi

Tatang 2011 menjelaskan bahwa return ekspektasi merupakan suatu gambaran atas kemungkinan hasil investasi yang dikaitkan dengan probabilitas setiap hasil keluaran atau output yang diterima. Universitas Sumatera Utara 29 Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS Ordinary Least Square dengan persamaan : ER it = i + i R mt + it dimana : ER it = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi t i = intercept, independen terhadap Rmt i = slope, resiko sistematis, dependen terhadap R mt R mt = return pasar, yang dihitung dengan rumus : R mt = IHSG t - IHSG t-1 IHSG t-1 it = kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi ke t

2.1.4.3 Abnormal Return

Abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Tatang 2011 mengartikan Abnormal return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya atas return yang diharapkan. Brown dan Warner 1985 dalam Nurlaili 2012, Abnormal return dapat dihitung melalui Market Adjusted Model dengan rumus : AR it = R it – R mt Dimana, ARit = abnormal return saham i pada hari ke t Rit = actual return saham i pada hari ke t Rmt = return pasar. Universitas Sumatera Utara 30

2.1.4.4 Average Abnormal Return AAR

Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan pada tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata abnormal return seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari dalam periode peristiwa Jogiyanto, 2005. Rata-rata abnormal return merupakan jumlah total abnormal return yang dibagi dengan jumlah total keseluruhan sekuritas, dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika sebagai berikut : = Dimana, AAR t = average abnormal return pada hari ke t AR it = abnormal return pada sekuritas ke-i pada hari ke-t k = jumlah sekuritas pada event window

2.1.4.5 Cummulative Average Abnormal Return CAAR

CAAR atau akumulasi rata-rata Abnormal Return merupakan penjumlahan rata-rata abnormal return hari sebelumnya dengan rata-rata abnormal return sesudahnya Jogiyanto, 2005. Jika terdapat k buah sekuritas, maka CAAR dapat dihitung sebagai berikut : = Dimana, CAAR t = Jumlah AAR pada hari ke-t CAR it = CAR pada perusahaan i pada hari ke-t k = Jumlah perusahaan k dalam event windows Universitas Sumatera Utara 31

2.1.5 Volume Perdagangan Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 9 15

Analisis Perbedaan Volume Perdagangan Saham, Harga Saham, dan Abnormal Return Saham pada Saat Sebelum dan Sesudah Internet Financial Reporting pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

3 18 67

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

STUDI EMPIRIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER STUDI EMPIRIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2000-2005.

0 1 13

PENGARUH PENGUMUMAN DEVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE DIBURSA EFEK INDONESIA.

0 1 6

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Analisis harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2009-2014).

0 0 111

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14