43
1. Mengidentifikasi tanggal tutup bursa pada saat ex-dividend date. Tanggal
tersebut dijadikan sebagai event date. Event date adalah tanggal terjadinya jendela atau hari ke nol t=0.
2. Menentukan event window atau periode dimana volume dan harga saham
terhadap suatu jendela akan diukur. Periode pengamatan dibagi menjadi dua periode yaitu: periode estimasi dan periode jendela. Periode estimasi
terdiri dari 90 hari sebelum periode jendela, yaitu t-100 sampai dengan t- 11. Periode jendela terdiri dari 20 hari, yaitu 10 hari sebelum t-10 dan 10
hari sesudah t+10 ex-dividend date.
Gambar 3.1 Periode Waktu Penelitian
3.6.1 Pengujian Hipotesis
3.6.1.1 Pengujian Hipotesis 1
Pengujian Hipotesis 1 menguji perbedaan volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah ex-dividend date. Pengujian Hipotesis 1 ini
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Periode Estimasi Periode jendela
-100 -15
+15 t
Universitas Sumatera Utara
44
1. Mengumpulkan data TVA Trading Volume Activity seluruh sampel pada
event window 2.
Menghitung volume perdagangan saham untuk masing-masing emiten untuk periode 10 hari sebelum dan sesudah ex-dividend date dengan
formula :
TVA i =
Jumlah saham i yang diperdagangkan Jumlah saham i yang beredar
3. Melakukan uji paired sample t-test pada tingkat signifikansi = 0,05.
4. Menentukan Ho dan Ha, dimana :
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1
≠ µ2 5.
Pengambilan kesimpulan dengan syarat : Ho diterima jika sig. tingkat signifikansi 0,05, dan menolak
Ho atau menerima Ha jika sig. tingkat signifikansi 0,05.
3.6.1.2 Pengujian Hipotesis 2
Pengujian hipotesis 2 menguji perbedaan harga saham pada periode sebelum dan sesudah ex-dividend date. Pengujian hipotesis 2 ini dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut : 1.
a. Menghitung Actual Return untuk mengetahui perbandingan antara harga saham hari ini dengan harga saham sebelumnya dengan persamaan :
=
Universitas Sumatera Utara
45
Dimana, Rit
= tingkat keuntungan saham i pada periode t Pit
= harga penutupan saham i pada periode t Pit-1 = harga penutupan saham i pada periode sebelumnya
b. Menghitung Expected return, utk mengetahui tingkat keuntungan yang diharapkan, yaitu dgn persamaan :
ERit =
i
+
i
R
mt
dimana : ERit = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi t
i = intercept, independen terhadap Rmt
i = slope, resiko sistematis, dependen terhadap R
mt
Rmt = return pasar
c. Menghitung return pasar harian
Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1
Dimana : Rmt
= Return pasar harian IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t
IHSG
t-1
= Indeks Harga Saham Gabungan 1 hari sebelum hari ke-t
Universitas Sumatera Utara
46
d. Meregresikan return saham individual dengan return pasar harian utk memperoleh alpha dan beta dengan rumus,
= n XY- X Y n X
2
– X
2
Y = Return saham individual yg sesungguhnya ERit
X = Return pasar Rmt
N = Periode Pengamatan
f. Menghitung abnormal return untuk masing-masing saham emiten untuk periode 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman deviden kas.
Rumus : ARit = Rit – ERit
2. Setelah Nilai Abnormal return untuk masing-masing saham diketahui,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji paired sample t-test pada tingkat signifikansi = 0,05.
3. Menentukan Ho dan Ha, dimana :
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1
≠ µ2 4.
Pengambilan kesimpulan dengan syarat : Ho diterima jika sig. tingkat signifikansi 0,05, dan menolak
Ho atau menerima Ha jika sig. tingkat signifikansi 0,05.
Universitas Sumatera Utara
47
3.7 Jadwal Penelitian